Fermentasi Pucuk Tebu (Saccharum officinarum L) Menggunakan Trichoderma Harzianum : Degradasi in Sacco Komponen Serat
Abstract
ABSTRAK. Pucuk tebu (Saccharum officinarum L) (PT) merupakan salah satu pakan alternatif yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan bagi ternak ruminansia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui degradasi in sacco komponen serat PT yang difermentasikan dengan beberapa level Trichoderma harzianum. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, pengaruh perlakuan terhadap parameter yang diuji menggunakan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan kalau ada perbedaan antar perlakuan. Pucuk tebu difermentasi dengan perlakuan Trichoderma harzianum dengan beberapa level yaitunya 0, 2, 4 dan 6% selama 1 minggu. Pucuk tebu hasil fermentasi digiling untuk dijadikan bubuk dengan ukuran saringan 2 mm kemudian dengan teknik in sacco diinkubasi ke dalam rumen sapi berfistula selama 72 jam. Peubah yang diukur adalah degradasi NDF, ADF dan hemiselulosa dari PT yang telah difermentasi sesuai dengan perlakuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa level T. Harzianum berpengaruh tidak nyata (P > 0.05) terhadap degradasi NDF dan ADF dari PT fermentasi tetapi berpengaruh sangat nyata (P < 0.01) terhadap degradasi hemiselulosa. Kesimpulan penelitian adalah degradasi NDF, ADF dan hemiselulosa dari PT fermentasi terbaik dicapai pada perlakuan dengan menggunakan 4% T. harzianum dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
(The fermentation of Saccharum officinarum L. shoot using Trichoderma harzianum: in sacco degradation of fiber component)
ABSTRACT. Sugar can (Saccharum officinarum L) shoot (SCS) is one of an alternative feed that could be use as a source of feed for ruminant. The aim of this study was to reveal the in sacco degradation of SCS fermented with some level of Trichoderma harzianum. The design of this experiment was Completely Randomized Design with 4 treatments and 5 replications. The statistical analysis used in this experiment was Analysis of Variance and followed by Duncan Tets. Sugar can shoot was fermented with T. harzianum in some levels of 0, 2, 4 dan 6% for one week. The fermented SCS was dried, grounded in 2 mm mash and kept store until incubated. To evaluate the in sacco degradation, fermented SCS was incubated for 72 h. Parameters measured were the degradation of NDF, ADF dan hemiselulosa of treated SCS. Results showed that the level of T. harzianum did not significantly (P > 0.05) affect on the degradation of NDF and ADF but it siginficantly (P < 0.01) affected on the degradation of hemiselulosa. It could be concluded that the level of 4 % of T. harzianum in fermenting SCS showed the best in sacco degradation of NDF, ADF dan hemiselulosa among all treatments.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bisaria R, M Madan dan P Vasudevan. 1997. Utilisation of agro-residues as animal feed through bioconversion. Bioresource Technology, 59 (1): 5-8
Barokah, Y., Arsyadi Ali dan Edi Erwan. 2017. Nutrisi Silase Pelepah Kelapa Sawit Yang Di tambah Biomassa Indigofera (Indigofera zollingeriana). Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 20 No 2 Nopember : 59-68. DOI: https://doi.org/10.22437/jiiip.v20i2.4772
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia. Jakarta.
Flachowsky, G dan K Tiroke. 1993. Influence of type of feeding and rumen incubation time on in sacco dry matter degradability of ryegrass, straw and concentrate in sheep and goats. Small Ruminant Research 9: 321-330
Ginting, SP. 2012. Prospek penerapan teknologi proses pakan berbasis hasil sampingan industri perkebunan pada rumiinansia kecil. Wartazoa 22(2):53-64
Harfiah. 2010. Optimalisasi Pakan Berserat Tinggi Melalui Sistem Perenggangan Ikatan Lignoselulosa dalam Meningkatkan Kualitas Limbah Pertanian Sebagai Pakan Ruminansia. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Vetriner hal 123-130 http://perpustakaan-puslitbangnak.blogspot.co.id/2015/01/prosiding-seminar-nasional-teknologi_25.html
Kamra, D. N., Singh, R., Chaudhary, L. C., Neeta Agarwal, Pathak, N. N. 2000. Soapnut as natural defaunating agent: its effect on rumen fermentation and in sacco degradability of jowar hay in buffaloes. Buffalo Journal 16(1):.99-104
Kustantinah dan N Shintasari. 1999. Pengukuran degradasi in sacco dan kecernaan in vitro fraksi nitrogen legum dan jerami leguminosa yang mengalami pengeringan dengan suhu yang berbeda. Buletin Peternakan 23(4): 184-190
