PenatalaksanaanTuberkulosis PadaPenderitaHIV - AIDS
Abstract
Abstrak. Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan dunia yang penting saat ini termasuk negara berkembang seperti Indonesia. Dengan semakin meningkatnya kasus HIV maka kasus TB khususnya TB paru semakin meningkat kembali terutama di negara berkembang. Tuberkulosis merupakan salah satu infeksi oportunistik tersering pada penderita HIV-AIDS. Infeksi HIV akan memudahkan terjadinya infeksi Mycobacterium tuberculosis. Meskipun respon terapi OAT yang diberikan pada pasien TB-HIV positif sama cepatnya seperti pada TB-HIV negatif namun angka kematian lebih tinggi pada pasien dengan HIV positif dibandingkan HIV negatif dan prognosis umum penderita tetap saja buruk. (JKS 2010;3:169-178)
Kata kunci: Tuberkulosis, Mycobacterium tuberculosis, HIV-AIDS
Abstract. Tuberculosis (TB) is a global health problem including in developing country like Indonesia. The increasing number of HIV has result in the increasing of TB cases. Tuberculosis is one of the most common oppurtunistic infections on HIV-AIDS sufferers. HIV infection will easily facilitated the occurrence of Mycobacterium tuberculosis infection, Although the OAT theraphy responses that given to the patients TB-HIV positive as fast as in TB-HIV negative; however, the mortality rate on the patients with HIV positive is higher compared to patients HIV negative and the general prognosis for patients remains poor. (JKS 2010;3:169-178)
Keywords: Tuberculosis, Mycobacterium tuberculosis, HIV-AIDS
Keywords
References
Daftar Pustaka
Manaf A, dkk. Pengobatan TB pada Keadaan Khusus. Dalam: Aditama TY, dkk (Ed). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2. Jakarta: Gedumas-TB.
: 33-5.
Amin Z, Bahar A. Tuberkulosis Paru. Dalam: Sudoyo AW, dkk.(Ed). Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid II. Edisi IV. Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FK UL 2008:988-94
Aditama TY. Tuberkulosis Diagnosis, Terapi dan Masalahnya. Edisi 5. Jakarta: Yayasan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia. 2005:53-61
Nasronudin. Penatalaksanaan Koinfeksi
Penderita HIV. Dalam: Barakbah J,dkk (Ed). HIV & AIDS Pendekatan Biologi Molekuler, Klinis dan Sosial. Edisi 1. Surabaya: Airlangga University Press. 2007:177-91
Aditama TY. Terapi ARV pada Pasien dengan
Koinfeksi TB dan HIV. Dalam: Surya A, dkk
(Ed). Pedoman Nasional Terapi Antiretroviral. Edisi 2. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendra; Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 2009:56-7.
Keliat EN. Therapy Pulmonary Tuberculosis in Special Conditions (Pregnancy, Perioperative, HIV). Dalam: Ahmad Z, dkk (Ed). Workshop Pulmonary Tuberculosis from A to Z, the 11th National Conggress of PERPARI Chest and Critical Care in Internal Medicine. Palembang: PERPARl.2010:10-4
Yunihastuti E, dkk (Ed). lnfeksi Oportunistik
pada AIDS. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Aditama TY, dkk. Pengobatan Tuberkulosis
pada Keadaan Khusus. Dalam: Yunus F (Ed). Tuberkulosis-Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.2006:46-
Amin Z, Bahar A. Pengobatan Tuberkulosis
Mutakhir. Dalam: Sudoyo AW, dkk.(Ed).
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UL
:995-1000.
Ormerod LP. Clinical Features and management of Tuberculosis. In: Gibson GJ, et.al (Ed). Respiratory Medicine. 3rd edition.
London: Saunders: 2003:944-63
Refbacks
- There are currently no refbacks.