Penerapan Konsep Cultural Symbol pada Perancangan Lapangan Pacuan Kuda Sengeda di Kabupaten Bener Meriah
Abstract
Tradisi yang ada dalam masyakat merupakan suatu hal penting yang harus dipertahankan dan lestarikan. Pacuan kuda merupakan salah satu tradisi yang ada di Dataran Tinggi Gayo khususnya kabupaten Bener Meriah, pacuan kuda juga menjadi salah satu objek wisata di daerah ini. Tradisi pacuan kuda ini diadakan secara rutin setiap tahun nya pada setiap bulan Desember bertepatan dengan memperingati hari ulang tahun Kabupaten Bener Meriah. Banyak wisatawan lokal maupun dari luar daerah berdatangan untuk menyaksikan pertandingan ini. Akan tetapi dalam pertandingan pacuan kuda tersebut masih banyak hal-hal yang harus diperhatikan salah satu nya fasilitas infrastruktur yang belum memadai, seperti track lapangan pacuan kuda yang belum sesuai standar, perencanaan lahan parkir yangkurang baik, tribun penonton yang kecil, keamanan dan kenyamanan petonton yang masih kurang optimal, serta perlunya perbaikan dan lingkungan area berkuda yang harus terintegrasi baik secara fungsional maupun spasial, agar infrastruktur baik untuk jangka menengah maupun jangka Panjang. Untuk keperluan perancangan arena pacuan kuda Sengeda di Kabupaten Bener Meriah dibutuhkan tema yang mampu menampilkan kebudayaan dari daerah ini melalui arsitektur. Tema yang diambil adalah Cultural Symbol dengan harapan desain ini dapat menjadi sebuah landmark daerah ini dengan merepresentasikan budaya daerah melalui simbol-simbol budaya yang ada di Aceh khususnya budaya daerah Bener Meriah.
DOI: 10.24815/raut.v13i1.40275
Refbacks
- There are currently no refbacks.