Pemberdayaan Sosial Ekonomi Komunitas Adat Terpencil (KAT) Dalam Rangka Pengentasan Kemiskinan
Abstract
KAT merupakan kelompok sosial dan budaya yang bersifat lokal, relatif kecil, tertutup, tertinggal, homogen, terpencar dan berpindah-pindah ataupun menetap. Kehidupannya masih berpegang teguh pada adat istiadat, kondisi geografis, yang sulit dijangkau, penghidupannya tergantung pada sumberdaya alam setempat dengan menggunakan teknologi yang masih sangat sederhana dan ekonomi subsisten serta terbatasnya akses pelayanan sosial dasar. Warga KAT tinggal di berbagai wilayah tanah air, termasuk di Aceh. Pemberdayaan terhadap mereka relatif masihsangat terbatas dilakukan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan anggaran dan kesiapan sumberdaya manusia yang peduli terhadap nasib warga KAT sangat sedikit. Penelitian dilakukan di lokasi dengan melakukan observasi dan, wawancara langsung dengan semua kepala keluarga. Masing-masing di Desa Batee Meutudong 43 KK dan di Alue Bilie 38 KK. Strategi pemberdayaan yang dilakukan dengan melakukan penyerapan aspirasi tentang kebutuhan mereka, baik dari aspek sosial maupun dari aspek ekonomi, dan kemudian menyusun skala prioritas pemberdayaan. Pada tahap awal akan dibangun rumah layak huni sebanyak jumlah KK yang ada di dua lokasi tersebut. Rumah berbentuk semi permanen, pemberian biaya hidup beserta dengan berbagai fasilitas sosial lainnya selama masa 2 tahun. Selanjutnya dilakukan pedampingan sampai dimungkinkan mereka mandiri secara sosial dan ekonomi.
Kata Kunci: Pemberdayaan Sosial Ekonomi, Kemiskinan, KAT
Full Text:
PDFReferences
Abdul Kadir Manyambeang, (1988). Kelompok Elit dan Hubungan Sosial di Pedesaan (Keuchik dan Keujruen Blang dalam Masyarakat Aceh). Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial. Pustaka Grafika Kita. Jakarta.
Depsos RI (2003). Pedoman Teknis Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil, Jakarta.
----------------(2003). Pedoman Kerja Petugas Lapangan (Pendamping Sosial) Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil, Jakarta.
----------------(2006). Majalah Pikat (Pusat Informasi Komunitas Adat Terpencil), Jakarta.
----------------(2005). Profil Keberhasilan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Pada 8 Provinsi, Jakarta.
H. M. Zainuddin, (1961). Tarich Atjeh dan Nusantara. Pustaka Iskandar Muda. Medan.
Nasir Abdullah (2006). Paradigma Baru Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil, Majalah PIKAT (Pusat Informasi Komunitas Adat Terpencil) Depsos RI, Jakarta.
Profil Desa Batee Meutudong Kecamatan Panga Kabupaten Aceh Jaya
Proifil Desa Alue Bilie Kecamatan Woyla Timur Kabupaten Aceh Barat Tahun 2009.
Rusdi Sufi, dkk, (2002). Adat Istiadat Masyarakat Aceh, Dinas Kebudayaan Provinsi NAD.
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2013 Ishak Hasan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
.........................................................................................................................................................................................
REDAKSI JURNAL SOSIOLOGI USK (MEDIA PEMIKIRAN & APLIKASI): Gedung Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala, Jln. Tgk Tanoh Abee, Darussalam Banda Aceh, Aceh 23111.Telp. (0651)7555267. eMail: sosiologi.fisip@usk.ac.id
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.