Proses Makna Hidup Pada Mahasiswa Prasejahtera
Abstract
Kemiskinan memberikan berbagai dampak negatif pada mahasiswa seperti tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup, merasa cemas, stress, serta berbagai permasalahan kesejahteraan psikologis. Kondisi tersebut menyebabkan mahasiswa dari keluarga prasejahtera kesulitan untuk menemukan makna hidupnya. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa nilai-nilai keagamaan dapat membantu individu menemukan makna hidup dalam penderitaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pencarian makna hidup pada mahasiswa prasejahtera. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengeksplorasi proses pencarian makna hidup pada mahasiswa prasejahtera secara mendalam. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling pada Yayasan Sosial X yang memberikan beasiswa pada mahasiswa prasejahtera. Pengambilan data dilakukan dengan cara FGD dan semi structured interview kepada empat partisipan. Kemudian analisis data menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat empat fase dalam proses pencarian makna hidup mahasiswa prasejahtera yaitu fase awal, peralihan, pencarian, dan akhir. Keempat fase tersebut sangat berkaitan dengan religiusitas dan pembelajaran masa lalu. Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa prasejahtera berada pada tahapan mengeksplorasi meaning in life yang telah ditemukan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alfian, N., & Suminar. (2003). Perbedaan Tingkat Kebermaknaan Hidup Remaja Akhir pada Berbagai Status Identitas Ego dan Jenis Kelamin sebagai Kovariabel (Penelitian Terhadap Mahasiswa Madura di Surabaya). Insan, 5(2), 87-109.
Allan, B. A. (2014). Balance Among Character Strengths and Meaning in Life. Journal of Happiness Studies, 16(5), 1247–1261. https://doi.org/10.1007/s10902-014-9557-9
Anwar, R., David, L., & Pali, C. (2016). Perbedaan kebahagiaan pada keluarga pra sejahtera dan sejahtera di desa modayag kecamatan bolaang mongondow timur. Jurnal e-Biomedik (eBm), 4(2), 1-7.
Arini, D. P. (2021). Emerging Adulthood: Pengembangan Teori Erikson Mengenai Teori Psikososial Pada Abad 21. Jurnal Ilmiah Psyche, 15(01), 11-20.
Arnett, J. J. (2000). Emerging adulthood: A theory of development from the late teens through the twenties. American Psychologist, 55(5), 469–480. https://doi.org/10.1037/0003-066x.55.5.469
Arnett, J. J. (2007). Emerging adulthood: What is it, and what is it good for?. Child development perspectives, 1(2), 68-73.
Bachri, B. S. (2010). Meyakinkan validitas data melalui triangulasi pada penelitian kualitatif. Jurnal teknologi pendidikan, 10(1), 46-62.
Bastaman. H.D. (2007). Logoterapi : Psikologi untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup Bermakna. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Baumeister, R. F. (2007). Meanings of “life.” In Nature 447(7148). https://doi.org/10.1038/4471031b
Baumeister, R. F., Vohs, K. D., Aaker, J. L., & Garbinsky, E. N. (2013). Some key differences between a happy life and a meaningful life. Journal of Positive Psychology, 8(6), 505–516. https://doi.org/10.1080/17439760.2013.830764
Bella, J., Sinolungan, S., Opod, H., Skripsi, K., Kedokteran, F., Sam, U., Manado, R., & Psikologi, B. (2014). Perbedaan kebahagiaan pada keluarga sejahtera dan pra sejahtera di desa winangun atas kecamatan pineleng kabupaten minahasa. In Jurnal e-Biomedik (eBM) 2(3).
BKKBN. Batasan dan Pengertian MDK, Diakses dalam http://aplikasi.bkkbn.go.id/mdk/BatasanMDK.aspx
Braun, V., & Clarke, V. (2012). Thematic analysis. In H. Cooper, P. M. Camic, D. L. Long, A. T. Panter, D. Rindskopf, & K. J. Sher (Eds.), APA handbook of research methods in psychology, Vol. 2. Research designs: Quantitative, qualitative, neuropsychological, and biological (pp. 57–71). American Psychological Association. https://doi.org/10.1037/13620-004
Creswell, J. W. (2013). Qualitative inquiry & research design third edition. SAGE Publisher.
Crumbaugh, J. C. (1979). Logotherapy as a bridge between religion and psychotherapy. Journal of religion and health, 18(3), 188-191.
Dezutter, J., Waterman, A. S., Schwartz, S. J., Luyckx, K., Beyers, W., Meca, A., ... & Caraway, S. J. (2014). Meaning in life in emerging adulthood: A person‐oriented approach. Journal of personality, 82(1), 57-68.
Diener, E., Tay, L., & Oishi, S. (2013). Rising income and the subjective well-being of nations. Journal of Personality and Social Psychology, 104, 267–276.
Fauziyah, D. U., & Abidin, Z. (2020). Hubungan antara gratitude dengan psychological well-being pada mahasiswa bidikmisi angkatan 2016 universitas diponegoro semarang. Jurnal Empati, 8(3), 620-625.
Francis, N. H., & Kritsonis, W. A. (2006). A brief analysis of Abraham Maslow’s original writing of “Self-actualizing people: A study of psychological health.” Doctoral Forum: National Journal of Publishing and Mentoring Doctoral Student Research, 3(1), 1–7.
Frank, V. E. (1969). Man's search for meaning: An introduction to logotherapy.
Frankl, V. (2006). Man’s Search for Meaning. USA: Beacon Press.
