THE LEGAL PROTECTION OF CUSTOMARY RIGHTS OF AWYU CUSTOMARY COMMUNITY TOWARDS OIL PALM PLANTATION ACTIVITIES IN BOVEN DIGOEL REGENCY, PAPUA
Abstract
State law and customary law in Indonesia, including the customary land rights (hak ulayat) of indigenous peoples, reflect a complex legal pluralism. However, formal recognition in various laws is often not accompanied by effective protection, leading to land conflicts, environmental degradation, and the marginalization of indigenous communities. The aim of this research is to analyze the regulation and legal protection of the hak ulayat of the Awyu customary community regarding the control of palm oil plantation areas in Boven Digoel Regency. This research uses a normative juridical method with a descriptive approach, literature study, and interviews to analyze the regulation and legal protection of the hak ulayat of the Awyu customary community in the context of palm oil plantations in Boven Digoel. The findings indicate that although the hak ulayat of the Awyu customary community in Boven Digoel is recognized by laws such as Article 18B of the 1945 Constitution, the Basic Agrarian Law (UUPA), and Constitutional Court Decision No. 35/PUU-X/2012, its implementation in the field remains weak, especially regarding the involvement of indigenous communities through the Free, Prior, and Informed Consent (FPIC) principle. The expansion of palm oil plantations without proper consultation has led to land conflicts, environmental damage, and the loss of traditional livelihoods for the Awyu community. Therefore, systematic steps are needed, such as mapping customary land areas, strengthening customary institutions, implementing strict FPIC procedures, and local regulations protecting hak ulayat to ensure justice for indigenous communities and environmental sustainability.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
A, F., Amindoni, A., Elisabeth, A., Wayar, A., Prabowo, H., Wicaksono, R. A., & Abdullah, G. (2022). Hutan dan Masyarakat Adat Tanah Papua. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia.
Adiyanto, A. (2020). Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat Terhadap Perolehan Hak Atas Tanah Adat. Satya Dharma: Jurnal Ilmu Hukum, 3(1).
Burhanudin, A. A. (2021). Eksistensi Hukum Adat di Era Modernisasi. Salimiya: Jurnal Studi Ilmu Keagamaan Islam, 2(4).
Denneisha, A., & Sudirman, A. (2022). Ambiguitas Pembangunan Industri Minyak Kelapa Sawit di Boven Digoel: Ancaman atau Peluang terhadap Keamanan Komunitas Masyarakat Adat? Jurnal Ekologi, Masyarakat Dan Sains, 3(2), 10–20. https://doi.org/10.55448/ems.v3i2.63
Drawi, I. K., Arba, & Putro, W. D. (2024). Eksistensi Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat Atas Hutan Setelah Terbentuknya Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Pengakuan Dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat. JATISWARA, 39(2).
Fajar, P. P. P., Aloysius, S., & Dinata, H. K. (2024). Implikasi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35/PUU-X/2012 terhadap Pengaturan Hutan Adat dan Dampaknya terhadap Hak Masyarakat Adat. Perkara: Jurnal Ilmu Hukum Dan Politik, 2(2). https://doi.org/https://doi.org/10.51903/perkara.v2i2.1844
Griffiths, J. (1986). What is Legal Pluralism? The Journal of Legal Pluralism and Unofficial Law, 18(24), 1–55. https://doi.org/10.1080/07329113.1986.10756387
Harsono, B. (2016). Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya. Djambatan.
Jessosa, A. (2020). Pemberian Izin Perkebunan Kelapa Sawit Di Atas Tanah Ulayat Masyarakat Hukum Adat Dayak Uut Danum Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Universitas Atma Jaya.
