Evektifitas Pelaksanaan Tugas Pengawas dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan pada Sekolah Dasar Lingkungan UPTD Suku I Disdikpora Kota Banda Aceh
Abstract
Kepengawasan sekolah merupakan sebuah proses penyusunan program pengawasan, yang di dalamnya akan ada pelaksanaan program pembinaan, pemantauan delapan Standar Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan, pelatihan profesional guru dan mengevaluasi program kepengawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program pengawasan tugas supervisi, pelaksanaan kegiatan, evaluasi program, dan faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan tugas pengawas dalam meningkatkan mutu pendidikan pada Sekolah Dasar Lingkungan UPTD Suku I DISDIKPORA Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah Pengawas sekolah dan Kepala sekolah. Hasil penelitian ini meliputi: (1) program pengawasan disusun secara tertulis, dibuat setiap awal tahun. Dalam penyusunan program tersebut ditentukan jadwal kunjungan ke sekolah dan adanya pengaturan waktu. Setelah hal tersebut ditentukan baru dari pihak pengawas datang ke sekolah binaannya untuk mendiskusikan program dan membuat program supervisi bagi sekolah. Dalam hal ini pengawas dibantu oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru; (2) Pelaksanaan kegiatan pengawas dalam meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya adalah: pelaksanaan supervisi akademik meliputi pelaksanaan supervisi kelas, adanya konsultasi pribadi secara individual, adanya pembentukan kelompok diskusi mata pelajaran yang diadakan secara berkelompok, adanya pemberian pelatihan dan seminar tentang profesional guru dan supervisi klinis, dan kemudian supervisi manajerial; (3) Evaluasi program pengawasan untuk meningkatkan mutu pendidikan dilaksanakan dalam dua tahapan yaitu tahapan evaluasi pelaksanaan supervisi dan tahapan hasil; dan (4) Faktor pendukung: adanya dukungan Dinas Pendidikan, pembagian tugas yang jelas, adanya kantor khusus pengawas, kesigapan pengawas dalam melakukan supervisi, dan adanya hubungan dekat (mitra sejawat), sedangkan faktor penghambat: motivasi pengawas yang kurang, program tidak tepat sasaran, dan waktu yang tidak mencukupi.
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.