STUDI HISTOKIMIA LEKTIN TERHADAP JENIS DAN DISTRIBUSI GLIKOKONJUGAT ABOMASUM KERBAU RAWA (Bubalus bubalis) KALIMANTAN SELATAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengkaji efisiensi pencernaan kerbau rawa dengan mengidentifikasi jenis dan distribusi glikokonjugat pada daerah
abomasum kerbau rawa. Enam ekor kerbau rawa jantan >2,5 tahun dan berat badan 300-400 kg digunakan dalam penelitian ini. Sampel diperoleh dari rumah potong hewan (RPH) Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Setiap bagian abomasum meliputi kardiak, fundus, dan pilorus diambil untuk pengamatan mikroskopis dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE) dan alcian blue-periodic acid schiff (AB-PAS). Residu gula glikokonjugat pada abomasum dideteksi dengan pewarnaan histokimia lektin dengan menggunakan wheat germ agglutinin (WGA), ricinus communis agglutinin (RCA), concanavalin agglutinin (Con A), ulex europaeus agglutinin (UEA), dan soybean agglutinin (SBA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah kardiak mengandung glikokonjugat D manosa/D glukosa, D galaktosa, dan N asetilglukosamin. Daerah fundus mengandung D manosa/D glukosa, D galaktosa, L fukosa, N asetilglukosamin, dan N asetilgalaktosamin. Daerah pilorus mengandung glikokonjugat L fukosa dan N asetilglukosamin. Pola reaktivitas daerah kardiak, fundus, dan pilorus kerbau rawa terhadap pewarnaan histokimia lektin memiliki pola yang berbeda dengan ruminansia lain. Jenis glikokonjugat yang dimiliki oleh kerbau rawa tersebut diduga berkaitan dengan fungsi peningkatan kemampuan efisiensi pencernaan kerbau rawa. Setiap bagian abomasum kerbau rawa memiliki jenis glikokonjugat yang spesifik dengan pola distribusi khas sesuai dengan fungsinya.
abomasum kerbau rawa. Enam ekor kerbau rawa jantan >2,5 tahun dan berat badan 300-400 kg digunakan dalam penelitian ini. Sampel diperoleh dari rumah potong hewan (RPH) Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Setiap bagian abomasum meliputi kardiak, fundus, dan pilorus diambil untuk pengamatan mikroskopis dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE) dan alcian blue-periodic acid schiff (AB-PAS). Residu gula glikokonjugat pada abomasum dideteksi dengan pewarnaan histokimia lektin dengan menggunakan wheat germ agglutinin (WGA), ricinus communis agglutinin (RCA), concanavalin agglutinin (Con A), ulex europaeus agglutinin (UEA), dan soybean agglutinin (SBA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah kardiak mengandung glikokonjugat D manosa/D glukosa, D galaktosa, dan N asetilglukosamin. Daerah fundus mengandung D manosa/D glukosa, D galaktosa, L fukosa, N asetilglukosamin, dan N asetilgalaktosamin. Daerah pilorus mengandung glikokonjugat L fukosa dan N asetilglukosamin. Pola reaktivitas daerah kardiak, fundus, dan pilorus kerbau rawa terhadap pewarnaan histokimia lektin memiliki pola yang berbeda dengan ruminansia lain. Jenis glikokonjugat yang dimiliki oleh kerbau rawa tersebut diduga berkaitan dengan fungsi peningkatan kemampuan efisiensi pencernaan kerbau rawa. Setiap bagian abomasum kerbau rawa memiliki jenis glikokonjugat yang spesifik dengan pola distribusi khas sesuai dengan fungsinya.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21157/j.ked.hewan.v9i2.2826
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by:
p-ISSN: 1978-225X | e-ISSN: 2502-5600 | Copyright© 2007-2021