Pembentukan Gerakan Muslimah Wahdah Islamiyah 1985-1991: Perspektif Sosiologi Politik
Abstract
The political policy of the Indonesian government between the 1970s and 1980s was oriented towards political stability by limiting ideological debate and the polarization of society. The policy of political party fusion succeeded in limiting the space for political debate, while the implementation of the single principle of Pancasila succeeded in producing internal polarization among Muslims. The policy encouraged the formation of movement organizations among Muslims, especially the embryonic Muslimah of Wahdah Islamiyah in 1985. This study uses a qualitative method using the perspective of social movements, finding several things: first, the formation of the Wahdah Islamiyah Muslimah movement as a response of salafi groups to the implementation of the single principle of Pancasila in 1985 and the policy of prohibiting the use of hijab for Muslim students issued by the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia. These two policies become the source of legitimacy for the formation of the movement organization; secondly, the Muslimah movement, in its social action, pays attention to advocacy and strengthening the role of women, especially advocacy for students who face psychological and physical pressure due to the hijab ban policy. Muslim women who remain consistent in wearing the hijab must choose between removing the hijab to remain in government schools or leaving to attend private schools. In addition to students, the Muslimah movement also mobilizes the power of female students to be active in religious social activities; third, the Wahdah Muslimah movement is an instrument of cadre recruitment and expansion of movement identity.
Abstrak
Kebijakan politik pemerintah Indonesia antara dekade 1970-an dan 1980-an berorientasi pada stabilitas politik dengan membatasi perdebatan ideologis dan polarisasi masyarakat. kebijakan fusi partai politik berhasil membatasi ruang perdebatan politik, sementara pemberlakuan asas tunggal Pancasila berhasil memproduksi polarisasi internal umat Islam. Kebijakan tersebut mendorong terbentuknya organisasi pergerakan di kalangan Islam, khususnya terbentuknya embrio Muslimah Wahdah Islamiyah pada 1985. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan perspektif gerakan sosial, menemukan beberapa hal; pertama, pembentukan gerakan muslimah Wahdah Islamiyah sebagai respons kelompok salafi terhadap pemberlakuan asas tunggal Pancasila pada 1985 dan kebijakan pelarangan menggunakan jilbab bagi pelajar muslimah yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Dua kebijakan ini menjadi sumber legitimasi pembentukan organisasi pergerakan; kedua, gerakan muslimah dalam aksi sosialnya memberikan perhatian pada advokasi dan penguatan peran perempuan, khususnya advokasi terhadap pelajar yang menghadapi tekanan psikologis dan fisik akibat kebijakan pelarangan jilbab, muslimah yang tetap konsisten menggunakan jilbab harus memilih antara melepaskan jilbab untuk tetap sekolah pada sekolah-sekolah pemerintah atau keluar untuk mengikuti sekolah swasta. Selain pelajar, gerakan muslimah juga menggalang kekuatan dari kalangan mahasiswi untuk aktif dalam kegiatan sosial keagamaan; ketiga, gerakan muslimah Wahdah adalah instrumen rekruitmen kader dan perluasan identitas gerakan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abbas, Irwan, dan Darmawijaya. 2022. "Sejarah Gerakan Wahdah Islamiyah di Maluku Utara." Etnohistori: Jurnal Ilmiah Kebudayaan dan Kesejarahan 9(1):7-20.
Alatas, Alwi. 2021. Karena Jilbab: Di Balik Larangan Jilbab di Sekolah-Sekolah Negeri di Indonesia (1982-1991). Jakarta: Trans Idea Publishing.
Al-Attas, Syed Muhammad Naquib. 1993. Islam and Secularism. Kuala Lumpur: International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC).
Chapin, C. 2018. "Salafi Islamic Piety as Civic Activism: Wahdah Islamiyah and Differentiated Citizenship in Indonesia." Citizenship Studies 22(2):208-223.
DPP Wahdah Islamiyah. 2016a. Muqaddimah Anggaran Dasar. Makassar: DPP Wahdah Islamiyah.
DPP Wahdah Islamiyah. 2016b. Aqidah dan Manhaj Wahdah Islamiyah. Makassar: DPP Wahdah Islamiyah.
DPP Wahdah Islamiyah. 2016c. Risalah Keputusan Muktamar Wahdah Islamiyah. Makassar: DPP Wahdah Islamiyah.
Jurdi, Syarifuddin. 2011. Wahdah Islamiyah dan Gerakan Transnasional. Yogyakarta: LabSos.
Jurdi, Syarifuddin. 2012. "Pertautan Wahdah Islamiyah dan Gerakan Transnasional." Jurnal Al-Fikr 16(3):462-481.
Jurdi, Syarifuddin. 2021. Wahdah Islamiyah dan Gerakan Islam Indonesia. Yogyakarta: Gramasurya.
Nurlatifa, Ela. 2019. "Jilbab dan Islam Indonesia Masa Orde Baru 1982-1991." Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Panji Masyarakat. 1989. "Panji Masyarakat." 1-10 Januari.
Saleh, Herlambang. 2010. "Jilbab Sebagai Keyakinan: Sikap Pelajar SMA Negeri 14 Jakarta Terhadap Pelarangan Penggunaan Jilbab 1982−1991." Skripsi, Jakarta: FIPB UI.
Samsuddin, Iskandar, dan Mariyanto. 2020. "Pendidikan Kader Da'i Ormas Wahdah Islamiyah Melalui Halaqah Tarbiyah." Jurnal Pendidikan Islam Ta’dibuna 9(2):283-300.
Tarrow, Sidney. 1996. Power in Movement: Social Movements, Collective Action and Politics. New York: Cambridge University Press.
Tempo. 1982. "Larangan Buat Si Kudung." 11 Desember.
Tempo. 1989. "Kerudung Lagi: Mana Toleransi Itu?" 8 September.
Tempo. 1991a. "Libasut Taqwa, Indah, dan Menutupi Aurat." 9 November.
Tempo. 1991b. "Seragam Harus, Jilbab Boleh." 19 Januari.
DOI: https://doi.org/10.24815/jsu.v18i1.40251
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Syarifuddin Jurdi, Aksa Aksa, Aksa Aksa, Ashila Salsabila Syarif, Ashila Salsabila Syarif
![Creative Commons License](http://licensebuttons.net/l/by/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
.........................................................................................................................................................................................
![](/public/site/images/admin_jsu/Logo-Unsyiah-Kuning-HD-1012x972-Transparan-1-300x288.png)
REDAKSI JURNAL SOSIOLOGI USK (MEDIA PEMIKIRAN & APLIKASI): Gedung Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala, Jln. Tgk Tanoh Abee, Darussalam Banda Aceh, Aceh 23111.Telp. (0651)7555267. eMail: sosiologi.fisip@usk.ac.id
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.