Kecenderungan Stockholm Syndrome Ditinjau dari Secure Attachment Pada Wanita Korban Kekerasan dalam Pacaran
Abstract
Terdapat banyak wanita dewasa awal yang memilih untuk mempertahankan hubungannya bahkan setelah kekerasan terjadi. Sikap individu yang bertahan dalam hubungan penuh kekerasan disebut stockholm syndrome. Kondisi tersebut tidak terjadi begitu saja pada korban kekerasan, terdapat faktor penyebab dan pola attachment yang mendukung pada diri individu. Individu secure attachment mampu membangun skema positif pada dirinya dan orang lain sehingga akan terhindar dari kecenderungan bertahan dalam hubungan penuh kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara secure attachment dengan kecenderungan stockholm syndrome pada wanita korban kekerasan dalam pacaran. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan didapatkan 94 partisipan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan alat ukur yang dibuat sendiri oleh peneliti antara lain skala stockholm syndrome berdasarkan teori Graham, skala secure attachment berdasarkan teori Collins dan Feeney serta skala kekerasan dalam pacaran berdasarkan teori Murray. Analisis data menggunakan teknik korelasi non parametrik spearman rho, yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang sangat signifikan antara secure attachment dengan kecenderungan stockholm syndrome (r=-0,271; p=0,008) yang diartikan bahwa semakin tinggi secure attachment pada wanita korban kekerasan dalam pacaran, maka semakin rendah kecenderungan stockholm syndrome.
There are many early adult women who choose to maintain their relationships even after violence has occurred. The attitude of individuals who survive in violent relationships is called stockholm syndrome. This condition does not just happen to victims of violence, there are causal factors and supportive attachment patterns in individuals. Secure attachment individuals can build positive schemas for themselves and others so that they will avoid the tendency to stay in violent relationships. This study aims to determine the relationship between secure attachment and the tendency of stockholm syndrome in female victims of dating violence. The sampling technique in this study used purposive sampling technique and obtained 94 participants. Data collection in this study used measuring tools made by the researcher including the stockholm syndrome scale based on Graham's theory, the secure attachment scale based on Collins and Feeney's theory and the dating violence scale based on Murray's theory. Data analysis using the spearman rho non-parametric correlation technique, which shows that there is a highly significant negative relationship between secure attachment and the tendency of stockholm syndrome (r=-0.271; p=0.008) which means that the higher the secure attachment in female victims of dating violence, the lower the tendency of stockholm syndrome.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, D. M. (2019). Hubungan Self Esteem Terhadap Kecenderungan Mengalami Stockholm Syndrome pada Remaja Perempuan Siswa SMK 1 Panji Situbondo [Skripsi Unpublished]. Universitas Muhammadiyah Jember.
Andayu, A. A., Rizkyanti, C. A., & Kusumawardhani, S. J. (2019). Peran Insecure Attachment terhadap Kekerasan Psikologis dalam Pacaran pada Perempuan Remaja Akhir. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 6(2), 181–190. https://doi.org/10.15575/psy.v6i2.5231
Baron, R.A., & Byrne, D. (2005). Psikologi Sosial Edisi 10th. Erlangga.
Bartholomew, K., & Horowitz, L. M. (1991). Attachment styles among young adults: A test of a four-category model. Journal of Personality and Social Psychology, 61, 226–244. https://doi.org/10.1037//0022-3514.61.2.226
Carver, J. M. (2009). Love and Stockholm Syndrome : The Mystery of Loving an Abuser. drjoecarver. https://drjoecarver.makeswebsites.com/clients/49355/File/love_and_stockholm_syndrome.html
Collins, N. L., & Feeney, B. C. (2004). Working Models of Attachment Shape Perceptions of Social Support: Evidence From Experimental and Observational Studies. Journal of Personality and Social Psychology, 87(3), 363–383. https://doi.org/https://doi.org/10.1037/0022-3514.87.3.363
Collins, N. L., & Read, S. J. (1990). Adult attachment, working models, and relationship quality in dating couples. Journal of Personality and Social Psychology, 58(4), 644–663.
Databoks. (2021, Desember 27). Ketimpangan Gender Indonesia Tertinggi di ASEAN, Singapura Terendah. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/12/14/ketimpangan-gender-indonesia-tertinggi-di-asean-singapura-terendah
Devy, O.C., & Sugiasih, I. (2017). Kesejahteraan Psikologis pada Remaja Perempuan Korban Kekerasan dalam Pacaran Ditinjau dari Rasa Syukur dan Harga Diri. Proyeksi, 12(2), 43–52.
Duley, L. A. (2012). A qualitative phenomenological study of the lived experiences of women remaining in abusive relationships. Northcentral University.
Febriani, C. F. (2021). Hubungan antara attachment style dengan kecenderungan mengalami stockholm syndrome pada wanita dewasa awal di Jabodetabek [Skripsi Unpublished]. Universitas Mercu Buana.
Feeney, J., Noller, P. (1996). Adult Attachment. SAGE Publication Ltd.
Graham, D.L., Rawlings, E.I., Ihms, K., Latimer, D., Foliano, J., Thompson, A., Suttman, K., Farrington, M., Hacker, R. (1995). A scale for identifying “Stockholm syndrome” reactions in young dating women: factor structure, reliability, and validity. Violence Vict. Spring, 10(1), 3–22.
