Pendidikan Inklusif Gender sebagai Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual di Pondok Pesantren
Abstract
This study aims to address two primary questions: Why does sexual violence occur in Islamic boarding schools (pondok pesantren)? How can sexual violence in these institutions be prevented? The methodology employed is a literature review based on the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA). The data collection process involves four stages, starting with inclusion and exclusion criteria using Google Scholar with keywords such as “Sexual Violence in Islamic Boarding Schools” and “Inclusive and Gender-Responsive Education in Islamic Boarding Schools.” The findings reveal that the root causes of sexual violence in Islamic boarding schools are the hierarchical relationship between the kiai (religious leader) and the santri (students), the perpetuation of patriarchal culture, and the total obedience of the santri to the kiai. These factors also contribute to the underreporting of sexual violence cases, as victims and their families often feel intimidated. To address this issue, gender-inclusive education is necessary, manifested through a Gender Equality Curriculum (KKG). This curriculum ensures that all components involved in the educational system adopt gender-responsive thinking and behavior based on justice and gender equality. Gender-inclusive education will also create a non-segregated learning environment.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua pertanyaan utama: Mengapa kekerasan seksual di pondok pesantren bisa terjadi? Bagaimana upaya pencegahan kekerasan seksual di pondok pesantren? Metode yang digunakan adalah studi literatur berdasarkan Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA). Proses pengumpulan data melibatkan empat tahapan, mulai dari tahap inklusi dan eksklusi menggunakan mesin pencarian Google Scholar dengan kata kunci “Kekerasan Seksual di pondok pesantren” dan “Pendidikan Inklusif dan Responsif Gender di pondok pesantren”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akar masalah kekerasan seksual di pondok pesantren disebabkan oleh adanya hierarki antara kiai dan santri, pelanggengan budaya patriarki, dan kepatuhan total santri kepada kiai. Ketiga faktor ini juga menyebabkan kasus kekerasan seksual di pondok pesantren jarang dilaporkan karena korban dan keluarganya merasa takut. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pendidikan inklusif gender yang termanifestasi melalui kurikulum kesetaraan gender (KKG). Dengan adanya kurikulum ini, semua komponen dalam sistem pendidikan akan memiliki pola pikir dan perilaku yang responsif gender, berbasis keadilan dan kesetaraan gender. Pendidikan inklusif gender juga akan menciptakan sistem pembelajaran yang non-segregasi gender.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Awanis, Atsmarina. 2018. “Sistem Pendidikan Pesantren.” Cakrawala 2(2).
Bafaqih, Hikmah, and Laila U. Sa’adah. 2022. “Pesantren Ramah Santri, Respons Mencegah Kekerasan Di Pesantren.” Leverage, Engagement, Empowerment of Community 4(2).
Cakra Wikara Indonesia. 2022. Rentannya Kekerasan Seksual Di Pesantren . Jakarta.
CNN Indonesia. 2021. “Daftar Kasus Kekerasan Seksual Di Pesantren Indonesia.” CNN Indonesia.
Dahlia, Sitti, Sartiah Yusran, and Ramadhan Tosepu. 2022. “Analisis Faktor Penyebab Perilaku Penyebab Kekerasan Seksual Terhadap Anak Di Bawah Umur Di Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan.” NUrsing Update 13(2).
Damayanti, Dini, and Fitria Rismaningtyas. 2021. “Pendidikan Berbasis Responsif Gender Sebagai Upaya Meruntuhkan Segregasi Gender.” Jurnal Analisa Sosiologi 10.
Elanda, Yelly, Ruslan Wahyudi, and Azizah Alie. 2022. “Implementasi Smart City Di Indonesia Dalam Perspektif Gender.” Resiprokal 4(2).
Erviana, Ayu. 2021. “Gender Dalam Pesantren: Studi Konstruksi Sosial Gender Dalam Tradisi Ndalem Di Pesantren DarussalamMekarsasri Lampung.” UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Faidah, Mutimmatul. 2023. “Benang Kusut Kekerasan Seksual Di Lembaga Pendidikan.” in Bebas dari Bayang Kekerasan Seksual: Panduan Menyelami, Mengatasi dan Menciptakan Solusi Kreatif. Surakarta: Pramudita Press.
