Studi Penentuan Pelabuhan Utama Ekspor Ikan Tuna di Aceh
Abstract
Aceh merupakan pintu gerbang jalur perdagangan internasional bagi pelabuhan-pelabuhan di Indonesia. Aceh juga memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Salah satu sumber daya alam yang melimpah adalah hasil perikanan. Hasil perikanan di Aceh bisa diolah menjadi komoditi ekspor yang mempunyai nilai jual yang tinggi. Aceh merupakan penghasil ikan tuna terbesar di Indonesia. Potensi ini harus dikembangkan sehingga ikan tuna bisa menjadi komoditi ekspor utama di Aceh. Namun berdasarkan data yang diperoleh dari BPS, nilai ekspor hasil perikanan di Aceh sangat rendah, bahkan setiap tahun terjadi penurunan. Hal ini terjadi karena tidak ada jaminan mutu terhadap kualitas ikan tuna yang diekspor, sehingga perlu dibangun pabrik pengolahan ikan tuna yang sekaligus berfungsi sebagai gudang penyimpanan dan penjaminan mutu ikan. Pembangunan pabrik ini sebaiknya dilakukan di area pelabuhan sehingga bisa mengurangi biaya transportasi. Namun kendalanya adalah hampir di setiap kabupaten memiliki pelabuhan. Selama ini, Pemerintah Aceh kurang fokus dalam membangun pelabuhan ekspor impor utama. Pembangunan dilakukan di semua pelabuhan, sedangkan tidak ada kegiatan ekspor impor di pelabuhan tersebut, sehingga perlu adanya studi untuk menentukan pelabuhan utama yang layak dikembangkan untuk kegiatan ekspor impor ikan tuna. Tulisan ini menganalisa dimana pelabuhan yang tepat untuk membangun lokasi pabrik pengolahan ikan tuna. Berdasarkan metode pusat gravitasi, hasil penelitian ini menyarankan Pelabuhan Perikanan yang layak dikembangkan menjadi pelabuhan utama untuk ekspor ikan tuna di Aceh adalah Pelabuhan Kuala Meureudu Pidie Jaya
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.