Dinamika Wanita Dewasa Awal yang Lajang Dalam Menyikapi Romantic Loneliness
Abstract
Wanita dewasa awal yang belum menikah dipercaya memiliki rasa kesepian dikarenakan kurangnya keintiman pada diri individu, dimana pasangan menjadi salah satu sumber utama keintiman pada dewasa awal. Namun, penelitian terdahulu memiliki pandangan yang berbeda terkait romantic loneliness, ada yang mengatakan bahwa romantic loneliness diantara wanita lajang lebih tinggi, ada juga yang mengatakan romantic loneliness diantara wanita yang sudah menikah tingkatnya lebih tinggi. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana wanita lajang menyikapi romantic loneliness yang dialami, pandangan keluarga dan kerabat, serta kriteria dan harapan mereka untuk pasangan. Penelitian ini melibatkan 4 wanita dewasa awal lajang berusia 30 hingga 34 tahun, sedang tidak berpacaran namun ingin menikah. Data dikumpulkan menggunakan wawancara, dan dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif analisis tematik yang merupakan analisis dengan menggunakan teori sebagai acuan melakukan koding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita lajang yang memiliki romantic loneliness memiliki harapan dalam mengakhiri masa lajangnya. Dimana dapat disimpulkan bahwa wanita lajang ketika merasakan kesepian, para wanita lajang dapat mengatasi romantic loneliness dengan cara terlibat dengan aktivitas bersama orang lain atau sendiri me-time, berpikir positif atas kesepiannya karena memiliki social support, dapat berekspresi dengan bebas dan kepercayaan dengan Tuhan. Sehingga dilihat dari dinamika diatas, romantic loneliness tidak menetap karena wanita dewasa lajang dapat mengatasi romantic loneliness.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adamczyk, K. (2017).Voluntary and involuntary singlehood and young adults’ mental health: an investigation of the mediating role of romantic loneliness. Curr Psychol 36, 888–904. https://doi.org/10.1007/s12144-016-9478-3
Agusdwitanti, H., & Tambunan, S. M. (2015). Kelekatan dan intimasi pada dewasa awal. Jurnal Psikologi, 8(1). Diakses pada 16 Mei 2022 dari https://www.ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1286
Amalia, H. (2017). Gambaran stres pada wanita yang telat menikah di usia 30 tahun. Jurnal Psikologi AN-NAFS, 10(1). Diakses pada 20 Mei 2022 dari https://psikologi.unmuha.ac.id/wp-content/uploads/2020/06/GAMBARAN-STRES-PADA-WANITA-YANG-TELAT-MENIKAH-DI-USIA-30-TAHUN.pdf
American Psychiatric Association(2013).Diagnostic and statistical manual of mental disorder 5th edition.Washington, DC : Author.
Angela, E., & Hadiwirawan, O. (2022). Keyakinan cinta mengatasi rintangan dan ideal : kaitan dengan cinta dan harapan pada hubungan romantis di dewasa awal. Seurune, Jurnal Psikologi Unsyiah, 05(01), 1-22. Diakses pada 26 April 2022 dari http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/seurune/article/view/24644/15377
Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami penelitian kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta
Braithwaite, S. R., Delevi, R., & Fincham, F. D. (2010). Romantic relationships and the physical and mental health of college students. Personal Relationships, 17(1), 1–12. doi:10.1111/j.14756811.2010.01248.x.
Anggawijaya, S. (2019). Peran brief cognitive behavior therapy untuk peningkatan harga diri pada perempuan lajang. Calyptra, 7(2), 3615-3633. Diakses pada 26 April 2022 dari https://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/view/3606/2738
Christie, Y., Hartanti, H., & Nanik, N. (2013). Perbedaan kesejahteraan psikologis pada wanita lajang ditinjau dari tipe wanita lajang. Calyptra, 2(1), 1-16. Diakses pada 12 April 2022 dari https://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/download/182/159
Dariyo, (2003). Psikologi perkembangan dewasa muda. Jakarta: Grasindo
Dariyo, A. (2004). Psikologi perkembangan dewasa muda. Jakarta: Grasindo.
DeGenova, M. K. (2008). Intimate relationships, Marriage and Families. Boston: McGraw-Hill.
Diterjemahkan oleh: Benedictine Widyasinta. Jakarta: Erlangga.