Lamba, J S., J S Hundal, M Wadhwa dan M P S Bakshi 2014. In-vitro methane production potential and in-sacco degradability of conventional and non-conventional protein supplements Indian Journal of Animal Sciences 84 (5): 539–543
Melaku, S, T Aregawi dan L Nigatu. 2010. Chemical composition, in vitro dry matter digestibility and in sacco degradability of selected browse species used as animal feeds under semi-arid conditions in Northern Ethiopia. Agroforestry Systems 80(2): 173-184
Mlambo, V., T. Smith E. Owen F.L. Mould J.L.N. Sikosana I. Mueller-Harvey. 2004. Tanniniferous Dichrostachys cinerea fruits do not require detoxification for goat nutrition: in sacco and in vivo evaluations. Livestock Sci. 90 (2-3): 135-144
NRC. 2016. Nutrient Requirements Of Beef Cattle Eighth Revised EditionThe National Academies Press Washington, DC
Qadriyanti, D. 2014. Karakteristik degradasi adf dan ndf tiga jenis pakan yang disuplementasi daun gamal dalam rumen kambing secara in sacco. Skripsi Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin
Rahman, MM, M Lourenco, HA Hassim, JJP Boars, ASM Sonnenberg, JW Cone, J De Boever dan V Fievez. 2011. Improving ruminal degradability of oil palm fronds using white root fungi. Anim. Feed. Sci. And Tech. 169(3-4):157-166
Samadi, S Wajizah dan Sabda. 2015. Peningkatan kualitas ampas tahu sebagai pakan ternak melalui fermentasi dengn penambahan level tepung sagu yang berbeda. Agripet 15(2):104-111
Samadi, S Wajizah, Y Usman, D Riayatsyah dan Z Al-Firdausyi. 2016. Improving sugarcane bagasse as animal feed by ammoniation and followed by fermentation with Trichoderma harzianum (in vitro study). Animal Production 18(1):14-21
Setiyatwan, H. 2007. Peningkatan kualitas nutrisi duckweed melalui fermentasi menggunakan trichoderma harzianum. Jurnal Ilmu Ternak 7(2): 113-116
Shivastava. B., Thakur, S., Pal Khasa, Y., Gupte, A., Puniya, A.K. and Kuhad, R.C., 2011. White-rot fungal conversion of wheat straw to energy rich cattle feed. Biodegradation. 22(4) 823-831.
Sirappa, M. P. 2003. Prospek Pengembangan Sorgum Di Indonesia Sebagai Komoditas Alternatif Untuk Pangan, Pakan, Dan Industri. Jurnal Litbang Pertanian, 22(4), 133-140
Steel R.G.D. dan J.H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika. Bambang S, penerjemah. PT. Gramedia Pusat Utama. Jakarta.
Suhartanto, B., Kustantinah dan S. Padmowijoto. 2000. Degradasi in sacco bahan organik dan protein kasar empat macam bahan pakan diukur menggunakan kantong inra dan Rowett Reserach Institute. Buletin Peternakan Vol 24 (2) hal 82-93
Suryadi, S. D. Darlis, S. Syarif dan M. Afdal. 2017. Fermentasi Jerami Jagung Menggunakan Kapang Trichoderma Harzianum Ditinjau Dari Karakteristik Degradasi. Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol 1 No 1 hal 43-49
Sutardi, T. 1990. Landasan Ilmu Nutrisi. Jilid 1. Departemen Ilmu Makanan Ternak. Fakultas Peternakan IPB, Bogor.
Tang SX, GO Tayo, ZH Tan, LX Shen, CS Zhou, WJ Xiao, XF Han dan SB Shen. 2008. Effect of yeast culture nd fibrolytic enzyme supplementation on in vitro fermentation characteristics of low quality cereal straws. J. Anim. Sci. 86(5): 1164-1172
Tillman, A.D., Hartadi., H.S. Reksohadiprojo., S. Prawirokusumo dan S. Lebdosoekojo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Van Soest, P.J. 1994. Nutrition Ecology of Ruminant 2nd Ed; Comstock Publishing Associates a Division of Cornell University Press, Ithaca and London.
Wanapat M, S Polyrach, K Boonnop, C Mapato dan A Cherdthong. 2009. Effect of treating rice straw with urea and calcium hydroxide upon intake, digestibility, rumen fermenttion and milk yield of dairy cows. Livest. Sci. 125:238-243
Wajizah S, Samadi, Y Usman dan E mariana. 2015. Evaluasi Nilai Nutrisi dan Kecernaan in vitro pelepah sawit (Oil palm frond) yang difermentasi menggunakan Aspergillus niger dengan penambahan sumber karbohidrat yang berbeda. Agripet. 15(1):13-19.
DOI: https://doi.org/10.17969/agripet.v18i1.10975
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Agripet
License URL: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/agripet/about/submissions#copyrightNotice
Copyright© 2000-2024 | ISSN: 1411-4623 | EISSN: 2460-4534
Jurnal Agripet is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by:
Animal Husbandry Department, The Faculty of Agriculture, Universitas Syiah Kuala
associated with Animal Scientist's Society of Indonesia (HILPI).
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Phone: +62-81383736633
Email: jurnalagripet@usk.ac.id
Online Submissions & Guidelines | Editorial Policies | Contact | Statistics | Indexing | Citations