Kelembaban Limbah Kakao dan Takarannya terhadap Kualitas Kompos dengan Sistem Pembenaman
Abstract
Abstrak. Limbah kakao adalah bahan organik yang mampu menyediakan hara makro dan mikro untuk tanaman, di samping memperbaiki struktur tanah sehingga mempermudah pengolahan tanah. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh limbah kakao basah dan kering serta takarannya terhadap kualitas kompos dengan sistem pembenaman. Penelitian ini dilaksanakan April sampai Juli 2010, dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok pola faktorial. Jenis kulit kakao terdiri atas limbah kulit kakao basah, kering dan campuran basah kering. Takaran limbah kulit kakao terdiri atas 30, 60, dan ton ha-1. Hasil analis ragam menunjukkan bahwa, Kelembaban limbah kulit kakao hanya berpengaruh nyata terhadap parameter K2O, sedangkan parameter lainnya tidak berpengaruh nyata. Perlakuan takaran limbah kulit kakao hanya berpengaruh sangat nyata terhadap P2O5 dan K2O, sedangkan parameter lain tidak nyata. Interaksi jenis dan takaran limbah kulit kakao hanya berpengaruh nyata terhadap parameter pH dan P2O5, sedangkan parameter lainnya tidak berpengaruh nyata.
Cacao Waste Measuring Influence to Quality of Compost by the Incubation System
Abstract. Cacao waste is organic material capable to provide macro and micro nutrients for crop, besides repairing soil structure causing to tilt. For the purpose need to be done research about cacao skin measuring influence to quality of compost with masking system. This research executed April until July 201, by using completely randomized block design method with factorial. Cacao skin type is consisted: wet, drought, and mixer wet drought. Cacao skin waste measuring is consisted: 30, 60, and 90 tons ha-1. Result of manner analyst indicates that, treatment of influence cacao skin waste type only be real to K2O, while other parameter doesn't have an effect on reality. Treatment of cacao skin waste measuring only have an effect on very reality P2O5 and K2O, while other parameter not reality. Interaction of type and cacao skin waste measuring only have an effect on reality to hydrogen ion exponent parameter and P2O5, while other parameter doesn't have an effect on reality.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Al-Fanshuri, B. 2003. Teknologi pengelolaan sampah kota sebagai pupuk organik alternatif dengan penambahan bakteri penambat N-bebas, pelarut fosfat dan EM-4. Dalam Prosiding LKTI-FOKUSHIMITI. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Didiek H.G & Yufnal Away. 2004. Orgadek, Aktivator Pengomposan. Pengembangan Hasil Penelitian Unit Penelitian Bioteknologi Perkebunan. Bogor.
Firdausil, AB., Nasriati, & A. Yani. 2008. Teknologi Budidaya Kakao. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor
Goenadi, H. D., J.B. Baon, Herman, & A. Purwoto. 2000. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kakao Di Indonesia. Tim Tanaman Perkebunan Besar Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Bogor
Gunarto L. 2000. Mikroorganisme rhizosfer: potensi dan manfaatnya. Jurnal Litbang Pertanian.19 (2): 2-3.
Hakim, N., M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, Sutopo G. Nugroho, M. Rusdi Saul, M. Amin Diha, Go Ban Hong & H.H. Bailey, 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung.
Hanafiah. 2007. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Isroi. 2007. Pengomposan Limbah Kakao; Materi Pelatihan TOT Budidaya Kopi dan Kakao. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. Jember, Tanggal 25 – 30 Juni 2007.
Ma’shum, M., Soedarsono J, & Susilowati, E. L. 2003. Biologi Tanah. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Rahayu, N. 2003. Pemanfaatan mikoriza dan bahan organik dalam rangka reklamasi lahan pasca penambangan. Dalam Prosiding LKTI-FOKUSHIMITI. Fakultas Pertanian. Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Rosniawaty, S. 2005. Pengaruh Kompos Kulit Buah Kakao dan Kascing terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Kultivar Upper Amazone Hybrid (UAH). Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNPAD., Bandung
Saputra, I. 2011. Perubahan sifat fisika dan kimia tanah, serta hasil jagung (Zea mays L.) akibat perbedaan jenis dan dosis bahan organik pada inceptisol Krueng Raya. Tesis. Program Studi Magister Konservasi Sumberdaya Lahan Program Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.
Soedarsono, S. Abdoellah, E. Aulistyowati. 1997. Penebaran Kulit Buah Kakao Sebagai Sumber Bahan Organik Tanah dan Pengaruhnya terhadap Produksi Kakao. Pelita Perkebunan 13(2):90-99.
Sulaeman, D. 2008. Zero Waste; Prinsip Menciptakan Agroindustri Ramah Lingkungan. Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian, Ditjen PPHP-Deptan RI, Jakarta Selatan.
Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik (Pemasyarakatan dan Pengembangannya). Kanisius, Yogyakarta.
Sutedjo, M.M. & A.G. Kartasapoetra. 1999. Pengantar Ilmu Tanah. Rineka Cipta. Jakarta.
Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah; Dasar-dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah. Gava Media, Jogjakarta
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
ISSN: 2301-6981
Copyright © 2015 Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan
Program Studi Magister Konservasi Sumberdaya Lahan (KSDL)
Pasca Sarjana Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala
dan Himpunan llmu Tanah Indonesia (HITI) Komda Aceh