DiTommaso, E., & Spinner, B. (1993). The development and initial validation of the social and emotional loneliness scale for adults (SELSA). Personality and Individual Differences, 14(1), 127–134. https://doi.org/10.1016/0191-8869(93)90182-3
Fatimah, I. P., Amirudin, A., & Lathifah, A. (2019). Agama dan pernikahan pasangan beda agama di Sendangmulyo Semarang. Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 3(1), 1. https://doi.org/10.14710/endogami.3.1.1-8
Faturochman. (2005). Iri dalam Relasi Sosial. Jurnal Psikologi, 33(1), 1–16. Diakses pada 2 April 2022, dari https://media.neliti.com/media/publications/127404-ID-iri-dalam-relasi-sosial.pdf
Gazadinda, R., & Pasaribu, M. M. (2021). Pengaruh kesepian dan status hubungan romantis terhadap kualitas hidup pada perempuan lajang dewasa muda di Indonesia. Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi, 10(02), 114-124. https://doi.org/10.21009/JPPP.102.07
Gazadinda, R., & Pasaribu, M. M. C. (2021). Pengaruh kesepian dan status hubungan romantis terhadap kualitas hidup pada perempuan lajang dewasa muda di Indonesia. Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi, 10(02), 114-124. https://doi.org/10.21009/JPPP.102.07
Gupta, D. (2011). Functional clothing – definition and classification. Indian Journal of Fibre & Textile Research, 36, 321-326.
Hurlock, E. B. (1980). Psikologi perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga
.
Hurlock, E. B. (1996). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Indrawati, F., Sani, R., & Ariela, J. (2018). Hubungan antara harapan dan kualitas hubungan pada dewasa muda yang sedang menjalani hubungan pacaran. Jurnal Psikologi Ulayat, 5(1), 72-85. https://doi.org/10.24854/jpu72.
Keith, P. (2003). Resources, family ties, and well-being of never-married men and women. Journal of Gerontological Social Work, 42(2), 51–75. doi:10.1300/J083v42n02_05.
Kim, J., Vasardani, M., & Winter, S. (2015). From descriptions to depictions: A dynamic sketch map drawing strategy. Spatial Cognition & Computation, 16(1), 29–53. doi:10.1080/13875868.2015.108450
Kumalasari, D. (n.d.). Single professional women sebagai fenomena gaya hidup baru di masyarakat di Yogyakarta (studi kasus: Kabupaten Sleman). E Journal Pendidikan Sejarah FISE UNY[online]. Diakses pada tanggal 27 Mei 2022 dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Dr.%20Dyah%20Kumalasari,%20M.Pd./SINGLE%20PROFESSIONAL%20WOMEN%20SEBAGAI%20FENOMENA%20GAYA%20HIDUP%20BARU%20DI%20MASYARAKAT%20YOGYAKARTA.pdf
Kuntjoro, Z S. (2002). Dukungan sosial pada lansia. Jurnal Psikologi. Diakses pada 25 Mei 2022, dari http://www.e-psikologi.com/usia/160802.htm
Lapau, Buchari. (2012). Metode penelitian kesehatan: Metode ilmiah penulisan skripsi, tesis, dan disertasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Levant, R. F. (1996). The crisis of connection between men and women. The Journal of Men’s Studies, 5(1), 1–12. doi:10.1177/106082659600500101
Martin, G. & Pear, J. (2010).Behavior modification: what it is and how to do it (9th ed. examination copy). New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Mash, E. J & Wolf, D. A. (2016). Abnormal child psychology (6th.ed.). USA: Wadsworth Publishing.
Maulidya, F., & Adelina, M. (2018). Periodesasi perkembangan dewasa. Periodesasi Perkembangan Dewasa, 1-10. Diakses pada 30 April 2022, dari http://eprints.umsida.ac.id/id/eprint/1271
Miltenberger, R. G. (2012). Behavior modification principles and procedures.(5thed.). Belmont, CA: Wadsworth.
Nanik, Nanik (2015) Aku Perempuan Yang Berbeda Dengan Perempuan Lain Di Jamanku : Aku Bisa Bahagia Meski Aku Tidak Menikah. In: Proceeding Seminar Nasional Positive Psychology 2015: "Embracing A New Way of Life: Promoting Positive Psychology for Better A Mental Health". Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, pp. 350-362. ISBN 978-979-17880-1-4
Octaviany, C. (2019). Dinamika kesepian pada wanita dewasa awal. CALYPTRA, 8(1), 1722-1741. Diakses pada 22 Mei 2022 dari https://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/download/3845/2949
Oktawirawan, D. H., & Yudiarso, A. (2020). Analisis dampak sosial, budaya, dan psikologis lajang di Indonesia. Pamator Journal, 13(2), 213–217. https://doi.org/10.21107/pamator.v13i2.7872
Oktawirawan, D. H. (2020). Stigma terhadap pemuda dengan status lajang (studi kualitatif). Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 22(1), 21. https://doi.org/10.26623/jdsb.v22i1.2064
Olson, D. H. & Defrain, J. (2006). Marriages and Families, Diversity, and Strengths. Edisi Keempat. New York: McGraw Hill.
