Model pembelajaran anak autis di SMPLB-CD YPAC Banda Aceh
Abstract
The learning model is a systematic procedure in organizing learning experiences to achieve learning goals. Autistic children are children who experience obstacles in behavioral development such as communication, socialization, emotions, and intelligence. This study aims to determine the learning model used in the learning of autistic children, obstacles encountered in the learning of autistic children, and the results of evaluations achieved by autistic children in learning. The approach and type of research used in this study is descriptive qualitative with data collection techniques in the form of in-depth interviews and observations. The qualitative data analysis technique used is the Miles and Huberman models. The results of the study show that the teacher uses the DTT (Discrete Trial Training) learning model. Some obstacles in learning autistic children include obstructed communication of children, inadequate facilities and infrastructure and collaboration of parents in supporting learning programs. Seeing the results of the evaluation of autistic children through immediate assessment, autistic children give a good reaction marked by being able to respond through eye contact, repeat instructions, and provide a positive response to their friends.
Keywords: Learning model, autistic child
ABSTRAK
Model pembelajaran merupakan suatu prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Anak autis merupakan anak yang mengalami hambatan dalam perkembangan perilaku seperti komunikasi, sosialisasi, emosi serta intelegensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran anak autis, hambatan-hambatan yang ditemui dalam pembelajaran anak autis, dan hasil evaluasi yang dicapai anak autis dalam pembelajaran. Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam dan observasi. Teknik analisa data kualitatif yang digunakan adalah model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menggunakan model pembelajaran DTT (Discrete Trial Training). Beberapa hambatan dalam pembelajaran anak autis meliputi komunikasi anak yang terhambat, sarana dan prasarana yang kurang memadai dan kerjasama orang tua dalam mendukung program pembelajaran. Melihat hasil evaluasi anak autis melalui penilaian segera, anak autis memberikan reaksi yang baik ditandai dengan mampu memberikan respon melalui kontak mata, mengulang kembali intruksi, serta memberikan respon yang positif pada teman-temannya.
Keywords: Model pembelajaran, anak autis
Full Text:
PDFReferences
Amalia, G. (2015). Efektivitas teknik Discrete Trial Training (DTT) untuk meningkatkan kemampuan mengenal warna primer bagi anak autis X DI SLB Autisma Mutiara Bangsa Padang. Jurnal Pendidikan Khusus, 4(3).
Astuti, Y. T. (2008). Pola Interaksi Sosial Anak Autis di Sekolah Khusus Autis (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Boham, S. E. (2013). Pola komunikasi orang tua dengan anak autis (Studi pada orang tua dari anak autis di Sekolah Luar Biasa AGCA Center Pumorow Kelurahan Banjer Manado). Jurnal Acta Diurna, 2(4).
Brama, F. (2015). Peran ibu pada anak autis di sekolah luar biasa Semesta Kota Mojokerto. KTI D3 Keperawatan.
Cahyanti, M. N., Hitipeuw, I., & Huda, A. (2014). Peningkatan Kemampuan Berbahasa Ekspresif dan Reseptif Anak Autis dengan Menggunakan Pendekatan ABA (Applied Behavior Analysis). Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Luar Biasa, 1(2), 125-129.
Chamidah, A. N. (2009). Deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Jurnal Pendidikan Khusus, 5(2), 83-93.
Delphie, B. (2006). Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: Refika Aditama
Gunawidjaja, R. (2007). Pelatihan Social Stories dan Visual Support dan Keterampilan Guru Meningkatkan Perilaku Sosial Awareness Anak Autis. Anima Indonesian Psychological Journal, 22(3), 221-236.
Handojo, Y., (2006), Autisme : Petunjuk Praktis dan Pedoman Materi Untuk Mengajar anak Normal, Autis, dan Perilaku Lain. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia
Hardiani, R. S., & Rahmawati, S. (2011). Metode ABA (Applied Behaviour Analysis): Kemampuan Bersosialisasi terhadap Kemampuan Interaksi Sosial Anak Autis. Jurnal Keperawatan Soedirman, 7(1), 1-9.
