Produksi mutu benih beberapa varietas kedelai lokal Aceh (Glycine max (L.) Merr.) dengan pemberian dosis mikoriza yang berbeda pada tanah entisol

Rizki Ramadhana Putra, Syafruddin Syafruddin, Jumini Jumini

Abstract


The aim of this study was to determine the effectof Aceh Soybean Local Varietiesand different doses of Mycorhiza on theproduction and seed quality, as well asthe interaction between both treatments. This research was conductedat the Experimental Farmof the Agriculture Faculty, Seed Scienceand Technology Laboratory and Plant Pathology Laboratory ofthe Agriculture Faculty, Syiah Kuala University from December2013 to March 2014 by using randomized block design (RBD) factorial with two treatments, the first treatment was varieties with three different varieties namely Bener Meriah, Kipas Merah and Anjasmoro, the second treatment wasdose ofmycorrhizal with four levels namely 0, 5, 10 and 15g/plant with three replications. The observed parameters were the number of pods/plant, number of podspithy/plant, number ofseeds/plant, seed weight/plant, weight of100 seeds, the potential of yieldper hectare, growth potential, seed germination, growth speed, growth simultaneity and weight of drynormal seedling.The results showedthat theKipas Merah varieties showed better results, but for the seed quality, Bener Meriah varieties show edbetter results. Whit the use ofmycorrhiza, dose of 10g/plant showed ``better resultson the root infection percentage parameters, while the other parameters, mycorrhiza doses howed nosignificant effect. Significant interaction between both factors iscontained in Anjas moro varieties with 5 g/plant mycorrhizal dose on the parameter rnumber of pods, seed weight, 100-seed weight and yield potentialper hectare, root infection percentage and growth simultaneity.


Keywords


mycorrhiza; seed quality; soybean

Full Text:

PDF

References


[BPS] Badan Pusat Statistik. 2014. http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php?kat=3/, diakses pada tanggal 7 Maret 2014.

Bima. 2011. Cara Aplikasi Pupuk Mikoriza. http://zonamikoriza.blogspot.com/. Diakses pada 17 September 2013.

Dhillion, S. S., L. Ampornpan,. 1992. The Influeence of Inorganic Nutrient Fertilization on the Growth, Nutrient Composition and Versicular-arbuscularMycorrhizal Colonization of Pretransplant Rice (Oryza sativa L.) Plants. Biol. Fertil. Soils 3, 85-91.

Djazuli, M. 2011, Pengaruh Pupuk P dan Mikoriza Terhadap Produksi dan Mutu SimplisiaPurwoceng, Bul. Littro, “22” No. 2, hal 154.

Madjid, A. 2009.Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Bahan Ajar Online. Fakultas Pertanian Unsri& Program Studi Ilmu Tanaman, Program Magister (S2), Program Pascasarjana, Universitas Sriwijaya. Palembang. Propinsi Sumatera Selatan. Indonesia.

Mahdi, S. 2012. Viabilitas dan Vigor Bibit Cabai (Capsicum annum L.)Akibat Perbedaan Cara Aplikasi dan Dosis Mikoriza. Fakultas Pertanian Unsyiah. Banda Aceh.

Musfal. 2008. Efektivitas cendawan mikorizaarbuskula (CMA) terhadap pemberian pupuk spesifik lokasi tanaman jagung pada tanah Inseptisol. Tesis, Universitas Sumatera Utara. Medan

Nirmalasari. 2005. Keberadaan Cendawan MikorizaArbuskula (CMA) Pada tegakan Durian (DuriozibethinusMurr.). Skripsi Fakultas Kehutanan UNTAN. Pontianak.

Purwono dan H. Purnamawati. 2007. Budidaya Delapan Jenis Tanaman Pangan Unggul, Penebar Swadaya. Jakarta.

Rizal, C. 2013. Pengaruh Varietas dan Pupuk Petroganik Terhadap Pertumbuhan, Produksi dan Viabilitas Benih Jagung (Zea mays L.). Fakultas Pertanian Unsyiah. Banda Aceh.

Rukmana, R., dan Y. Yuniasih. 1996. Kedelai Budidaya dan Pascapanen.Kanisius. Yogyakarta

Rukmana.1997. Usaha Tani kedelai.Kanisius.Yogyakarta.104 hlm.

Sasli, I. 2004. Peranan MikorizaVersikulaArbuskula (MVA) dalam Peningkatan Resisitensi Tanaman Terhadap Cekaman Kekeringan. Makalah Pribadi. Pengantar ke Falsafah Sains.Sekolah Pasca sarjana.Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Setiadi, Y. 2003. Arbuscular mycorrhiza linokulum production. Program dan Abstrak Seminar dan Pameran: Teknologi Produksi dan Pemanfaatan Inokulan Endo-Ektomikoriza untuk Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan. pp 10. 16 September 2003. Bandung.

Simatupang, S. 1997. Sifat dan Ciri-ciri Tanah.Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sucofindo. 2010. Swasembada belum efektif, impor kedelai Indonesia malah naik 33,96%. http://www.sucofindo.co.id/?menuid=15&pubid=836. Diakses pada 31 Maret 2014.

Subsiska, I.G.M. 2002.Pemanfaatan Mikoriza untuk Lahan Kritis.Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Suprapto. 1999. Bertanam Kedelai. Penebar Swadaya. Jakarta.

Tajdo, M. 2012. Kedelai dan Peranannya di Indonesia.http://www.fajar.co.id/read-20120730214939-kedelai-dan-peranannya-di-indonesia. Diakses pada 7 maret 2013.

Wangiana, W., A. Apriani dan N. Farida. 2011.Respon Berbagai Varietas Kedelai (Glycine max (l.) Merril) Terhadap Sterilisasi Tanah dan Inokulasi dengan MikorizaArbuskular.Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Mataram

Widari. 2007. Tanggap Kedelai (Glycine max L.) Terhadap Inokulasi MikorizaMesikularArbuskular pada Berbagai tingkat Cekaman Kekeringan. Skripsi Fakultas Pertanian USU. Medan.


Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.