THE IDEA OF ADOPTING FAST TRACK LEGISLATION AS A FOLLOW-UP TO THE CONSTITUTIONAL COURT DECISION ON MATERIAL TESTING
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdi, Z., and Radjab, S. (2021). Analisis Putusan Hakim Tingkat Kasasi Terhadap Kasus Baiq Nuril Maknun. Alauddin Law Development Journal, 3(1), 200–222.
Adawiyah, R. (2021). Analisis Batas Usia Perkawinan Pada UU No. 16 Tahun 2019 atas Perubahan UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan (Studi Terhadap Pandangan Ilmuan Kota Padang tentang Perubahan Batas Usia Perkawinan). Hukum Islam, 21(2), 256–278.
Adonara, F. F. (2015). Prinsip Kebebasan Hakim dalam Memutus Perkara Sebagai Amanat Konstitusi. Jurnal Konstitusi, 12(2), 217–236.
Ahmad, A.-H. (2021). Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Hukum Eropa Kontinental dan Anglosaxon Dalam Sistem Peradilan di Negara Republik Indonesia. Jurnal Petitum, 9(1), 51–65.
Ali, M. M., Hilipito, M. R., and Asy’ari, S. (2015). Tindak Lanjut Putusan Mahkamah Konstitusi yang Bersifat Konstitusional Bersyarat Serta Memuat Norma Baru. Jurnal Konstitusi, 12(3), 631–662.
Alim, M. (2010). Asas-Asas Hukum Modern Dalam Hukum Islam. Jurnal Media Hukum, 17(1).
Aryanto, B., Harijanti, S. D., and Susanto, M. (2021). Menggagas Model Fast-Track Legislation Dalam Sistem Pembentukan Undang-Undang di Indonesia. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 10(2), 187–205.
Bernie, M., and Abdi, A. P. (2020). Buang-Buang Anggaran Legislasi DPR untuk RUU Bermasalah.
Bindman, J., Maingay, S., and Szmukler, G. (2003). The Human Rights Act and mental health legislation. The British Journal of Psychiatry, 182(2), 91–94.
Bourguignon, H. J. (1995). The Federal Key to the Judiciary Act of 1789. South Carolina Law Review, 46(5), 3.
Chandranegara, I. S. (2016). Penuangan Checks and Balances kedalam Konstitusi. Jurnal Konstitusi, 13(3), 552–574.
Chandranegara, I. S. (2021). Pengadopsian Mekanisme Fast-Track Legislation dalam Pengusulan Rancangan Undang-Undang oleh Presiden. Jurnal Penelitian Hukum De Jure, 21(1), 123–140.
Corwin, E. S. (1914). Marbury v. Madison and the doctrine of judicial review. Michigan Law Review, 12(7), 538–572.
Fajarwati, M. (2019). Tindak Lanjut Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Program Legislasi Nasional. Kajian, 22(3), 195–204.
Fathorrahman, F. (2021). Pengaturan dan Implikasi Pengujian Formil Undang-Undang di Mahkamah Konstitusi. HUKMY: Jurnal Hukum, 1(2), 133–148.
Fauzan, M., and Alfarissa, T. (2023). LEGAL CONCEPTUALISM OF FOREIGN CITIZENS AS APPLICANTS FOR THE RIGHT TO MATERIAL EXAMINATION. UNTAG Law Review, 7(1), 44–52.
Featherstone, L. (2012). The Sexual Offences Act 2003 (Remedian) Order 2012.
Firdaus, S. U., Panjaitan, P. A. N., and Widysasmito, R. K. (2020). Peran Dissenting Opinion Hakim Konstitusi Dalam Pembaharuan Hukum Nasional. Jurnal Penelitian Hukum De Jure, 20(1), 1–10.
Ghopur, A. (2019). Pelaksanaan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35/PUU-X/2012 Terhadap Pengujian Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan Terkait Dengan Hutan Adat di Provinsi Riau. Universitas Islam Riau.
Hobson, C. F. (1999). The origins of Judicial Review: A historian’s explanation. Wash. & Lee L. Rev., 56, 811.
House of Lords. (2009). Fast-track Legislation: Constitutional Implications and Safeguards. I(June), 1–86.
Huzaeni, M. R., and Anwar, W. R. (2021). Pelaksanaan Asas Keterbukaan Dalam Pembentukan Peraturan Daerah. Jurnal Dialektika Hukum, 3(2), 213–230.
Indramayu, I., Jayus, J., and Indrayati, R. (2017). Rekonseptualisasi Seleksi Hakim Konstitusi Sebagai Upaya Mewujudkan Hakim Konstitusi yang Berkualifikasi. E-Journal Lentera Hukum, 4(1), 1. https://doi.org/10.19184/ejlh.v4i1.5267
Indrayana, D., and Mochtar, Z. A. (2007). Komparasi Sifat Mengikat Putusan Judicial Review Mahkamah Konstitusi dan Pengadilan Tata Usaha Negara. Mimbar Hukum-Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 19(3).
