IDENTIFIKASI RAGAM HIAS BUSANA PENGANTIN TRADISIONAL GAYO LUES
Abstract
Busana adat pengantin Gayo merupakan busana yang memiliki ciri khas daerah Gayo Lues yang dipakai oleh pengantin wanita (Inen Mayak) dan pengantin pria (Aman Mayak), terdiri dari baju, rok (pawak) selendang (Upuh Kerawang) dan topi (Bulang) beserta perhiasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ragam hias motif pada busana pengantin di Kabupaten Gayo Lues. Metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan subjek penelitian sebanyak 5 orang, merupakan tokoh adat, perias pengantin dan pasangan pengantin yang berada di Kutapanjang Kabupaten Gayo Lues. Teknik pengambilan subjek dilakukan secara purposive sampling, yaitu mengutamakan pengetahuan subjek tentang pakaian adat pengantin Gayo Lues. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pergeseran dalam pemakaian pakaian pengantin di Kutapanjang Gayo Luwes. Ragam hias utama pada busana pengantin Gayo Luwes adalah rempelis, leladu tupang paling, pucuk rebung, bunge kipas. Rino dan tampuk manis. Makna yang terkandung pada ragam hias tersebut dapat tercermin dari paduan warna yang gunakan, warna kuning melambangkan ketentuan adat yang dipegang oleh Raja, merah melambangkan ketentuan hukum syariah atau agama. Sementara warna merah, kuning dan hijau yang dipadu dalam satu ragam hias melambang perpaduan dan kerukunan hidup antara penguasa adat, penata hukum, agama dengan rakyat dalam suasana makmur dan sejahtera. Warna benang yang digunakan sebagai bahan sulaman Kerawang Gayo Lues terdiri dari warna putih melambangkan yang baik dan buruk, warna hijau melambangkan musyawarah, warna kuning melambangkan penuh pertimbangan, dan warna merah melambangkan penuh keberanian. Disarankan kepada generasi muda untuk dapat melestarikan kembali budaya adat pakaian pengantin pada saat melangsungkan resepsi pernikahan. Kepada para tokoh adat, penata rias dan pasangan pengantin agar tetap menggunakan pakaian Kerawang Gayo pada saat resepsi pernikahan untuk mempertahankan nilai budaya daerah.
Kata Kunci: Ragam hias, Busana Pengantin, Gayo Lues.
Full Text:
PDFReferences
Anwar, Rahmawati. 2013. Persepsi Tokoh Adat Aceh Terhadap Pemakaian Siluweue Metunjong Pada Upacara Adat Perkawinan. Skripsi. Darussalam: FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Dekranasda. 2008. Motif Ukiran Tradisional Kerawang Gayo dan Maknanya. Kabupaten Gayo Lues.
Efrida, Nana. 2011. Pelaksanaan Adat Daur Hidup Pada Masyarakat Aceh Dilihat dari Segi Pendidikan. Skripsi. Darussalam: FKIP Unsyiah Banda Aceh.
Herawati dan Tjut Zahara. 2012. Pengetahuan Busana Tradisional. Buku Ajar. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala.
Ibrahim, Anam. 2004. Ragam Hias Tradisional Gayo Luwes pada Baju Likup dan Upuh Kerawang. Jurnal FBS-Unimed Volume 1 No. 2. http/digilip.unimed.ac.id
Munthasir, Azhar dkk. 2009. Adat Perkawinan Etnis Gayo. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Banda Aceh.
Nurhaslinda. 1992. Penggunaan Pakaian dan Perhiasan Tradisional Aceh pada Perias Pengantin Suku Bangsa Aceh dan Gayo. Banda Aceh.
Puteh, Jakfar. 2012. Sistem Sosial Budaya dan Adat Masyarakat Aceh. Banda Aceh.
Rizki Maisarah, Mukhirah, Fitriana. 2017. Modifikasi Busana Rempilis Gayo Luwes di Kalangan Remaja Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 2 No. 3. https://jim.usk.ac.id/pkk/article/view/9708.
Yunus. 1986. Kebudayaan Gayo, PN Balai Pustaka: Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.24815/jbb.v1i2.42104
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Alamat Redaksi :
Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FKIP Universitas Syiah Kuala. Jln. Tgk Hasan Krueng Kalee Kopelma Darussalam, Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh 23111, Aceh, Indonesia.
E-mail : jbb_fkip@usk.ac.id
Website : https://jurnal.usk.ac.id/JBB