Proses, Motif, dan Upaya Keluarga dalam Melaksanakan Resepsi Pernikahan di Gampong Teupin Baja Aceh Utara
Abstract
This study focuses on the process of implementing a wedding reception, the motives that encourage the culture of a wedding reception, and the efforts made by poor families in holding their children's wedding receptions in Gampong Teupin Banja, Muara Batu District, North Aceh Regency. The research method used in this research is a qualitative method with a descriptive approach. The results of this study conclude that the process of implementing a wedding reception is (1) informing the geuchiek of the wedding reception, (2) carrying out the Duek Pakat event, (3) informing the organizer of the wedding reception equipment, and (4) conducting the wedding reception. The motives that encourage the culture of wedding receptions carried out by the community are (1) signaling that they have married, (2) avoiding social sanctions from the community, (3) strengthening family relations with relatives, and (4) wanting to be seen as the economically capable. Efforts made by poor families to carry out wedding receptions are (1) owing materials for the wedding reception, (2) selling their livestock, (3) setting aside the rice harvest, and (4) pawning the fields.
AbstrakPenelitian ini mengfokuskan pada proses pelaksanaan resepsi pernikahan, motif yang mendorong budaya resepsi pernikahan, dan upaya yang dilakukan oleh keluarga miskin dalam mengadakan resepsi pernikahan anaknya di Gampong Teupin Banja Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menyimpulkan proses pelaksanaan resepsi pernikahan adalah (1) memberitahukan pelaksanaan resepsi pernikahan kepada geuchiek, (2) melaksanakan acara Duek Pakat, (3) memberitahukan pihak pengelola perlengkapan resepsi pernikahan, dan (4) melaksanakan acara resepsi pernikahan. Motif yang mendorong budaya resepsi pernikahan yang dilakukan oleh masyarakat adalah (1) menandakan telah melangsungkan pernikahan, (2) menghindari sanksi sosial masyarakat, (3) mempererat hubungan kekeluargaan dengan kerabat, dan (4) ingin dipandang sebagai orang mampu dalam melaksanakan resepsi pernikahan. Upaya yang dilakukan oleh keluarga miskin untuk melaksanakan resepsi pernikahan adalah (1) mengutang bahan keperluan pelaksanaan resepsi pernikahan, (2) menjual hewan ternak yang dimilikinya, (3) menyisihkan hasil panen padi, dan (4) menggadai sawah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ayyub, S. H. (2001). Fikih Keluarga. Pustaka Al-Kautsar.
Bakti, I. S. (2020). Reification of the Signified and Consumerization of Wedding Reception Sintê Mungêrjê in the Gayo Lot Society in Central Aceh District. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 8(2), 15-35.
Bakti, I., Anismar, A., & Amin, K. (2020). Pamer Kemewahan: Kajian Teori Konsumsi Thorstein Veblen. Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi), 14(1), 81-98.
Bakti, I. S., Amin, K., & Fakhrurrazi, F. (2020). Ruang Sakral dan Ruang Ritual Prosesi Adat Pernikahan Sintê Mungêrjê pada Masyarakat Gayo Lôt. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM), 1(2), 168-188.
Huda, M. (2009). Kawin Paksa Ijbar Nikah dan Hak-Hak Reproduksi Perempuan. STAIN Ponorogo Press.
Ismail, B. & Daud, S. (2012). Romantika Warna-Warni Adat Perkawinan Etnis-Etnis Aceh. Majelis Adat Aceh Provinsi Aceh.
Kamal, A. S. S. (2007). Fiqih Sunnah Wanita. Pilar Tiga.
Koentjaraningrat (1999). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Djambatan.
Luyanti, D. (2014). Makna Pernikahan dan Perceraian di Masyarakat (Studi Kasus Penyebab Perceraian di Masyarakat Ragamukti, Tajurhalang Bogor). Skripsi. Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Moleong, L. J. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.
Muhammad, S. K. (2000). Fiqih Wanita (Edisi Lengkap). Pustaka Al-Kautsar.
Raho, B. S. V. D. (2007). Teori Sosiologi Modern. Prestasi Pustaka.
Ramdan, A. (2009). Aceh di Mata Urang Sunda. Bandar Publishing.
Ramsis (2015). Perubahan Proses Perkawinan Masyarakat Adat Dayak Lundayeh Mentarang (Di Desa Pelita Kanaan Kabupaten Malinau. Jurnal Sosiatri-Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman, 3(2), 81-95.
Ramulyo, M. I. (2004). Hukum Perkawinan, Hukum Kewarisan, Hukum Acara Peradilan Agama dan Zakat Munurut Hukum Islam. Sinar Grafika.
Sugiyono (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta.
Susilo, R. K. D. (2008). 20 Tokoh Sosiologi Modern: Biografi Para Peletak Sosiologi Modern. Ar-Ruzz Media.
Soekanto, S. (2012). Sosiologi: Suatu Pengantar. Rajawali Press.
Syuaisyi, S. H. A. (2007). Kado Pernikahan. Pustaka Al-Kautsar.
DOI: https://doi.org/10.24815/jsu.v14i2.19835
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Eviana Eviana, Alwi Alwi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
.........................................................................................................................................................................................
REDAKSI JURNAL SOSIOLOGI USK (MEDIA PEMIKIRAN & APLIKASI): Gedung Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala, Jln. Tgk Tanoh Abee, Darussalam Banda Aceh, Aceh 23111.Telp. (0651)7555267. eMail: sosiologi.fisip@usk.ac.id
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.