Analysis of Chemical Properties and Soil Fertility Status in Paddy Fields in Sakti Sub-district, Pidie Regency, Aceh
Abstract
Abstract. This research aims to evaluate the chemical properties of soil and the status of soil fertility in rice fields in Sakti Sub-district, Pidie Regency, Aceh. This research uses quantitative descriptive methods through field observations and soil analysis in the laboratory. The area of rice fields evaluated was 2,331 hectares with a total of eight observation points at a depth of 0-20 cm. Four sub-samples were taken from each observation point and then composited. Soil chemical indicators analyzed as parameters to assess soil fertility status include cation exchange capacity (CEC), base saturation (KB), Organic C, and total P2O5 and K2O content of 25% HCl extract. The research results showed that soil chemical characteristics, namely pH H2O, CEC, BS, as well as soil P2O5 and K2O potential varied between sample locations. In general, rice fields in Sakti Sub-district, Pidie Regency have acid to neutral soil pH (5.51-7.00), very low to moderate organic C (0.46-2.26%), medium to high CEC (22, 8-44.4 cmol kg-1), and low to high BS (35.4-53.3%). Total P2O5 of soils at all locations was classified as very high (64.4-169.28 mg/100 g), while total K2O varied from low to high (18.72-44.76 mg/100 g). The soil fertility status in the rice fields of Sakti Sub-district has two criteria, namely low and medium. To improve soil fertility status, this can be done by using local straws from harvest residues
Analisis Sifat Kimia dan Status Kesuburan Tanah pada Lahan sawah di Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh
Abstrak. Evaluasi sifat kimia dan status unsur hara sangat penting untuk menjaga agar kondisi lahan sawah tetap mendukung produksi. Penelitian ini bertujuan untuk evaluasi sifat kimia serta status kesuburan taanah pada lahan sawah di Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif melalui pengamatan di lapangan dan analisis tanah di laboratorium. Luas areal sawah yang dievaluasi adalah 2.331 hektar dengan jumlah titik pengamatan ada delapan titik pada kedalaman 0-20 cm. Setiap titik pengamatan diambil sebanyak empat sub-sampel kemudian dikompositkan. Indikator kimia tanah yang dianalisis sebagai parameter untuk menilai status kesuburan tanah antara lain: kapasitas tukar kation (KTK), kejenuhan basa (KB), C Organik, dan kandungan total P2O5 dan K2O total ekstrak HCl 25%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kimia tanah yaitu pH H2O, KTK, KB, serta cadangan P2O5 dan K2O tanah bervariasi antara lokasi sampel. Secara umum lahan sawah di Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie mempunyai pH tanah masam hingga netral (5,51-7,00), C-organik sangat rendah hingga sedang (0,46-2,26%), KTK sedang hingga tinggi (22,8-44,4 cmol kg-1), dan KB rendah hingga tinggi (35,4-53,3%). Cadangan P2O5 tanah di seluruh lokasi tergolong sangat tinggi (64,4-169,28 mg/100 g), sedangkan cadangan K2O bervariasi dari rendah hingga tinggi (18,72-44,76 mg/100 g). Status kesuburan tanah di areal sawah Kecamatan Sakti memiliki dua kriteria yaitu rendah dan sedang. Untuk meningkatkan status kesuburan tanah, dapat dilakukan dengan pemanfaatan jerami setempat dari sisa panen.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adiningsih, S. (2004). Dinamika hara dalam tanah dan mekanisme serapan hara. Pusat Penelitian Tanah. Kementrian Pertanian, Jakarta.
BPS Kabupaten Pidie (2021). Kecamatan Sakti Dalam Angka 2021. BPS Kabupaten Pidie. Pidie. http://dx.doi.org/10.56690/jskd.v1i2.14
Bolly, Y.Y., & Apelabi, C. O. (2022). Analisis kandungan bahan organik tanah sawah sebagai upaya penilaian kesuburan tanah di Desa Magepanda Kecamatan Megepanda Kabupaten Sikka. Journal of Sustainable Dryland Agriculture, 15 (1): 26-32. http://dx.doi.org/10.37478/agr.v15i1.1919
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Pidie (2021). Data Produksi Padi Kabupaten Pidie. Aceh.
