PENGARUH ASIMILASI BUDAYA TERHADAP PENGGUNAAN BUSANA PENGANTIN MELAYU DI KECAMATAN KARANG BARU ACEH TAMIANG

Nurul Husnah, Rosmala Dewi, Fitriana Fitriana

Abstract


 

Busana Melayu merupakan representasi kultur dan budaya Melayu dalam bidang berpakaian, memiliki nilai simbolis khas Melayu yang sarat makna dan dipakai sesuai dengan kondisi, waktu, maksud dan tujuan. Nilai-nilai budaya dan keagamaan menjadi ciri khas busana pengantin Melayu Tamiang harus tetap dipertahankan dalam perkembangan busana pengantin Melayu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dampak positif dan negatif asimilasi, perkembangan gaya busana pengantin Melayu, dan eksistensi busana pengantin Melayu di Desa Medang Ara Kecamatan Karang Baru Aceh Tamiang. Jenis penelitian merupakan deskriptif kualitatif dan pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dokumentasi dan triangulasi. Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data dan kesimpulan/ verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan asimilasi di Aceh Tamiang tidak hanya disebabkan oleh keadaan masyarakat yang multietnis, namun banyak faktor yang mempengaruhinya diantaranya sikap toleransi masyarakat, keterbukaan masyarakat terhadap hal baru, dan pernikah campur dengan suku lain (amalgamasi). Asimilasi menyebabkan masyarakat kurang memahami budaya sendiri, sehingga mengubah pandangan masyarakat terhadap busana adat pengantin. Calon pengantin dalam memilih busana pengantin tidak berdasarkan kebudayaan yang dimilikinya, melainkan berdasarkan trend dan nilai estetika. Tolak ukur masyarakat dalam memilih baju adat bukan berdasarkan nilai-nilai kebudayaan yang ditampilkan. Namun, beberapa responden tetap mempertahankan tradisi dan menggunakan busana pengantin Melayu secara autentik dengan mengedepankan nilai-nilai kebudayaan. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang perubahan tren busana pengantin Melayu dan implikasi dari asimilasi budaya terhadap keberlangsungan budaya Melayu di daerah tersebut.

 Kata kunci: Asimilasi Budaya, Busana Pengantin, Aceh Tamiang

 Malay fashion is a representation of Malay culture and culture in the field of dress, has a typical Malay symbolic value that is full of meaning and is used according to conditions, time, purpose and purpose. Cultural and religious values that characterize the Tamiang Malay bridal fashion must be maintained in the development of Malay bridal fashion. The purpose of this research is to identify the positive and negative impacts of assimilation, the development of Malay bridal fashion styles, and the existence of Malay bridal fashion in Medang Ara Village, Karang Baru District, Aceh Tamiang. The type of research is descriptive qualitative and data collection is done through observation, interviews documentation and triangulation. Data analysis techniques through data reduction, data presentation and conclusion/verification. The results showed that assimilation in Aceh Tamiang was not only caused by the multiethnic state of the community, but many factors influenced it including the attitude of community tolerance, community openness to new things, and mixed marriages with other tribes (amalgamation). Assimilation causes people to understand less about their own culture, thus changing people's views on traditional bridal attire. The bride-to-be in choosing a bridal outfit is not based on the culture she has, but based on trends and aesthetic values. The community's benchmark in choosing traditional clothes is not based on the cultural values displayed. However, some respondents still maintain the tradition and use Malay bridal clothing authentically by prioritizing cultural values. The results of this study can provide an overview of changes in Malay bridal fashion trends and the implications of cultural assimilation for the sustainability of Malay culture in the area.

Keywords: Cultural Assimilation, Bridal Fashion, Aceh Tamiang

 


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Aris, A. (2014). The evolution and transformation of Baju Kurung in the Peninsular of Malaysia [Doctoral dissertation, Universiti Teknologi MARA], Selangor. https://ir.uitm.edu.my/id/eprint/16061/

Bakar, Abdul Latiff Abu & Imran, Mohd Nefi (2001). Busana Melaka. Bukit Peringgit: ISMMA.

BPS Aceh Tamiang. (2020). Kabupaten Aceh Tamiang dalam Angka 2020. Aceh Tamiang. Diakses dari https://acehtamiangkab.bps.go.id/

Fitriana, Mukhirah, Rosmala, Dewi & Pamela. (2020). Aplikasi Payet Sebagai Hiasan Pada Modifikasi Busana Pengantin Aceh. Proseding Pendidikan Teknik Boga dan Busana Universitas Negeri Yogyakarta. Volume 15 Nomor 1. https://journal.uny.ac.id/index.php/ptbb/article/view/36474

Hadi, A.T; Solihat, A; Lesmana, M & Suraya, R.S.(2019). Makna Sosio-Historis Baju Kurung Teluk Belanga Pada Busana Pengantin Pria Kesultanan Johor Darul Ta'zim. Jurnal Kelisanan Sastra dan Budaya . Volume 2 Nomor 1. http://journal.fib.uho.ac.id/index.php/lisani/article/view/613

Irmansyah, Dedek. (2019). Makna Simbolis Busana Pengantin.[Skripsi,Universitas Sumatera Utara], Medan. https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/23863

Mentari, Aprilia., Mukhirah & Fitriana. (2017). The Cheng Of Bridal Hair Accessories of Great Aceh Brides. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Volume 2 Nomor 4. http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/artic le/view/9709.

Munawwarah., Fitriana & Rosmala, Dewi.(2021). Nilai Simbolis Ragam Hias Pada Pakaian Pengantin. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Volume 5. Nomor 1. https://jim.usk.ac.id/pkk/article/view/17338

Nazir. (2017). Metode Penelitian . Bogor: Ghalia Indonesia.

Nursaktila, Nia (2020). Nilai-Nilai Estetika dalam Pakaian Adat Pengantin Melayu. Jambi: UIN STS Jambi.

Penn, I. (2013). Irving Penn: Beyond Beauty. Smithsonian American Art Museum

Salam, N. E. (2017). Masyarakat dan Budaya Melayu Revitalisasi, Strategi, dan Pelestariannya. Pekanbaru: Alaf Riau.

Suryanda, Sigit., Fadlia, Faradilla & Ahmady, Iqbal. (2021). Degradasi Budaya Akibat Asimilasi Pada Masyarakat Melayu Tamiang: Analisis Praktik Sosial Pierre Bourdieu. Journal of Political Sphere. Volume 2 Nomor1. https://jurnal.usk.ac.id/JPS/article/view/22523

Tiara, Nurhayati, & Aya, Sophiana. (2016). Gaya Busana Adat Pengantin Tamiang Dalam Upacara Perkawinan di Desa Kebun Tanah Teban Kecamatan Karang Baru Aceh Tamiang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Volume 1. No.1. https://jim.usk.ac.id/pkk/article/view/572

Zakaria, Alias & Berawi, Mastura Mohamed (2019). Busana Tradisional Negeri Sembilan. Kedah: UMM Press.




DOI: https://doi.org/10.24815/jbb.v3i1.32517

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Alamat Redaksi :

Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FKIP Universitas Syiah Kuala. Jln. Tgk Hasan Krueng Kalee Kopelma Darussalam, Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh 23111, Aceh, Indonesia.

E-mail               : jbb_fkip@usk.ac.id

Website             : https://jurnal.usk.ac.id/JBB