FOLKLORE AS INSTRUMENT TO INTERNALIZE CHARACTER VALUES

Muliadi Muliadi, Firman Firman, Kasma A. Amin

Abstract


Folklore is the story told by the teller through narrations or oral expressions. It is believed that folklore contains moral values that must be important to be revealed and documented as the legacies throughout generations. This paper reviewed a folklore entitled La Pagala, which is one of the folklores compiled in a book titled Structure of Bugis Oral Literary. In this study, the authors found three character values, namely the character values of intelligence (amaccangeng), perseverance (apatongeng), and patience (asabbarakeng). The three character values were assessed by using ethnopragmatic approach.

Keywords


Folklore; moral values; La Pagala; Bugis

Full Text:

PDF

References


Amir, H. (1990). Pendidikan sastra lanjut. Malang: IKIP Malang.

pengertian folklore menurut para ahli dan contohnya. (2017, April, 17). Indonesiastudents.com. Retrieved from http://www.indonesiastudents.com/pengertian-folklore-menurut-para-ahli-dan-contohnya.

Arti kutipan pepatah Bugis pada pidato Jokowi. (2018, August, 17). Fajar.co.id. Retrieved from https://fajar.co.id/2018/08/17/arti-kutipan-pepatah-bugis-pada-pidato-jokowi.

Budiman, A. (1985). Pembagian kerja secara seksual sebuah pembahasan sosiologis tentang peran wanita dalam masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Damono, S. D. (1979). Sosiologi sastra: Sebuah pengantar ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Darma, B. (2004). Pengantar teori sastra. Jakarta: Pusat Bahasa.

Jassin, H. B. (1977). Tifa penyair dan daerahnya. Jakarta: Gunung Agung.

Kuntowijoyo. (1999). “Masjid atau pasar: Akar ketegangan budaya di masa pembangunan”. Budaya dan masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Liliweri, A. (2003). Makna budaya dalam komunikasi antarbudaya. Yogyakarta: LKiS.

Louse, D. (1987). Culture learning: The fifth dimension in the language classroom. Boston: Addison-Wesley Publishing Company.

Muliadi. (2014). Nilai multikultural teks puisi Husni Djamaluddin dalam kajian hermeneutika. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: PPs UM Malang

Pradopo, R. D. (2005). Pengkajiam puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pradotokusumo, P. S. (2005). Pengkajian sastra. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ratna, N.K. (2004). Teori, metode, dan teknik penelitian sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Saryono, D. (2009). Dasar apresiasi sastra. Yogyakarta: Elmatera Publishing.

Sikki, M., et al. (1996). Struktur sastra lisan Bugis. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Spradley, P. J. (1997). Metode etnografi (Trans. by Misba Zulfa Elizabeth). Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Teeuw. (1984). Sastra dan ilmu sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.




DOI: https://doi.org/10.24815/.v1i1.14507

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.