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2012). Experience human development.New York, NY: McGraw Hill
Peplau L. A., & Perlman, D. (1982). Loneliness: A sourcebook of current theory. research and therapy. New York: Wiley Interscience.
Pratama, L. A. j., & Masykur, A. M. (2020). Interpretative phenomenological analysis tentang pengalaman wanita dewasa madya yang masih melajang. Jurnal EMPATI, 7(2), 745-754. https://doi.org/10.14710/empati.2018.21707
Primanita, N. M. D., & Lestari, M. D. (2018). Proses penyesuaian diri dan sosial pada perempuan usia dewasa madya yang hidup melajang. Jurnal Psikologi Udayana, 5(01), 86. https://doi.org/10.24843/jpu.2018.v05.i01.p08
Putri, A. F. (2019). Pentingnya orang dewasa awal menyelesaikan tugas perkembangannya. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 3(2), 35-40. https://doi.org/10.23916/08430011
Richard, V. M., & Lahman, M. K. E. (2014). Photo-elicitation: reflexivity on method, analysis, and graphic portraits. International Journal of Research & Method in Education, 38(1), 3–22. doi:10.1080/1743727x.2013.84307
Santrock, J. W. (2011). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup Jilid 2.
Saryono. 2010, Metode penelitian kualitatif, PT. Alfabeta, Bandung.
Septiana, E., & Syafiq, M. (2013). Identitas "lajang” (single identity) dan stigma: Studi fenomenologi perempuan lajang di Surabaya. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, 4(1), 71. https://doi.org/10.26740/jptt.v4n1.p71-86
Sewell, T. J., Collins, B. C., Hemmeter, M. L., & Schuster, J. W. (1998). Using simultaneous prompting within an Activity-Based format to teach dressing skills to preschoolers with developmental delays. Journal of Early Intervention, 21(2), 132–145. https://doi.org/10.1177/105381519802100206
Snyder, C. R. (1994). The psychology of hope. New York, NY: The Free Press.
Supratiknya, A. (2015). Metodologi penelitian kuantitatif & kualitatif dalam psikologi.
Sutanto, P., & Haryoko, F. (2012). Gambaran konsep diri pada wanita berkarir sukses yang belum menikah. Jurnal Insan Media Psikologi, 12(1). Diakses pada 5 April 2022 dari http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-2-12_1.pdf
Sears, D. O.,Freedman, J.L, & Peplau, L.A. (1985). Psikologi sosial (1). Jakarta: Penerbit Erlangga
Syarif Hidayatullah, M., & Larassaty, R. M. (2017). Makna bahagia pada lajang dewasa madya the meaning of happiness in the middle adult singles. Ecopsy, 4(2), 71-76. Diakses pada 25 Mei 2022, dari https://web.archive.org/web/20180428221008id_/http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/ecopsy/article/viewFile/3847/pdf
Tandiono, I. M., & Sudagijono, J. S. (2016). Gambaran subjective well-being pada wanita usia dewasa madya yang hidup melajang. EXPERIENTIA: Jurnal Psikologi Indonesia, 4(2), 49-64.https://doi.org/10.33508/exp.v4i2.896
Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2006). Social Psychology 12th Edition. New York.
West, D. A., Kellner, R., & Moore-West, M. (1986). The effects of loneliness: A review of the literature. Comprehensive Psychiatry, 27(4), 351–363. doi:10.1016/0010-440x(86)90011-
Wulandari, (2016). Fenomena sosial pilihan hidup tidak menikah wanita karir. Jurnal Equilibrium FKIP Unismuh Makassar, 2(1).
Yusuf, M. A. (2017). Metode penelitian: kuantitatif, kualitatif, dan penelitian gabungan. Kencana.
DOI: https://doi.org/10.24815/s-jpu.v6i1.26415
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah
Seurune: Jurnal Psikologi Unsyiah published by Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi-Berbagi Serupa 4.0 Internasional. Based on a work at http://jurnal.usk.ac.id/seurune.