Dialektika Wali Nanggroe: Perjuangan Dan Perdamaian Aceh
Abstract
Tulisan ini hendak menyampaikan bahwa konsep tentang Wali Nanggroe dalam posisi kepolitikan Aceh telah menjadi arena kontestasi politik di internal Aceh sendiri dan antara Aceh dan Jakarta. Ada nuansa harapan sekaligus kecurigaan yang melekat dengan pembumian konsep kepemimpian Wali Nanggroe di Aceh pacsa MoU Helsinki 2005. Namun, satu hal yang perlu digaris bawahi bahwa konsepsi tentang kepemimpinan Wali Nanggroe di Aceh bagian terpenting dari berhasilnya negosiasi kesepahaman RI-GAM. Demikian juga dengan keutuhan kesepahaman itu.
Kata kunci: Wali Nanggroe, Kesepahaman politik, Perjuangan, Perdamaian
Full Text:
PDFReferences
Ibrahim Alfian. Perang di Jalan Allah. Pustaka Sinar Harapan 1984.
Lombard, Denys. Kerajaan Aceh Zaman Sultan Iskandar Muda (1607-16360. KPG. Jakarta. 2007
M. Nazaruddin. Politik Identitas Perlawanan Aceh (Studi Reproduksi Indentitas Keacehan Oleh Elite GAM). Disertasi UGM 2011.
Reid, Anthony. Asala Mula Aceh: Dari Perebutan Pantai Timur Sumatera hingga Akhir Kerajaan Aceh. Obor. Jakarta 2005.
Salinan Naskah MoU Helsinki 2005
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2013 Muhammad Nazaruddin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
.........................................................................................................................................................................................
REDAKSI JURNAL SOSIOLOGI USK (MEDIA PEMIKIRAN & APLIKASI): Gedung Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala, Jln. Tgk Tanoh Abee, Darussalam Banda Aceh, Aceh 23111.Telp. (0651)7555267. eMail: sosiologi.fisip@usk.ac.id
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.