Marhadi, A., Marhini, L. O., Suraya, R. S., Rihu, A., Malik, E. S., & Saputri, S. A. (2023). Kebertahanan dan Implikasi Tradisi Sinoman Masyarakat Jawa dalam Penguatan Solidaritas Sosial dan Ekonomi Masyarakat Multikultural di Konawe Selatan. Etnoreflika: Jurnal Sosial Dan Budaya, 12(2), 197–222. https://doi.org/10.33772/etnoreflika.v12i2.2309
Miasiratni. (2024). Peran Peraturan Daerah dalam Melindungi Hak-hak Masyarakat Adat di Indonesia. Journal of Global Legal Review, 2(2). https://doi.org/https://doi.org/10.59963/jglegar.v2i2.362
Murtini, Prasetyo, L., & Wardani, N. (2020). Peran Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman) Dalam Mempertahankan Eksistensi Adat Komunitas Pemaru (Studi Kasus di Dusun Baru Murmas, Desa Bentek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara). Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, Dan Agama, 4(2), 46–58. https://doi.org/10.53565/pssa.v4i2.100
Nidasari, N. I. (2014). Peluang Penerapan Fpic Sebagai Instrumen Hukum Progresif Untuk Melindungi Hak Masyarakat Adat Dalam Kegiatan Usaha Minyak Dan Gas Bumi. Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, 1(2), 50–85. https://doi.org/10.38011/jhli.v1i2.15
Peruna, E. (2009). Eksistensi Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat Dayak Ma’anyan di Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah dengan berlakunya Undang-Undang Nomor % Tahun 1960 Jucto PMNA/KBPN Nomor 4 Tahun 1999. Universitas Atma Jaya.
Pribadi, E., Muzqufa, R., Gartiwa, R. P., & Puspitasari, A. (2024). Pemahaman Mazhab Sejarah dalam Konteks Kepastian Hukum Hak Ulayat di Indonesia: Studi Kasus terhadap Dinamika Sosial Legal Masyarakat Adat. Unes Law Review, 6(4). https://doi.org/https://doi.org/10.31933/unesrev.v6i4
Putra, A. A., & Azhar, F. (2024). Menghormati Kearifan Lokal Dengan Mengintegrasi Hak Ulayat Masyarakat Adat Pada Strategi Pembangunan Dan Konservasi Berkelanjutan. Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, Dan Humaniora, 2(6). https://doi.org/https://doi.org/10.572349/kultura.v2i6.1567
Rahayu, M. I. F. (2003). Aspek Hukum Peran Serta Masyarakat Adat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Universitas Islam Bandung.
Reumi, F. (2023). Menakar Pengakuan, Perlindungan dan Pengaturan Peradilan Adat sebagai Hak Kekhususan Papua. Amanna Gappa, 31(1).
Rubaie, A. (2007). Hukum Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum. Bayumedia Publishing.
Safiuddin, S. (2018). Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat Dan Hak Menguasai Negara Di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai. Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 30(1), 63. https://doi.org/10.22146/jmh.16681
Sempo, V. (2024). Hak Masyarakat Hukum Adat Di Tengah Modernisasi Di Tinjau Dari Pasal 18b Ayat (2) Undang Undang Dasar 1945. Lex Privatum, 13(5).
Sudiyat, I. (1981). Hukum Adat Sketsa Asas. Liberty.
Suryadi, S., Hadi Dharmawan, A., & Barus, B. (2021). Expansion and Conflict at Oil Palm Plantations: A Case in Terantang Manuk Village, Pelalawan District, Riau. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 8(3), 167–178. https://doi.org/10.22500/8202031914
Syahwal. (2024). Kelindan Identitas dan Lingkungan: Perjuangan Masyarakat Awyu Menggapai Keadilan. Pro Natura, 1(1).
Syofyan, A. (2015). Perlindungan Hak-Hak Masyarakat Adat Menurut Hukum Internasional. Fiat Justisia: Jurnal Ilmu Hukum, 6(2). https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v6no2.326
Thontowi, J. (2013). Perlindungan Dan Pengakuan Masyarakat Adat Dan Tantangannya Dalam Hukum Indonesia. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 20(1), 21–36. https://doi.org/10.20885/iustum.vol20.iss1.art2
Timbalun, P. (2014). Pengelolaan Hutan Berbasis Kearifan Lokal. Arifha.
Widowati, D. A., Luthfi, A. N., & Guntur, I. G. N. (2014). Pengakuan Dan Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat Di Kawasan Hutan. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.
Wijayanti, A., Lelisari, & Dewi, I. K. (2023). Penyelesaian Sengketa Hubungan Industrial Berbasis Kearifan Lokal di Indonesia. Numerasia.
DOI: https://doi.org/10.24815/sklj.v8i3.43085
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Copyright (c) 2025 Syiah Kuala Law Journal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