Djaenudin, D., Marwan, Subagio, A., & Hidayat (2003). Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Bogor. http://dx.doi.org/10.19028/jtep.06.2.225-232
Harahap, F.S., Kurniawan, D., & Susanti, R. (2021). Pemetaan status pH tanah dan C-organik tanah sawah tadah hujan di Kecamatan Panai Tengah Kabupaten Labuhanbatu. Agrosains: Jurnal Penelitian Agronomi, 23(1), 37. http://dx.doi.org/10.20961/agsjpa.v23i1.48479
Hanafiah, K.A. (2010). Dasar-dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Jawang, U.P. (2021). Penilaian status kesuburan dan pengelolaan tanah sawah tadah hujan di Desa Umbu Pabal Selatan Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, Vol. 26(3).421-427. http://dx.doi.org/10.18343/jipi.26.3.421
Maulana, H., Supadma, N.A.A., & Adi, G.P.R. (2012). Evaluasi status keseburan tanah sawah berbasis sistem Informasi geografis (SIG) di Beberapa Subak Kecamatan Mendoyo Kabapaten Jembrana. Universitas Udayana. Bali. Jurnal Agroekoteknologi Tropika. http://dx.doi.org/10.21107/agrovigor.v14i2.10899
Mengel, K. & Kirkby, E.A. (2013). Principles of Plant Nutrition. Kluwer Academic Publishers, Dordrecht, 849 p.
Mu’min, M.I.A., Joy. B., & Yunianti, A. (2016). Dinamika kalium tanah dan hasil padi sawah (Oryza sativa L.) Akibat Pemberian NPK Majemuk dan Penggenangan Pada Fluvaquntic Epiaquepts. Jurnal Soilrens, 14(1). http://dx.doi.org/10.24198/soilrens.v14i1.9269
Pinath, I.D.A.S.P., Kusmiyarti, T.B., & Susila, K.D. (2015). Evaluasi status kesuburan tanah pada lahan pertanian di Kecamatan Denpasar Selatan, E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, Vol. 4(4). http://dx.doi.org/10.21107/agrovigor.v14i2.10899
PPT. (2005). Kombinasi Beberapa Sifat Kimia Tanah dan Status Kesuburanya. Pusat Penelitian Tanah. Bogor.
Prabowo, R. & Subantoro, R. (2018). Analisis tanah sebagai indikator tingkat kesuburan lahan budidaya pertanian di Kota Semarang. Cendekia Eksakta, 2(2).
Prasetyo, B. H., Adiningsih, J.S., Subagyono, K., & Simanungkalit, R.D.M. (2007).
Mineralogi, Kimia, Fisika, dan Biologi Tanah Sawah. Balai Penelitian
Tanah. Bogor.
Sari, A.N., Mauliana., Yusra., Khusrizal., & Akbar, H. (2022). Evaluasi status kesuburan tanah sawah tadah hujan dan irigasi di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi. Vol. 1, No. 2. http://dx.doi.org/10.29103/jimatek.v1i2.8467
Sufardi (2019). Pengantar Nutrisi Tanaman. Bina Nanggroe, Banda Aceh.
Suseno, A., Arbiwati, D. & Santosa, A. P. B. (2018). Evaluasi status kesuburan tanah di Desa Nglegi, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Tanah dan Air, 15(1), pp. 47–54. http://dx.doi.org/10.31315/jta.v17i1.3992
Sofyan, A., Nurjaya., & Kasno, A. (2004). Status hara tanah sawah untuk rekomendasi. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor.
Syachroni, S., H. (2019). Kajian beberapa sifat kimia tanah pada tanah sawah di berbagai lokasi di Kota Palembang. Jurnal Sylva, V.3(2). http://dx.doi.org/10.32502/sylva.v8i2.2697
Yang, M., & Yang, H. (2021). Utilization of soil residual phosphorus and internal reuse of phosphorus by crops. PeerJ, 9. https://doi.org/10.7717/peerj.11704.
Yusron, M.R., Wati, S., Setyorini, D., & Mutmainah, H. (2018). Penentuan dosis pupuk lahan sawah berdasarkan status hara fosfor dan kalium di lahan sawah Kabupaten Pandeglang. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 20(2):149-158. http://dx.doi.org/10.21082/jpptp.v20n1.2017.p81-90
DOI: https://doi.org/10.17969/rtp.v17i1.36329
Article Metrics
Abstract view : 27 timesPDF - 17 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.

![]()
![]()
Copyright© | ISSN: 2085-2614 | EISSN: 2528-2654
Rona Teknik Pertanian is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by:
Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala
associated with Indonesia Society of Agricultural Engineering (ISAE) Aceh.
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email: jronatp@usk.ac.id
Online Submissions & Guidelines | Editorial Policies | Contact | Statistics | Indexing | Citations









