Kejadian infeksi soil-transmitted helminth pada petani
Abstract
Abstrak. Petani memiliki risiko terinfeksi Soil-Transmitted Helminth (STH) akibat sering berkontak langsung dengan tanah yang terkontaminasi oleh telur STH. Tingginya risiko terinfeksi STH pada petani berhubungan dengan perilaku personal hygiene dan pemakaian alat pelindung diri saat bekerja. Tujuan dilakukan penelitian untuk mengetahui angka kejadian infeksi STH dan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Pinang Jaya, Lampung. Populasi pada penelitian ini adalah 63 petani dan sampel dipilih sebanyak 55 petani dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan pemeriksaan feses, pengisian kuesioner, dan observasi. Data dianalisis dengan menggunakan α =5%. Hasil penelitian didapatkan prevalensi STH pada petani sebanyak 40% dengan jenis telur cacing A.lumbricoides (22,7%), cacing tambang (59,1%), dan terinfeksi keduanya (18,2%). Sebagian besar personal hygiene petani baik (63,6%) dan sebagian besar petani tidak lengkap menggunakan APD (69,1%). Hasil analisis menunjukkan bahwa personal hygiene dan penggunaan APD berhubungan terhadap kejadian STH (p<α). Diperlukan edukasi kepada petani untuk dapat meningkatkan personal hygiene dan menggunakan alas kaki untuk melindungi diri dari risiko STH.
Keyword: infeksi Soil Transmited Helminth, petani
Abstract. Farmers have the risk of being infected with STH due to frequent direct contact with the soil which contaminated by STH eggs. The high risk of STH infection among farmers is related to personal hygiene behavior and the use of personal protective equipment while working. The purpose of this study is to determine the prevalence of STH and the factors that influence it. The study was conducted in Pinang Jaya Village, Lampung. The population in this study was 63 farmers and a sample of 55 farmers was selected by purposive sampling technique. Data obtained by stool examination, filling out questionnaires, and observing. Data were analyzed using α = 5%. The results showed that the prevalence of STH among farmers was 40% with A. lumbricoides eggs (22.7%), hookworms (59.1%), and both infected (18.2%). Most of the farmers' personal hygiene was good (63.6%) and most farmers did not completely use PPE (69.1%). The results of the analysis showed that personal hygiene and the use of PPE were related to the incidence of STH (p <α. Education is needed for farmers to improve personal hygiene and use footwear to protect themselves from the risks of STH.
Keywords: Soil Transmited Helminth infection, personal hygiene, farmers
Keywords
References
Daftar Pustaka
WHO (World Health Organization). 2018. Seventh Meeting of the working group on monitoring of neglected tropical diseases drug efficacy: limfatic filariasis, onchocerciasis, schistosomiasis, and soil transmitted helminthiases [diakses tanggal 20 November 2020]. Tersedia di: http://apps.who.int)
WHO (World Health Organization). 2016. Countries indicators soil-transmited helminthiases [diakses tanggal 20 November 2020]. Tersedia di: http://apps.who.int/neglected_ diseases/ntddata/sth/sth.html
Menzies SK, Rodriguez A, Chico M, Sandoval C, Broncano N, Guadalupe I, Cooper PJ. Risk factors for soil-transmitted helminth infections during the first 3 years of life in the tropics; findings from a birth cohort. PLoS Neglected Tropical Diseases. 2017; 8: 1-9.
Hotez PJ, Brindley PJ, Bethony JM, King CH, Pearce EJ, dan Jacobson J. 2008.Helminth infections: the great neglected tropical diseases. The Journal ofclinical investigation. 118(4): 1311–1321.
Jusuf A, Ruslan, dAN Selomo M. Gambaran parasit soil transmited helminth dan tingkat pengetahuan, sikap, serta tindakan petani sayur di desa Waiheru, kecamatan baguala kota ambon. Repository UNHAS. 2013. [Diakses 12 agustus 2020]. Tersedia dari: repository.unhas.ac.id.
Thanh GN, Lormphongs S, dan Phatrabuddha N. Factors related to hookworm infection among farmers in phu xuan sub-district, phu vang district, thua thien hue province, Vietnam. The Public Health Journal of Burapha University. 2014; 8: 109–119.
Prima A. Faktor-faktor risiko kecacingan pada petani di desa katupel kecamatan kabanjahe tahun 2014. Skripsi. 2014. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Ali RU, dan Affandi D. Hubungan personal hygiene dan sanitasi lingkungan dengan angka kejadian kecacingan (soil transmitted helminth) pada petani sayur di kelurahan maharatu kecamatan marpoyan damai kota pekanbaru. Dinamika Lingkungan Indonesia. 2016; 3: 24–33.
Sasmitha N, dan Ayuningsasi A. 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pengrajin industri kerajinan bambu di desa belega kabupaten gianyar. E-Jurnal EP Unud. 6(1): 64–84.
Siregar I, Zulkarnain dan Anita S. Hubungan personal hygiene dengan penyakit cacing (soil transmited helminth) pada pekerja tanaman kota pekanbaru. PSLH Universitas Riau. 2013; 1: 93–102.
Trikanti N. Hubungan pengetahuan tentang kecacingan dan jenjang kelas dengan kejadian kecacingan soil transmitted helminth (sth) pada siswa kelas 4,5, dan 6 sd negeri 1 pinang jaya bandar lampung. Skripsi. 2013. Lampung: Universitas Lampung.
Salim M. Faktor-faktor yang berhubungan dengan positif telur cacing soil transmitted helminth (sth) pada petani pengguna pupuk kandang di desa rasau jaya umum tahun 2013. Skripsi. 2013. Pontianak: Universitas Muhammadiyah Pontianak.
Alamsyah D, Saleh I, Nurijah. Faktor yang berhubungan dengan kejadian infeksi soil transmitted helminths (STH) pada petani sayur di desa lingga kecamatan sungai ambawang kabupaten kubu raya tahun 2017. Jumantik. 2017; 4: 1-10.
Nurfalq DKF, Saleh I, dan Rochmawati. Hubungan karakteristik individu, sanitasi lingkungan rumah, personal hygiene, penggunaan apd dan lama bekerja dengan kejadian infestasi sth. Jurnal STH. 2016; 1: 1-7.
Jusfaega, Nurdiyanah dan Syarfaini. Perilaku personal hygiene terhadap anak jalanan di kota makassar tahun 2016. Higiene. 2016; 2: 148–154.
Minaka IADA, Sawitri AAS, dan Wirawan DN. Hubungan penggunaan pestisida dan alat pelindung diri dengan keluhan kesehatan pada petani hortikultura di buleleng, bali. PHPMA. 2016; 4: 94–103.
Palgunadi BU. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian kecacingan yang disebabkan oleh soil-transmited-helminth di Indonesia. Jurnal Ilmiah Kedokteran Khusus. 1(1): 1-5
Hadidjaja, Pinardi, dan Margono SS. Dasar Parasitologi Klinik edisi IV. 2013. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.
DOI: 10.24815/jks.v20i3.18732
Refbacks
- There are currently no refbacks.