Isra, S. (2015). Titik Singgung Wewenang Mahkamah Agung dengan Mahkamah Konstitusi. Jurnal Hukum Dan Peradilan, 4(1), 17–30.
Konstitusi, M. (2021). Rekapitulasi Putusan.
Lumbuun, T. G. (2018). Tindak Lanjut Putusan Mahkamah Konstitusi oleh DPR RI. Jurnal Legislasi Indonesia, 6(3), 77–94.
Marshall, J. (2019). Fast-tracked legislation / emergency legislation.
Mental Health Act 1983 (Remedial) Order 2001. (2020).
Mertokusumo, S. (2002). Hukum Acara Perdata Indonesia, edisi keenam. Liberty, Yogyakarta.
Milburn, A. (2001). The Mental Health Act 1983 (Remedial) Order 2001.
Muslih, M. (2017). Negara Hukum Indonesia Dalam Perspektif Teori Hukum Gustav Radbruch (Tiga Nilai Dasar Hukum). Legalitas: Jurnal Hukum, 4(1), 130–152.
Nurbaningsih, E. (2015). Implikasi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92/PUU-X/2012 dan Alternatif Model Hubungan Kelembagaan Terkait Pembentukan Undang-Undang. Mimbar Hukum-Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 27(1), 1–13.
Prakash, S. B., and Yoo, J. C. (2003). The origins of judicial review. The University of Chicago Law Review, 70(3), 887–982.
Riza, D. (2019). Hakikat KTUN Menurut Undang-undang Peradilan Tata Usaha Negara Vs Undang-undang Admnistrasi Pemerintahan. Soumatera Law Review, 2(2), 207–220.
Rizki, M. R. (2022). Kajian Fungsi Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Di Masa Pandemi. Magnum Opus, 5(1), 29–41.
Rosenkranz, N. Q. (2010). The Subjects of the Constitution. Stanford Law Review, 1209–1291.
Ru’ati, A., Nirahua, G., and Soplantila, R. (2022). Kekuatan Eksekutorial Putusan Mahkamah Konstitusi Yang Bersifat Final Dan Mengikat di Indonesia. PATTIMURA Legal Journal, 1(1), 15–29.
Samosir, D. (2015). Faktor-Faktor yang Menyebabkan Materi Muatan Undang-Undang Bertentangan Dengan UUD 1945. Jurnal Konstitusi, 12(4), 773–794.
Satriawan, I., and Lailam, T. (2019). Open Legal Policy Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Dan Pembentukan Undang-Undang. Jurnal Konstitusi, 16(3), 559–584.
Setiadi, W. (2022). Ilmu & Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Jakarta: Damera Press.
Siahaan, M. (2006). Hukum Acara Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MK RI.
Siahaan, M. (2009). Peran Mahkamah Konstitusi dalam Penegakan Hukum Konstitusi. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 16(3), 357–378.
Soekanto; Sri Mamudji, S. (2003). Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sudiyana, S., and Suswoto, S. (2018). Kajian Kritis Terhadap Teori Positivisme Hukum Dalam Mencari Keadilan Substantif. Qistie, 11(1).
Sufiarina, S., Sudrajat, H., and Rosari, W. N. (2021). Eksekusi Pengosongan Tanah Dan Bangunan Oleh Pembeli Melalui Permohonan Aanmaning. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 8(1), 71–88.
Suhariyanto, B. (2016). Masalah Eksekutabilitas Putusan Mahkamah Konstitusi oleh Mahkamah Agung. Jurnal Konstitusi, 13(1), 171–190.
Sulaiman, E. (2013). HUKUM DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT (Memosisikan Hukum sebagai Penyeimbang Kepentingan Masyarakat). DIKTUM: Jurnal Syariah Dan Hukum, 11(1), 100–110.
Supriyanto, E., and others. (2016). Kedudukan naskah akademik dalam penafsiran ketentuan-ketentuan dalam undang-undang. Yuridika, 31(3), 384–400.
Tuhumena, C. J. R., Pietersz, J. J., and Sedubun, V. J. (2021). Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan Undang-Undang. TATOHI: Jurnal Ilmu Hukum, 1(3), 248–256.
Wahyudi, R., Gaussyah, M., Darmawan, D., and others. (2018). Optimalisasi Pelaksanaan Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Hal Pengujian Undang-Undang Terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jurnal Mercatoria, 11(2), 174–192.
Widiastuti, R., and Wibowo, A. I. (2021). Pola Pembuktian dalam Putusan Pengujian Formil Undang-Undang di Mahkamah Konstitusi. Jurnal Konstitusi, 18(4), 803–827.
DOI: https://doi.org/10.24815/sklj.v7i3.34657
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Copyright (c) 2024 Syiah Kuala Law Journal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Syiah Kuala Law Journal published by Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at http://jurnal.usk.ac.id/SKLJ.