Fridayanti. (2013). Pemaknaan hidup/Meaning in life dalam kajian psikologi. Psikologika, 18(2), 193.
George, L. S., & Park, C. L. (2016). The Multidimensional Existential Meaning Scale: A tripartite approach to measuring meaning in life. Journal of Positive Psychology, 12(6), 613–627. https://doi.org/10.1080/17439760.2016.1209546
Hadi, Sumasno. (2016). Pemeriksaan keabsahan data penelitian kualitatif pada skripsi. Jurnal Ilmu pendidikan, 22(1) 74–79.
Hartini, N. 2001. Deskripsi Kebutuhan Psikologi pada Anak Panti Asuhan. Insan, Media Psikologi, 3(2), 109 -118.
Haushofer, J., & Fehr, E. (2014). On the psychology of poverty. science, 344(6186), 862-867.
Hidayat, V. (2019). Kebermaknaan Hidup pada Mahasiswa Semester Akhir. Jurnal Psikologi Integratif, 6(2), 141-152.
Kristanto, Y. D., & Padmi, R. S. (2020). Analisis Data Kualitatif: Penerapan Analisis Jejaring untuk Analisis Tematik yang Cepat, Transparan, dan Teliti. https://doi.org/10.35542/osf.io/csah6.
Lever, J. P., Piñol, N. L., & Uralde, J. H. (2005). Poverty, psychological resources and subjective well-being. Social Indicators Research, 73(3), 375–408. https://doi.org/10.1007/s11205-004-1072-7
Maslihah, S., & Lubis, S.M. (2012). Analisis sumber-sumber kebermaknaan hidup narapidana yang menjalani hukuman seumur hidup. Jurnal Psikologi Undip, 11(1), 28-29
Mayseless, O., & Keren, E. (2014). Finding a Meaningful Life as a Developmental Task in Emerging Adulthood: The Domains of Love and Work Across Cultures. In Emerging Adulthood 2(1), 63–73. SAGE Publications Inc. https://doi.org/10.1177/2167696813515446
Mustea, A. (2012). Nowadays Teenagers and The Meaning of Life. Western University, Colegiul National, Arad.
Mustofa., Casmini., & Sutrisno. (2019). Pencarian makna hidup siswa dari keluarga miskin di kabupaten wonosobo. PSYMPATHIC: Jurnal Ilmiah Psikologi, 6(1), 85-98.
Nelson, L. J. (2021). The theory of emerging adulthood 20 years later: A look at where it has taken us, what we know now, and where we need to go. Emerging Adulthood, 9(3), 179-188.
Oishi, S., & Diener, E. (2014). Residents of Poor Nations Have a Greater Sense of Meaning in Life Than Residents of Wealthy Nations. Psychological Science, 25(2), 422–430. https://doi.org/10.1177/0956797613507286
Pasiak, T. (2012). Tuhan dalam Otak Manusia. Bandung: Mizan.
Pratiwi, I. W., & Bahari, R.J.P. (2017). Kebermaknaan Hidup Pemulung Di Jakarta. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Pengembangan SDM, 6(1), 21–36.
Qu, S. Q., & Dumay, J. (2011). The qualitative research interview. Qualitative Research in Accounting and Management, 8(3), 238–264. https://doi.org/10.1108/11766091111162070.
Rahman, M. S. (2017). The Advantages and Disadvantages of Using Qualitative and Quantitative Approaches and Methods in Language “Testing and Assessment” Research: A Literature Review. Journal of Education and Learning, 6(1), 102. https://doi.org/10.5539/jel.v6n1p102.
Reifman, A., Arnett, J. J., & Colwell, M. J. (2007). Emerging adulthood: Theory, assessment and application. Journal of Youth Development, 2(1), 37-48.
Seligman, M. E. (2002). Authentic happiness: Using the new positive psychology to realize your potential for lasting fulfillment. Simon and Schuster.
Seligman, M. E. P., Parks, A. C., & Steen, T. (2004). A balanced psychology and a full life. Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences, 359(1449), 1379–1381. https://doi.org/10.1098/rstb.2004.1513
Sharma, B. (2012). Adjustment and emotional maturity among first year college students. Pakistan Journal of Social and Clinical Psychology, 9(3), 32-37.
Stark, R. (1999). Micro foundations of religion: A revised theory. Sociological theory, 17(3), 264-289.
Steger, M. F., Frazier, P., Kaler, M., & Oishi, S. (2006). The meaning in life questionnaire: Assessing the presence of and search for meaning in life. Journal of Counseling Psychology, 53(1), 80–93. https://doi.org/10.1037/0022-0167.53.1.80
Undang-Undang Republik Indonesia No. 52 tahun 2009
Webster, J. D., Weststrate, N. M., Ferrari, M., Munroe, M., & Pierce, T. W. (2016). Wisdom and meaning in emerging adulthood. Emerging Adulthood, 6(2), 118-136.
Wells, I. E. (2010). Psychological well being. New York: Nova Science Publisher.
White, J. (2009). Education and a meaningful life. Oxford Review of Education, 35(4), 423–435. https://doi.org/10.1080/03054980902830134
Wilchek-Aviad., & Michal-Malka. (2016). Religiosity, meaning in life and suicidal tendency among jews. Journal of Religion and Health, 55(2), 480-494.
DOI: https://doi.org/10.24815/s-jpu.v6i1.26417
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah
Seurune: Jurnal Psikologi Unsyiah published by Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi-Berbagi Serupa 4.0 Internasional. Based on a work at http://jurnal.usk.ac.id/seurune.