MODEL PENGUKURAN PEMBERDAYAAN EKONOMI DAN SOSIAL OLEH LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH (LKMS): STUDI PADA NASABAH WANITA DI WILAYAH KABUPATEN ACEH BESAR

Israk Ahmadsyah; Riza Aulia Azhary

doi:10.24815/jped.v8i2.28318

MODEL PENGUKURAN PEMBERDAYAAN EKONOMI DAN SOSIAL OLEH LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH (LKMS): STUDI PADA NASABAH WANITA DI WILAYAH KABUPATEN ACEH BESAR

Israk Ahmadsyah, Riza Aulia Azhary

Abstract

Penelitian ini mengkaji dampak pembiayaan yang diberikan oleh Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di wilayah Aceh Besar terhadap peberdayaan perempuan baik secara ekonomi maupun sosial. Dampak ekonomi antara lain pendapatan, pengeluaran keluarga, konsumsi keluarga, tabungan dan gaji pekerja, manakala dampak sosial seperti pendidikan anak, kesehatan keluarga, hubungan kekerabatan, dan pelaksanaan nilai-nilai agama. Menggunakan analisa kuantitatif dengan pendekatan model linear berganda, dengan mengolah data primer dari hasil kuisioner berskala likert terhadap 103 responden wanita, yang tersebar di beberapa desa dan kecamatan di Kabupaten Aceh Besar, yang telah menajalankan/memiliki usaha minimal 1 tahun dan mengajukan pembiayaan ke LKMS. Dengan menggunakan alat uji statistik SPSS, penelitian ini mendapatkan tiga variabel secara signifikan mempengaruhi peningkatan pemberdayaan perempuan dengan adanya pembiayaan yaitu peningkatan pendapatan keluarga (p-value=0.010), peningkatan pada gaji karyawan (p-value=0.015), dan peningkatan pada kesehatan keluarga (p-value=0.006). Dari sisi dampak ekonomi dan sosial, pembiayaan yang diberikan oleh LKMS berdampak positif, terlihat dari naiknya pendapatan, konsumsi dan bertambahnya aset (dampak ekonomi), dan terbukanya akses pendidikan, kesehatan, hubungan yang harmonis dengan keluarga dan Tuhan (ibadah) dan juga pemberdayaan perempuan (dampak sosial). Dengan semakin bertambahnya wirausahawan perempuan, diharapkan LKMS mampu memfasilitasi mereka dengan pembiayaan mikro, agar kelangsungan usaha dapat dipastikan berjalan. Untuk peneliti selanjutnya, agar memperluas wilayah kajian ke seluruh Aceh, sehingga dapat memberikan analisis yang lebih baik dan lengkap.

Kata Kunci: Pemberdayaan Perempuan, LKMS, Dampak Ekonomi dan Sosial

Full Text:

PDF

References

Antonio, M.S. (2001). Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani.

Armendaris, M., Morduch, J. (2010). The Economics of Microfinance (2nd Edt.) London: The MIT Press, Cambridge.

BPS Aceh. (2019). Aceh Dalam Angka.

Bryman, A., Bell, E. (2007). Business Research Method. (2nd Edition). Oxford: Oxford University Press.

Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang. Universitas Diponogoro.

Ilmi, M. (2002). Teori dan praktek mikro keuangan syariah. Yogyakarta: UII Press.

Johnson, S., Rogaly, B. (1997). Microfinance and Poverty Reduction. UK and Ireland: Oxfam.

Karim, A. (2004). Bank Islam, analisis fiqih dan keuangan. Edisi Ketiga. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Khan, A.A. (2008). Islamic Micro Finance: Theory, Policy and Practice, Birmingham UK: Islamic Relief.

Muhammad. (2005). Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: UPP YKPN.

Obaidullah, M. (2008) Role of microfinance in Poverty Alleviation, (1st ed), IRTI, IDB

Pallant, J. (2007). SPSS, Survival Manual, A Step By Step Guide To Data Analysis Using SPSS For Windows (Third Edition). Berkshire: Open University Press.

Ridwan. (2007). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rivai, Arifin. (2010). Islamic Banking: Sebuah Teori, konsep dan Aplikasi, Jakarta: Bumi Aksara.

Sekaran, U., Bougie, R. (2009). Research Method for Business, A Skill Building Approach (Fifth ed.). West Sussex: John Wiley & Sons Ltd.

Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sjahdeini, S.R. (2014). Perbankan Syariah Produk-Produk dan AspekAspek Hukumnya. Jakarta: Prenadamedia Group.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta

Wiroso. (2009). Produk Perbankan Syariah. Jakarta: LPFE Usakti.

Yunus, Muhammad. (1997). The Gramen Bank story, rural credit in Bangladesh, in Krishna, A., Uphoff, N. & Esman, M. (Eds.). Reasons for hope: Instructive experience in Rural Development. Kumarian Press, Bloomfield, CT

Book Chapters:

Karim, A. (2012). Global Islamic microfinance landscape, in Global Islamic Finance Report (GIFR), (pp.183-204), London: Edbiz Consulting Publication.

Adnan, M.A., Wijarjono, A., Anto, M.B.H. (2003). Study of Factors Incluencing Performance of The Best Baitul Maal Wat Tamwils (BMTs) in Indonesia. IQTISAD Journal of Islamic Economics, 4(1), pp.13-35.

Arlina, K. (2013). Prosedur Permohonan dan Pelunasan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada PT. Bank Syariah Mandiri Kcp Bulleleng: Jurnal Akuntansi Profesi, Vol. 3 No. 1

Bassem, B.S. (2012). Social and financial performance of microfinance institutions: Is there a trade-off? Journal of Economics and International Finance, Vol. 4(4), pp. 92–100.

Brau, J.C., Woller, G.M. (2004). Microfinance: A comprehensive review of the existing literature. Journal of Entrepreneurial Finance, JEF, 9 (1): 1-27.

Deloach, S.D., Lamanna, E. (2011). Measuring the Impact of Microfinance on Child Health Outcomes in Indonesia. World Development, Vol. 39. No. 10, pp.1808- 1819.

Dusuki, A.W. (2008). Banking for the poor: the role of Islamic banking in microfinance initiatives. Humanomics, Vol.24, No.1, pp.49-66.

Harper, M. (2012). Akhuwat of Lahore: Breaking the Rules. Enterprise Development and Microfinance 23 (1): 70-80

Hashemi, S.M., Schuler, S.R., and Riley, A.P. (1996). Rural Credit Programs and Women’s Empowerment in Bangladesh. World Development, Vol.24, No.4, pp.635-653.

Hulme, D. (2000). Impact Assessment Methodologies for Microfinance: Theory, Experience and Better Practice, World Development Vol. 28, No. 1, pp. 79-98.

Nader, Y.F. (2008). Microcredit and the socio-economic wellbeing of women and their families in Cairo. The Journal of Socio-Economics, Vol. 37, pp.644-656.

Pitt, M.M., Khandker, S.R. (1998). The impact of group-based credit programs on poor households in Bangladesh: Does the gender of participants matter?.Journal of Political Economy, Vol. 106. No.5, pp.958–996.

Pitt, M.M., Khandker, S.R. (2002). Credit Programmes for the Poor and Seasonality in Rural Bangladesh. Journal of Development Studies 39(2): 1-24.

Shahinpoor, N. (2009). The link between Islamic banking and microfinancing, International Journal of Islamic Economics, 36 (10): 996-1007

Shirazi, N., Khan, A. (2009). Role of Pakistan Poverty Alleviation Fund’s Micro Credit in Poverty Alleviation, A case of Pakistan. Pakistan Economic and Social Review, Volume 47, No.2 (winter), pp. 215-228.

Ariyani, D. (2014). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Pembiayaan Murabahah, Bagi Hasil, dan Pinjaman Qardh Terhadap Pertumbuhan Laba Bersih pada Bank Syariah Periode Triwulan I 2011 sampai Triwulan IV 2013.

Littlefield, E., Morduch, J., Hashemi, S. (2003). Is Microfinance an Effective Strategy to Reach the Millennium Development Goals? Focusnote (24): January, CGAP.

Reinissa. (2015). Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri, Tbk. Jurnal Ilmiah Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Malang.

Riwajanti, N.I. (2013). Islamic Microfinance in Indonesia: A Comparative Analysis between Islamic Financial Cooperative (BMT) and Shari’ah Rural Bank (BPRS) on Experiences, Challenges, Prospect and Role in Developing Microenterprises, Thesis PhD (Unpublished), School of Government and International Affair Institute of Middle Eastern and Islamic Studies Durham University, UK.

DOI: https://doi.org/10.24815/jped.v8i2.28318