Produksi Susu dan Komposisi Susu Sapi Friesian Holstein yang Mendapat Suplemen Tepung Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb)

Dian Wahyu Harjanti, Arif Mustaqim, Rudy Hartanto

Abstract


ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji produksi susu dan komposisi susu sapi Friesian Holstein (FH) yang mendapat suplemen tepung temulawak (Curcuma Xanthorriza Roxb). Materi penelitian menggunakan sapi FH berjumlah 12 ekor. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 perlakuan dan 6 kelompok. Perlakuannya adalah T0 = pakan basal (kontrol), T1 = pakan basal + suplemen temulawak (1% kebutuhan BK). Parameter yang diamati yaitu konsumsi bahan kering, produksi susu dan komposisi susu. Data yang diperoleh di analisis menggunakan sidik ragam, untuk data komposisi susu dilakukan uji lanjut dengan Paired T test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian suplemen temulawak tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi BK, produksi susu dan komposisi susu (laktosa, lemak dan protein). Konsumsi BK T0 sebesar 18,06 kgBK, T1 sebesar 18,15 kgBK, rataan produksi susu T0 sebesar 6,49 liter/hari, T1 sebesar 6,30 liter/hari dan komposisi susu T0 dan T1 secara berturut pada laktosa sebesar 4,58 dan 4,56, kandungan lemak secara berurutan 3,65 dan 3,78 serta kandungan protein secara berurutan sebesar 3,16 dan 3,16. Disimpulkan bahwa pemberian suplemen temulawak 1% kebutuhan BK belum mampu meningkatkan konsumsi bahan kering, produksi dan komposisi susu sapi perah laktasi.

 

(Milk production and milk composition of friesian holstein cows fed with temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) supplement)

ABSTRACT. This study aims to examine the milk production and milk composition of friesian holstein cows that fed with temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) supplement. The material of research using 12 FH cows. The study used a randomized block design with 2 treatments and 6 groups. The treatments were T0 = basal feed (control), T1 = basal feed + Curcuma supplement (1% dry matter (DM)). The parameters observed were DM consumption, milk production and milk composition. Data obtained were analyzed using ANOVA, for milk composition data were analyzed using Paired T test. The results showed that the administration of temulawak supplement was not proven significantly towards the dry matter intake, milk production and milk composition (lactose, fat and protein). Dry matter intake T0 group was 18,06 kg, dry matter intake T1 group was 18,15 kg, the average milk production T0 group was 6,49 liters / day, milk production T1 group was 6,30 liters / day. Lactose concentration of group T0 and T1 was 4, 58% and 4,56%, fat concentration of group T0 and T1 was 3,65% and 3,78% and protein concentration of group T0 and T1 was 3,16% and 3,16%. In conclusion, supplements of curcumma 1% DM were not alter dry matter intake, milk production and milk composition.

Keywords


konsumsi BK; komposisi susu; produksi susu; temulawak; Curcuma xanthorriza Roxb; consumption of dry matter; milk production; milk composition

Full Text:

PDF

References


Alhussein, M.N., Dang. 2018. Milk somatic cells, factors influencing their release, future prospects, and practical utility in dairy animals: An overview. J. Vet. World. 11(1): 562–577.

Anggoro, D., Rezki, R.S., Siwarni. 2015. Ekstrasi multi tahap kurkumin dari temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) menggunakan pelarut etanol. J. Teknik Kimia. 4(2): 39–45.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2018. Produksi Susu Segar Menurut Provinsi. Badan Pusat Statistik Nasional. Jakarta.

Badan Standardisasi Nasional (BSN). 2011. SNI Nomor 3141:2011. Tentang Syarat Mutu Susu Segar. Jakarta.

Black, J.L., Faichnery, G.J. 1982. Alternatif system for assessing the nitrogen value of feeds for ruminant. J. Sci. Anim. Pro. 3 (6): 107-108

Damasto, E.P., Sudiyono, Subagyo, Y.B.P. 2008. Pengaruh penambahan tepung temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik domba lokal jantan. J. Biofarmasi. 6 (2): 52–57.

Handayanta, E., 2004. Pengaruh substitusi rumput raja dengan pucuk tebu dalam ransum terhadap performan sapi jantan Friesian Holstein. JSP. 1(2): 49 -56.

Harjanti, D.W., Wahyono, F., Afifah, D.N. 2019. Milk Production and milk quality of sub-clinical mastitis cows feed with different supplementation of herbal in the diet. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. ICSARD 2018. 1–5.

Hasiib, E.A., Riyanti, Hartono, M. 2015. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia). JIPT. 3(1): 14-22.

Hayani, E. 2006. Analisis kandungan kimia rimpang temulawak. Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian.

Indriani, A.P., Muktiani, A., Pangestu, E. 2013. Konsumsi dan produksi protein susu sapi perah laktasi yang diberi suplemen temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dan seng proinat. J. Anim. Agic. 2 (1): 128–135.