Farisa, Chusna Fitria. 2023. “Jejak Kasus Herry Wirawan,Pemerkosa 13 Santriwati Yang Kini Menanti Hukuman Mati.” Kompas.Com.
Ferdinan. 2016. “Pondok Pesantren Dan Ciri Khas Perkembangannya.” Tarbawi 1(1).
Fuadi, Ashif Moh, Alif Mega Marintan, Faradina Qisthi Ilma, and Muhammad Aslambik. 2023. “Menyoal Ketimpangan Relasi Kuasa Dalam Kekerasan Seksual Di Pesantren Dan Upaya Pencegahannya: Sebuah Tinjauan Kritis.” Musawa 22(2).
Hadi, Sofiyan. 2015. “Menggagas Pendidikan Karakter Responsif Gender.” Palastren 8(2).
Hambali. 2017. “Pendidikan Adil Gender.” Pedagogik 4(2).
Haris, Abdul Irham. 2021. “Pembelajaran Responsif Gender Dalam Pendidikan Islam .” An Nur 7(1).
Hermansyah, Ghalieh Wahid. 2022. “Pola Patron Klien Kiai Dan Santri Dalam Pendidikan Islam Di Pesantren Luhur Malang.” UIN Maulama Malik Ibrahim, Malang.
Khatimah, Khusnul Fany. 2022. “Peran Kiai Dalam Penguatan Budaya Pesantren Pada Pondok Pesantren Miftahul Ulum Di Desa Tanjung Anom Kabupaten Lampung Tengah.” UIN Raden Intan Lampung, Lampung.
Komnas Perempuan. 2022. “Tentang Kasus Kekerasan Seksual Terhadap 13 Santriwati Dan Pidana Mati Bagi Pelaku.” Komnas Perempuan .
Krisdiyanto, Gatot, Muflikha, Elvina Elly Sahara, and Choirul Mahfud. 2019. “Sistem Pendidikan Pesantren Dan Tantangan Modernitas.” Tarbawi 15(1).
Kurniawati, Ani, and Evi Muafiah. 2023. “Kesetaraan Dan Keadilan Gender Dalam Lingkungan Pesantren.” Excelencia 3(1).
Mahdi, Adnan. 2013. “Sejarah Dan Peran Pesantren Dalam Pendidikan Di Indonesia.” Jurnal Islamic Review 2(1).
Mahrisa, Rika, Siti Aniah, Putra Haidar Daulay, and Zaini Dahlan. 2020. “Pesantren Dan Sejarah Perkembangannya Di Indonesia.” Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu 13(2).
Maskuri, and Minhaji. 2019. “Perspektif Kiai: Ketika Pesantren Dan Pendidikan Keagamaan Diundangkan.” Jurnal Lisan Al Hal 13(1).
Muafiah, Evi. 2013. “Pendidikan Perempuan Di Pondok Pesantren.” Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam 7(1).
Muafiah, Evi. 2018. “Realitas Segregasi Gender Di Pesantren.” in Annual Conference for Muslim Scholars. Surabaya: UIN Sunan Ampel .
Mujahidin, Irfan. 2021. “Peran Pondok Pesantren Sebagai Lembaga Pengembangan Dakwah.” Syiar 1(1).
Muntaha. 2020. “Tradisi Ngalap Berkah Di Dunia Pesantren.” UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Mustika, Ita. 2019. “Peran Pondok Pesantren Al Haromain Dalam Mencetak Kader Da’i.” IAIN Curup, Curup.
Nabila, Azza Naila, Umdatul Baroroh, and Musyahadah Batinuha Mashis. 2023. “Fakta Kekerasan Seksual Di Pesantren Kabupaten Pati.” Al I’timad 1(1).
Pebriaisyah, Fitri, Wilodati, and Siti. Komariah. 2022. “Kekerasan Seksual Di Lembaga Pendidikan Keagamaan: Relasi Kuasa Kyai Terhadap Santri Perempuan Di Pesantren.” Harkat: Media Komunikasi Gender 18(1).
