Memaafkan Ayah Yang Melakukan Poligami Pada Remaja di Aceh
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abduh, M. (2007). Menelaah Poligami dalam Teks dan Konteks. Swara Rahima
Ahmed, E. & Braithwaite, V. (2006). Forgiveness, Reconciliation, and Shame: Journal of Social Issues, 6(2), 347-370
Association, A. P. (2013). DSM 5. American Journal of Psychiatry. https://doi.org/10.1176/appi.books.9780890425596.744053
Arthasari, D. P. (2010). Hubungan Antara Trait Kepribadian Big Five dengan Forgiveness pada orang yang menikah. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Hidayatullah
Barikani, A., Ebrahim, S. M., & Navid, M. (2012). The Cause of Divorce among Men and Women Referred to Marriage and Legal Office in Qazvin, Iran. Global Journal of Health Science. https://doi.org/10.5539/gjhs.v4n5p184.
Bowen, M. (1966). The use of family theory in clinical practice. ComprehensivePsychiatry. https://doi.org/10.1016/S0010-440X(66)80065-2
Creswell, J. W. (2007). Qualitative Inquiry & Research Design Choosing Among Five Apporoaches. California: Sage Publication Inc.
Denmark, F., Chitayat, D., Cook, H., Okorodudu, C., Sigal, J. Takooshian, H., Rubin, N., Simon, N., Anderson, N., & Bullock, M. (2006). Forgiveness a Sampling of Research Result. Washington DC: American Psychological Association.
Echols dan Shadily. (1989). Kamus Inggris Indonesia.
Fatimah, Enung. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia.
Gufron, M.N., & Risnawati, Rini. (2010). Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Gusti, A. A. I. (2019). Perkawinan Poligami dan Pengaruh Psikologis Terhadap Istri, Anak Pada Keluarga Hindu di Kota Mataram. Jurnal Hukum Agama Hindu. Vol 2(1).
Hadriami, E. (2008). Pemaafan dalam Kaidah Kerukunan Hidup. Jurnal Psikodimensia. 7(1), 12-25.
Haromain, A. F. B. (2017). Problematika Keluarga Poligami (Studi Kasus di Desa Kubang Jaya Kecamatan Petir Kabupaten Serang). Banten: Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin.
Hawkin., Blanchard., Baldwin & Fawcett. (2008). Does marriage and reliationship educational work? A meta-analytic study. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 76(5), 723-734
Hurlock, E. B. (2000). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan.Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Gramedia.
Hurlock, E. B. (2004). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan. Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi kelima (terjemahan). Jakarta: Gramedia.
Hurlock, E. B. (2011). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Hurlock, E. B. (2012). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Idrus, M. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: PT. Gelora Akasara Pratama.
Jalil, A. (2016). Wanita dalam Poligami (Studi Pemikiran Muhammad Sahrul). Cendikia: Jurnal Studi Keislaman
Kertamuda, E. F. (2009). Konseling Pernikahan untuk Keluarga di Indonesia. Jakarta: Salemba Humanika.
Kuzari, A. (1995). Nikah sebagai Perikatan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Lahaling & Makkulawuzar. (2021). Dampak Pelaksanaan Perkawinan Poligami Terhadap Perempuan dan Anak. http://doi.org/1.2:80-90
McCullough, M. E, Worthington, E. L, & Rachal, K. C. (1997). Interpersonal Forgiving in Close Relationship. Journal of Social and Clinical Psychology, 73(2), 321-336.
McCullough, M. E, Micchael E. (2000). Forgiveness as Human Strenght: Theory, Measurement, and Links to Well-Being. Journal of Social and Clinical Psychology, 19(1), 43-55.
McCullough, M. E, Fincham, F. D, & Tsang, J. (2003). Forgiveness forbearance, and time: The temporal unfolding of transgression-related interpersonal motivations. Journal of Personality and Social Psychology, 84, 540-557.
Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Musdah, Mulia (2006). Pandangan Islam Tentang Poligami. Jakarta: Lembaga Kajian Agama dan Gender
Monks, dkk. (1994). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: University Press
Nashori, F. (2009). Pemaafan: Penyembuhan Problem Psikologis dan Bangsa. http://www.pikordong.orang/kepribadian/pri17php
Noval. (2016). Telaah Kritis Pandangan Ulama Dayah Aceh Utara dan Aturan Kompilasi Hukum Islam Tentang Aturan Perkawinan Poligami. Syar’iah Jurnal Hukum dan Pemikiran, 16(4)
Nurbaeti. (2018). Dampak Negatif Poligami Terhadap Perkembangan Emosi Istri Dan Anak (Study Deskriptif) di Desa Cibadak Kecamatan Cikupa. Universitas Islam Negeri “SMH” Banten.
Santrock. (2007). Remaja. Edisi 11 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Selamat, K. (1998). Pedoman Mengayuh Bahtera Rumah Tangga (Jakarta: Kalam Mulia,1998) h. 30.
Smedes, Lewis, B. (1991). Memaafkan Kekuatan yang Membebaskan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Sofia, H. F. (2019). Bowenian Family Therapy Untuk Meningkatkan Self Differentiation Pada Keluarga Dengan Kasus Poligami. Jurnal Psikologi Islam, 6(2): 51-62.
Suryani, L. (2018). Perlindungan Hukum Tentang Anak dalam Keluarga Poligami Menurut Kompolasi Hukum Islam dan Undang-undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974. Thesis: Universitas Islam Negeri. Banten.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 205-753
Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
Wade, N. G. & Wirtington, E. L. (2003). Overcoming Interpersonal Offense: Is Forgiveness The Only Way to Deal with Unforgiveness? Journal of Counseling and Development. 81 (3), 343-353.
Yusuf. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Gabungan, Jakarta: Kencana.
DOI: https://doi.org/10.24815/s-jpu.v6i1.27780
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah
Seurune: Jurnal Psikologi Unsyiah published by Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi-Berbagi Serupa 4.0 Internasional. Based on a work at http://jurnal.usk.ac.id/seurune.