Liang, O.P., Asparton, Y., Widjaja, T., Puspa. 1985. Beberapa Aspek Isolasi, Identifikasi dan Penggunaan Komponen-Komponen Curcuma xanthorrhiza Roxb dan Curcuma domestica. Dalam Prosiding Seminar Nasional Lembaga Penelitian Universitas Padjajaran. Bandung.

McDonald, P., Edward, R.A., Greenhalgh, J.F.D., Morgan, C.A. 2002. Animal Nutrition. Edisi Ke-6. London.

Murti, T.W. 2014. Ilmu Manajemen dan Industri Ternak Perah. Pustaka Reka Cipta. Bandung.

Nurcahyanti, B., Hartanto, R., Harjanti, D.W. 2019. Hubungan Produksi Lemak Susu Dengan Konsumsi Serat Kasar Dan Kecernaan Serat Kasar Akibat Pemberian Suplemen Tepung Temulawak Pada Sapi Laktasi. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Semarang. (Belum dipublikasi).

Nurdin, E., Susanti, H. 2015. Effect of Curcuma zedoria, Curcuma mangga and Cuminum cyminum on rumen ecology and Pb profile in the rumen of mastitis dairy cows (in vitro). J. Biol. Sci. 18(3): 146–148.

Nurhajah, A., Purnomoadi, A., Harjanti, D.W. 2016. Hubungan antara konsumsi serat kasar dan lemak kasar dengan kadar total solid dan lemak susu kambing Peranakan Ettawa. Agripet. 16(1): 1–8.

Prihantoro, Y.W. 2019. Kecernaan BK, BO, dan Konsumsi TDN Sapi Laktasi Yang Mendapat Suplemen Tepung Temulawak (Curcuma xanthoriza). Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Semarang. (Belum dipublikasi).

Rahardjo, M. 2010. Penerapan SOP budidaya untuk mendukung temulawak sebagai bahan baku obat potensial. J. Perspektif. 9(2): 78–93.

Ridwan, A.S., Harjanti, D.W., Sayuti, S.M. 2018. Hubungan antara konsumsi protein kasar dengan kandungan protein, laktosa dan produksi susu sapi perah di Kabupaten Temanggung. J. Agromedia. 36(2): 99–105.

Rifat, M. 2008. Pengaruh Penambahan Tepung Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) dalam Ransum Terhadap Performan Kelinci Lokal Jantan. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Setiadi, D., Hartanto, R., Harjanti, D.W. 2019. Hubungan Produksi Protein Susu Dengan Konsumsi Protein Kasar Dan Kecernaan Protein Kasar Akibat Pemberian Suplemen Tepung Temulawak Pada Sapi Laktasi. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Semarang. (Belum dipublikasi).

Suhendra, D., Anggiati. G.T., Sarah. S., Nasrullah. A.F., Thimoty, A., Utama, D.W.C. 2015. Tampilan kualitas susu sapi perah akibat imbangan konsentrat dan hijauan yang berbeda. J. Ilmu-ilmu Peternakan. 25(1): 42–46.

Sukarini, I.A.M. 2000. Peningkatan Kinerja Laktasi Sapi Bali Beranak Pertama Melalui Perbaikan Mutu Pakan. Disertasi Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sulistyowati, E., Badarina, I., Santosa, U. 2010. Suplementasi level temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) yang berbeda dalam konsentrat pada sapi Frisian Holland laktasi terhadap total digestible nutrient (TDN) ransum. JSPI. 5(1): 20–26.

Standar Nasional Indonesia (SNI). 2011. Nomor 3141. 2011. Tentang Syarat Mutu Susu Segar. Jakarta.

Taspirin, D.S., Makin. M., Wanalu, W., Tanuwiria, U.H. 2010. Effect of curcuma, zn-proteinate, and cu-proteinate supplements on milk production of subclinical mastitis fries holland cows. J. Anim. Prod. 12(1): 16–20.

Wattiaux, M.A. 2013. Protein Metabolism in Dairy Cows. Babcock Institute for International Dairy Research and Development. University of Wisconsin, Madison.

Wijayakusuma, H. 2003. Penyembuhan dengan Temulawak. Milenia Populer. Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.17969/agripet.v21i1.16170

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Agripet

License URL: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/agripet/about/submissions#copyrightNotice


Creative Commons LicenseISSN: 1411-4623E-ISSN: 2460-4534
Copyright© 2000-2024 | ISSN: 1411-4623 | EISSN: 2460-4534 
Jurnal Agripet is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

Published by: 
Animal Husbandry DepartmentThe Faculty of Agriculture, Universitas Syiah Kuala 
associated with Animal Scientist's Society of Indonesia (HILPI)
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Phone: +62-81383736633
Email: jurnalagripet@usk.ac.id


Online Submissions & Guidelines Editorial Policies | Contact Statistics Indexing | Citations