Graham, D.L.R., Rawlings, E.I., & Rigsby, R. K. (1994). Loving to survive: Sexual terror, men’s violence, and women’s lives. New York University Press.
Jailani, M., N. (2020). Fenomena kekerasan dalam pacaran. Journal of Gender and Social Inclusion in Muslim Societies, 1(1).
Kemenpppa. (2018). kasus-kekerasan-terhadap-perempuan-dan-anak-tinggi-menteri-bintang-optimalkan-layanan-terpadu-dan-komprehensif. Diakses 1 September 2023 dari https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/3478/kasus-kekerasan-terhadap-perempuan-dan-anak-tinggi-menteri-bintang-optimalkan-layanan-terpadu-dan-komprehensif.
Kemenpppa. (2023). Simfoni-PPA. Diakses 1 September 2023 dari https://kekerasan.kemenpppa.go.id/ringkasan
Komnas Perempuan. (2023). Kekerasan terhadap Perempuan di Ranah Publik dan Negara: Minimnya Perlindungan dan Pemulihan. Catatan Tahunan Komnas Perempuan Tahun 2022.
Lambert, L. (2023, December 26). Stockholm Syndrome. Encyclopedia Britannica. https://www.britannica.com/science/Stockholm-syndrome.
Lintang, B. (2019). Hubungan Antara Attachment Ayah Dengan Kecendrungan Mengalami Stockholm Syndrome Pada Mahasiswi Yang Mengalami Kekerasan Dalam Pacaran Di Kota Bandung [Skripsi, Universitas Islam Bandung]. Repository UNISBA. http://hdl.handle.net/123456789/30246.
Maschhoff, J. A. (2009). Dating Violence in the Lives of College Women and College Men. Illinois State University.
Mikulencer,M., & Horesh, N. (1999). Adult attachment style and the perception of others : The role of projective mechanisms. Journal of Personality and Social Psychology, 76(6), 1022–1034. https://doi.org/doi: 10.1037//0022-3514.76.6.1022
Mikulencer, M., & Shaver, P. R. (2007). Attachment in adulthood: Structure, dynamics and change. The Guilford Press.
Murray, J. (2007). But I Love Him: Protecting your teen daughter from controlling, abusive, dating relationship. Gramedia Pustaka Utama.
Palker, A., & Marcus, D. K. (2004). Partner abuse, learned helplessness, and trauma symptoms. Journal of Social and Clinical Psychology, 23(4), 445–462. https://doi.org/https://doi.org/10.1521/jscp.23.4.445.40311
Prameswari, F. H. K., & Nurchayati. (2021). Dinamika Psikologis Remaja Perempuan Korban Kekerasan dalam Pacaran yang Memilih Mempertahankan Hubungan Pacarannya. Jurnal Penelitian Psikologi, 08(07), 204–217.
Rahmadewi, E. T. (2020). Pengaruh Gaya Kelekatan Romantis Dewasa terhadap Kecenderungan Mengalami Sindroma Stockholm [Skripsi Unpublished]. Universitas Airlangga.
Rumah Pengetahuan House of Knowledge. (2013, Juni 27). Sindrom Stockholm Ala Indonesia. http://rumahpengetahuan.web.id/sindrom-stockholm-ala-indonesia/
Santrock, J. W. (2012). Life-span development Jilid 1 : perkembangan masa hidup (N. I. Sallama (ed.); Ed. 13). Erlangga.
Sari, I. P. (2018). Kekerasan Dalam Hubungan Pacaran di Kalangan Mahasiswa : Studi Refleksi Pengalaman Perempuan. Jurnal Dimensia, 7(1). https://doi.org/10.21831/dimensia.v7i1.21055
Sekarlina, I., M. (2013). Stockholm Syndrome pada Wanita Dewasa Awal yang Bertahan dalam Hubungan yang Penuh Kekerasan. Jurnal Psikologi Klinis Dan Kesehatan Mental, Vol. 02 No, 1–6.
Sholikhah, R.H., Masykur, A. M. (2020). “Atas nama cinta, ku rela terluka” (studi fenomenologi pada perempuan korban kekerasan dalam pacaran). 8(4), 706–716. https://doi.org/10.14710/empati.2019.26513
Solon, G. D. (2022). Pengaruh Self Esteem terhadap Kecenderungan Mengalami Stockholm Syndrome pada Mahasiswa di Kota Makassar. [Skripsi Universitas Bosowa]. DSpace Repository. https://repository.unibos.ac.id/xmlui/handle/123456789/2488.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alphabeta.
Wishesa, A.I, Suprapti, V. (2014). Dinamika Emosi Remaja Perempuan yang Sedang Mengalami Kekerasan Dalam Pacaran. Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Perkembangan, 3(3), 159–163.
Yuliani, A., & Fitria, N. (2017). Peran Preoccupied Attachment Style terhadap Kecenderungan Mengalami Stockholm Syndrome pada Perempuan Dewasa Awal. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 4(2), 275–288. https://doi.org/10.15575/psy.v4i2.1341
DOI: https://doi.org/10.24815/s-jpu.v7i1.37025
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah
Seurune: Jurnal Psikologi Unsyiah published by Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi-Berbagi Serupa 4.0 Internasional. Based on a work at http://jurnal.usk.ac.id/seurune.