Pendekatan Arsitektur Berkelanjutan pada Kawasan Permukiman Kaum Dhuafa Desa Geulanggang Tengoh
Abstract
Kawasan pemukiman kaum dhuafa di Desa Geulanggang Teungoh merupakan kawasan yang tidak tertata. Pada kawasan ini terdapat drainase yang tidak berfungsi, tatanan rumah yang tidak teratur, serta rumah yang sudah lapuk karena usia. Perlunya analisis lebih lanjut pada Kawasan Permukiman Kaum Dhuafa Geulanggang Teungoh agar menjadi kawasan yang bersih dengan penelitian kualitatif. Data yang diperoleh melalui wawancara, kajian literatur, dan observasi lapangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan perangkat desa, maka diperlukan tindak lanjut berupa Revitalisasi pada Kawasan Permukiman Kaum Dhuafa. Penulis melihat pendekatan Arsitektur Berkelanjutan sesuai dengan kondisi pada lokasi rancangan. Seperti konsep Low Energy dengan pemanfaatan matahari sebagai sumber pencahayaan alami pada bangunan serta pemanfaatan angin sebagai sumber penghawaan alami dan pemanfaatan air hujan.
Keywords
Arsitektur Berkelanjutan; Dhuafa; Permukiman; Rumah
DOI: 10.24815/raut.v13i1.40177
Refbacks
- There are currently no refbacks.