Economic Empowerment of the Coastal Society: A Case Study of Ujoeng Pacu Village, Muara Satu District, Lhokseumawe - Aceh
Abstract
The various policies of the Indonesian government in the maritime sector have objectively succeeded in increasing the production and export value of the Indonesian fish trade in the world. The 2017 statistics, for example, show Indonesia's exports in the fisheries sector reached 979,910 tons of fish with a value of 4.09 billion US dollars. However, the amount of income in the fisheries sector only succeeded in making prosperous capital owners (toke) and contractors who obtained various infrastructure development projects. Fishermen and coastal communities actually remain in poverty. In 2017, 34% of fishermen and coastal communities were in poverty. The process of strengthening the welfare of fishermen and coastal communities can actually be done through economic empowerment programs by involving mentoring from academics across scientific disciplines. Based on the case of the empowerment of the coastal community of Ujoeng Pacu village, Lhokseumawe, this article shows the complexity of reality as well as the success of the Ujoeng Pacu community empowerment process that previously lived in the war economy and the drug economy turned into a productive economy through the cultivation of soft shell crabs and tiger shrimp with polyculture techniques.
Abstrak
Pelbagai kebijakan pemerintah Indonesia di sektor kelautan secara objektif telah berhasil meningkatkan nilai produksi dan ekspor perdagangan ikan Indonesia di dunia. Statistik 2017, misalnya, menunjukkan ekspor Indonesia di sektor perikanan mencapai 979.910 ton ikan dengan nilai 4,09 miliar dolar AS. Namun, jumlah pendapatan di sektor perikanan yang melimpah itu secara objektif pula hanya berhasil memakmurkan pemilik modal (toke) dan kontraktor yang memperoleh pelbagai proyek pembangunan infrastruktur disektor maritim. Sementara, nelayan dan petani dikawasan pesisir tetap miskin. Faktanya, pada 2017 pula, 34% masyarakat nelayan dan petani pesisir berada dalam kemiskinan. Proses penguatan kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir sebenarnya dapat dilakukan melalui program pemberdayaan ekonomi dengan melibatkan pendampingan dari akademisi lintas disiplin ilmu. Berdasarkan kasus pemberdayaan masyarakat pesisir desa Ujoeng Pacu, Lhokseumawe- Aceh, artikel ini menunjukkan bagaimana melalui proses pemberdayaan yang dilakukan secara intensif, masyarakat Ujoeng Pacu yang sebelumnya hidup dalam ekonomi perang dan ekonomi narkoba perlahan berubah menjadi produktif melalui teknik budidaya polikultur kepiting cangkang lunak (Soka) dan udang windu
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aly, Fachry. 2008. Kalla & Perdamaian Aceh, (Jakarta: LSPEU Indonesia, 2008)
Freire, Paulo. 1993. Pedagogy Of The Oppressed, New York: Continuum
Adi. Isbandi Rukminto. 2003. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas. Jakarta: FEUI
Dasgupta. Parta. 2000. Social Capital, A Multifaceted Perspective. Washington D.C: The World Bank
Eko, Sutoro. 2002. Pemberdayaan Masyarakat Desa, Materi Diklat Pemberdayaan Masyarakat Desa. Samarinda: Badiklat Provinsi Kalimantan Timur
Harian Jurnal Indonesia, 26-03-2016
Harian Jateng Time 5/3/2016
Kordi, M. G. H. 2011. Kiat Sukses Budidaya Rumput Laut di laut danTambak. ANDI OFFSET. Yogyakarta.
Nugroho, Riant. 2003. Reinventing Pembangunan. Jakarta: Elex Media Komputindo
Nirzalin. 2012. Ulama dan Politik, Menelaah Hubungan Kekuasaan Teungku Dayah dan Negara di Aceh. Yogyakarta: Maghza Pustaka
Nirzalin. 2016.Gerakan Kolektif Masyarakat Melawan Mafia Narkoba di Ujoeng Pacu. Padang: Prosiding Konferensi Nasional APPSI
Priyono. Onny S. 1996. Pemberdayaan Konsep Kebijakan dan Implementasi. Jakarta: CSIS
Pane, Neta. S Sejarah dan Kekuatan Gerakan Aceh Merdeka, Solusi, Harapan dan Impian, (Jakarta: Grasindo, 2001)
Data Monografi Village Ujoeng Pacu, 2009
Rusmiyati, Sri. 2011. Sukses Budidaya Kepiting Soka dan KepitingTelur. Jakarta: Pustaka
Soetomo. 2008. Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Usman, Sunyoto. 2004. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
INFORMANT
Abu Bakar Thaib, Geuchiek (Village Head) Ujoeng Pacu
ZR, 35 Years old, Former Logistic Staff of GAM (Free Aceh Movement)
Nuriman Daud, 53, Chairman of the Drug Ujoeng Pacu Movement
Nuriman Daud, 53 Tahun, Ketua Gerakan Anti Narkoba Ujoeng Pacu
DOI: https://doi.org/10.24815/jsu.v13i2.15953
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Nirzalin Nirzalin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
.........................................................................................................................................................................................
REDAKSI JURNAL SOSIOLOGI USK (MEDIA PEMIKIRAN & APLIKASI): Gedung Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala, Jln. Tgk Tanoh Abee, Darussalam Banda Aceh, Aceh 23111.Telp. (0651)7555267. eMail: sosiologi.fisip@usk.ac.id
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.