Pratama, Tahta Agmas Rizal, and Turhan Muhammad Yani. 2018. “Pola Interaksi Kiai Dan Santri Pondok Pesantren Nurul Azizah Desa Balongjeruk Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri.” Jurnal Kajian Moral Dan Kewarganegaraan 6(3).
Puspa, Atalya. 2023. “202 Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual Di Sekolah, Data Januari-Mei 2023.” Media Indonesia.
Sabil, Fi Nurresa, and Fery Diantoro. 2021. “Sistem Pendidikan Nasional Di Pondok Pesantren.” Al Islah 19(2).
Sahri, Kamil Iksan, and Lailatul Hidayah. 2020. “Kesetaraan Gender Di Pesantren NU: Sebuah Telaah Atas Single Sex Classroom Di Pendidikan Diniyah Formal Ulya Pondok Pesantren Al Fithrah Surabaya.” JNUS: Journal of Nahdlatul Ulama Studies 1(1).
Saputra, Andi. 2023. “Dua Pintu Masuk Pelecehan Menurut Psikolog.” Tada Todays.Com.
Sayyi, Ach., A’laul Atho’ Saihul Huda, Imaniyatul Fithriyah, and Muttaqien Shahibul Al Manduriy. 2022. “Kesetaraan Dalam Pendidikan Sebagai Praksis Responsif Gender Era Society 5.0 Di Pesantren.” Dinamika 7(2).
Setiawan, Eko. 2016. “Pola Relasi Patron Klien Di Pesantren Darul Fikri Malang.” Universum 10(1).
Shaleh, Khairus. 2015. “Otoritas Kiai Dalam Pandangan Santri (Studi Kasus Pondok Pesantren Miftahul Ulum Glagahwero Kalisat Jember Jawa Timur).” UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Sopyandi, and Sujarwo. 2023. “Kekerasan Seksual Di Lingkungan Pendidikan Dan Pencegahannya.” Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 15(1).
Sumarni. 2014. “Keefektifan Metode Pembelajaran Inklusi Gender Terhadap Peningkatan Keterampilan Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas X SMA Gowa Raya Sungguminasa.” Universitas Muhammadiyah Makassar, Makassar.
Sumaryati. 2018. “Keadilan Gender Dalam Pendidikan Islam Di Pondok Pesantren.” Tarbawiyah 2(2).
Suwarno. 2018. “Diskriminasi Gender Dalam Kebijakan Pesantren (Studi Di Pesantren Al Muhamad Cepu).” Dar El Ilmi 5(2).
Trihadi, Sefta Gilang, Matthew Darrel Christanto, Adam Irgi Alaikassalam, Dwi Galih Nugraha, and Aidin Irsyad Azhar. 2023. “Analisa Fenomena Kekerasan Seksual Di Lingkungan Pesantren Dalam Sudut Pandang Agama.” Moderasi: Jurnal Kajian Islam Kontemporer 1(1).
Usman, Idris Muhammad. 2013. “Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan Islam.” Al Hikmah 14(1).
Yufi, Moch. 2023. “Relasi Kuasa Pengetahuan Tentang Kekerasa Seksual Di Media Sosial.” Sosioreligius 8(2).
Zahara, Vikri, Indria Siany Liestyasari, and Nurhadi. 2015. “Implementasi Pendidikan Adil Gender Di Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta.” Sosialitas 5(2).
Zakiah, Loubna, and Faturochman. 2004. “Kepercayaan Santri Pada Kiai.” Buletin Psikologi 12(1).
DOI: https://doi.org/10.24815/jsu.v18i1.39499
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Indah Oktaviani, Yelly Elanda, Azizah Alie, Endri Bagus Prastiyo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
.........................................................................................................................................................................................
REDAKSI JURNAL SOSIOLOGI USK (MEDIA PEMIKIRAN & APLIKASI): Gedung Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala, Jln. Tgk Tanoh Abee, Darussalam Banda Aceh, Aceh 23111.Telp. (0651)7555267. eMail: sosiologi.fisip@usk.ac.id
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.