Hartatik, L. D. (2013). Kecemasan Ibu Menghadapi Perkembangan Seksual Anak dengan Diagnosa Gangguan Autistik (Doctoral dissertation, Program Studi Psikologi FPSI-UKSW).
Joko, Y. (2009). Memahami anak autistik. Bandung: Alfabeta.
Koerniandaru, W. (2016). Efektivitas toilet training dengan metode discrete trial training untuk meningkatkan kemampuan toileting pada siswa ADHD kelas I DI SLB E Prayuwana Yogyakarta. Widia Ortodidaktika, 5(10), 1020-1031.
Kurdi, F. N. (2009). Strategi dan teknik pembelajaran pada anak dengan autisme. Forum Kependidikan (Vol. 29, No. 1, pp. 14-25).
Martadi, H. (2015). Peningkatan kemampuan bina diri anak autis melalui teknik Discrete Trial Training dalam metode ABA (Applied Behavior Analysis). Widia Ortodidaktika, 4(2).
Maryanti, N. C. W. (2012). Pengaruh terapi ABA (Applied Behavior Analysis) dalam meningkatkan kemampuan bahasa pada anak autisme di yayasan pembinaan anak cacat (CPAC) Malang (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Mulyadi, K. & Rudi, S. (2014). Autism is curable. Elex Media Komputindo.
Muniroh, S. M. (2012). Dinamika resiliensi orang tua anak autis. Jurnal penelitian, 7(2).
Phytanza, D. T. P. (2014). Peningkatan kemampuan motorik kasar melalui permainan bola bocce pada anak autis DI SLB Insan Mandiri Dlingo. Widia Ortodidaktika, 3(1).
Puspaningrum, C. (2010). Pusat Terapi Anak Autis di Yogyakarta(Doctoral dissertation, UAJY).
Rachmayanti, S., & Zulkaida, A. (2011). Penerimaan diri orangtua terhadap anak autisme dan peranannya dalam terapi autisme. Jurnal Ilmiah Psikologi, 1(1).
Rantawi, D. A. (2016). Pengaruh Metode Discrete Trial Training Terhadap Kemampuan Menulis Permulaan Anak Autis di SLB Idayu 02 Kabupaten Malang. SKRIPSI Jurusan Pendidikan Luar Biasa-Fakultas Ilmu Pendidikan UM.
Suteja, J. (2014). Bentuk dan Metode Terapi Terhadap Anak Autisme Akibat Bentukan Perilaku Sosial. Edueksos: Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi, 3(1).
Suteja, J., & Wulandari, R. (2013). Bentuk dan model terapi terhadap anak-anak penyandang autisme (keterbelakangan mental). Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains, 2(1).
Usop, D. S. (2014). Model Pendidikan Yang Diberikan Oleh Guru pada Anak Autis di SLB Negeri I Palangka Raya. Anterior Jurnal, 13(2), 198-204.
Veskarisyanti, G. A. (2008). 12 terapi autis paling efektif & hemat: untuk autisme, hiperaktif, dan retardasi mental. Pustaka Anggrek.
Widihastuti, S. (2007). Pola pendidikan anak autis. Yogyakarta CV. Datamedia.
Yumpi-R, F. (2016). Peran orangtua pada regulasi emosi anak autis. Insight: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 12(1).
Yusuf, S., & Nurihsan, A. J. (2006). Landasan Bimbingan & Konseling. Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dengan PT Remaja Rosdakarya.
DOI: https://doi.org/10.24815/suloh.v5i1.13026
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
P-ISSN: 2407-5809
E-ISSN: 2714-5484
Diterbitkan Oleh:
Jurusan Bimbingan dan Konseling
Universitas Syiah Kuala