Sadfishing: Studi Netnografi pada Konten dengan Tagar #rumahkokkayu Di Tiktok

Nirvana Abdillah Sandi, Poppy Febriana

Abstract


Kini ditemukan konten-konten orang yang membagikan cerita sedihnya dalam bentuk video musik di TikTok. Fenomena tersebut disebut dengan sadfishing, yaitu memancing kesedihan untuk menarik simpati orang lain di media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji adanya tagar #rumahkokkayu yang viral di TikTok sebagai sebuah tagar awal mula sadfishing terjadi dan melihat bagaimana dramatisir yang muncul dari budaya komunikasi meliputi unggahan-unggahan konten dalam tagar #rumahkokkayu di TikTok. Penelitian ini menggunakan teori dramatisme. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode netnografi untuk mengkaji budaya komunikasi mengenai interaksi dunia maya. Metode netnografi terbagi menjadi empat tahapan yaitu, tahapan pertama adalah investigasi yang meliputi pencarian, memilah serta pengarsipan data, tahapan kedua interaksi, tahapan ketiga, membuat catatan, tahapan keempat melakukan interpretasi. Hasil penelitian ini menunjukkan sadfishing telah berkembang sehingga dapat divisualisasikan dalam bentuk video dengan sebuah kesengajaan memilih musik sebagai backsound maupun menceritakan mengenai kondisi tempat tinggalnya dan dalam hal ini ditemukan pola yang berkelanjutan pada konten-konten selanjutnya ketika video tersebut mendapat simpati maupun semangat yang diharapkannya. Penggunaan tagar #rumahkokkayu mengonstruksi media sosial TikTok dan membentuk makna terkait sadfishing.


Recently, content has been found on TikTok where people share their sad stories in the form of music videos. This phenomenon is called sadfishing, which involves fishing for sympathy from others on social media by provoking sadness. This research aims to examine the viral hashtag #rumahkokkayu on TikTok as an initial trigger for the occurrence of sadfishing and to observe the dramatization that emerges from the communication culture surrounding the posts under the #rumahkokkayu hashtag on TikTok. The research utilizes dramatism theory. It is a qualitative study employing netnography as the research method to investigate the communication culture regarding online interactions. Netnography involves four stages: the first stage is investigation, which includes data search, sorting, and archiving; the second stage is interaction; the third stage is note-taking, and the fourth stage is interpretation. The findings of this research indicate that sadfishing has evolved to the extent that it can be visualized in the form of videos deliberately choosing music as background sound and narrating their living conditions. A consistent pattern has been found in subsequent content when these videos receive the sympathy and encouragement they sought. The use of the #rumahkokkayu hashtag constructs the TikTok social media platform and shapes the meaning associated with sadfishing.


Keywords


Cultural Communication; Komunikasi Budaya; Netnografi; Netnography; Sadfishing; TikTok

Full Text:

PDF

References


Al Kautsar, S. N., & Febriana, P. (2022). Analisis atraksi interpesonal mahasiswa pengguna aplikasi Tinder. Jurnal Ranah Komunikasi (JRK), 6(2), 120–128. https://doi.org/10.25077/rk.6.2.120-128.2022

Ayun, P. Q. (2015). Fenomena remaja menggunakan media sosial dalam membentuk identitas. Jurnal Channel, 3(2), 1–16. https://doi.org/10.24090/komunika.v11i2.1365

Chalifah, R. R. (2022). Fanwar fandom K-Pop Secret Number. Universitas Islam Indonesia.

Hamzah, R. E., & Putri, C. E. (2022). Fenomena memancing kesedihan di media sosial (sadfishing) pada literasi digital remaja. WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 21(2). https://doi.org/10.32509/wacana.v21i2.2290

Hasna, S. (2022). Selebriti dan fandom di era media sosial: Fenomena selebgram. Jurnal Al Azhar Indonesia Seri Ilmu Sosial, 3(1). https://doi.org/10.36722/jaiss.v3i1.893

Kemp, S. (2022). Digital 2022: Indonesia. DataReportal.

https://datareportal.com/reports/digital-2022-indonesia

Kozinets, R. V. (2013). Netnography: Redefined. In Netnography: Redefined (Issue 416).

Kozinets, R. V, & Gambetti, R. (2020). Netnography unlimited: Understanding technoculture using qualitative social media research. Routledge.

Milovidov, E. (2020). Sadfishing: Identification, prevention and response. Family Online Safety Institute. https://www.fosi.org/good digital-parenting/sadfishing- identification-prevention-and-response

Moleong, L. J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Rosdakarya.

Prasetya, A., Retnasary, M., & Azhar, D. A. (2022). Pola perilaku bermedia Sosial netizen Indonesia menyikapi pemberitaan viral di media sosial. Journal of Digital Communication and Design (Jdcode), 1(1).

Pratiwi, Z. D. (2021). Rendahnya etika moral pada media sosial demi pansos. Putra, I. K. J. D., & Sarjani, N. K. P. (2022). Fenomena latah sosial dalam pembuatan konten visual di era industri kreatif digital. Amarasi Jurnal Desain Komunikasi Visual, 03.

Putri, C. E., Damayanti, N., & Hamzah, R. E. (2020). Sadfishing phenomenon of #Justiceforaudrey (hashtag) on Twitter. Mediator: Jurnal Komunikasi, 13(1), 58–67.

https://doi.org/10.29313/mediator.v13i1.5598

Ramadhani, A. P., Putri, C. E., & Hamzah, R. E. (2022). Trends of sadfishing phenomenon and disappearance of self-privacy on social media TikTok. Journal of Social Political Sciences, 3(3). https://doi.org/10.52166/jsps.v3i3.121

Situmorang, D. (2019). Menjadi viral dan terkenal di media sosial, padahal korban cyberbullying: Suatu kerugian atau keuntungan? JPPP - Jurnal Penelitian Dan Pengukuran Psikologi, 8(1). https://doi.org/10.21009/jppp.081.02

Sri, Y., & Astuti, W. (2019). Body shaming di dunia maya: Studi netnografi pada akun Youtube Rahmawati Kekeyi Putri Cantika. Promedia (Public Relation Dan Media Komunikasi), 5(1). https://doi.org/10.52447/promedia.v5i1.1624

Syarifuddin, A. S., & Irwansyah, I. (2021). Analisis identifikasi dan guilt pada Teori Dramatisme Kenneth Burke dalam Film “They Live 1988.” Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi, 5(2). https://doi.org/10.51544/jlmk.v5i2.1676

Utami, W. W., & Darmaiza, D. (2020). Hate speech, agama, dan kontestasi politik di Indonesia. Indonesian Journal of Religion and Society, 2(2). https://doi.org/10.36256/ijrs.v2i2.108

Wicaksono, A., & Irwansyah, I. (2017). Fenomena Deindividuasi dalam akun anonim berita gosip selebriti di media sosial Instagram. Profetik: Jurnal Komunikasi, 10(2). https://doi.org/10.14421/pjk.v10i2.1335

Wulandari, E., & Wijaya, S. H. B. (2021). Utilization of the Tiktok Video Application as a means of showing existence and self-disclosure of teenagers on social media. International Journal of Social Science and Human Research, 04(09).




DOI: https://doi.org/10.24815/jkg.v12i1.30216

Article Metrics

Abstract view : 52 times
PDF - 42 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Komunikasi Global (JKG)
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala
Jln. Tgk. Tanoh Abee, Darussalam, Banda Aceh, 23111
Telp.  (0651) 7555267
Email: jkg@usk.ac.id

 

Published by:

 

Indexed by: