IDENTIFIKASI RISIKO KRITIS YANG MEMENGARUHI ASPEK FINANSIAL PROYEK KPBU JALAN TOL

Fahira Rhomianti Putri, Betty Susanti, Mona Foralisa Toyfur

Abstract


The Public Private Partnership (PPP) is an alternative option to overcome for Limited funding in meeting the financing needs for the provision of toll road infrastructure so that the project can still be carried. However, infrastructure projects with PPP schemes require large investments and a relatively long concession period, thus allowing risk uncertainty to arise as a result of decisions made during the project to minimize the effect of risk on the financial aspects of the project. This study was aimed at identifying critical risks that affect the financial aspects of toll road PPP projects. Critical risk is defined as a unique risk and/or has differences from other risks that are reviewed in certain aspects. The case study was conducted on the Trans Sumatra toll road project in South Sumatra. Quantitative data (questionnaire survey) and qualitative data (interview) were collected from toll-road private sector. The results of the study identified thirteen critical risks of the toll road project, namely the risks of unavailability of land, problems related to contract documents, inaccurate data assumptions in the feasibility study, geographical conditions, delay in work progress / incompleted on time, design errors that causing addendums/ constructions modification, force majeure, extreme weather, delay in government approval, maintenance on a large scale / more than the estimated coverage and resulting in additional costs, lack of financial resources, inability to pay debts resulting from insufficient project revenue streams and delay in financial closing due to insufficient equity contribution

Keywords: Critical Risk Analysis, Financial Aspects, Toll Road, PPP, Trans Sumatera

 

Skema Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) merupakan salah satu skema kerja sama yang banyak digunakan untuk mengatasi keterbatasan pendanaan dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan penyediaan infrastruktur jalan tol agar proyek tetap dapat dilakukan. Permasalahannya proyek infrastruktur dengan  skema KPBU memiliki nilai investasi yang besar dan masa konsesi yang relatif panjang, sehingga dapat menyebabkan ketidakpastian risiko timbul akibat dari pengambilan keputusan yang dilakukan selama proyek berlangsung. Identifikasi risiko pada proyek konstruksi penting dilakukan pada awal proyek dibangun agar dapat meminimalisir pengaruh risiko terhadap aspek finansial proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko kritis yang memengaruhi aspek finansial proyek KPBU jalan tol. Risiko kritis didefinisikan sebagai risiko unik dan/atau memiliki perbedaan terhadap risiko lainnya yang ditinjau pada aspek tertentu. Studi kasus dilakukan pada proyek jalan tol trans Sumatera di Wilayah Sumatera Selatan. Pengumpulan data kuantitatif (survei kuesioner) dan data kualitatif (wawancara) dilakukan kepada badan usaha ruas jalan tol tersebut. Hasil analisis teridentifikasi tiga belas risiko kritis yang memengaruhi aspek finansial proyek jalan tol, yaitu risiko keterlambatan persetujuan dari pemerintah, pemeliharaan secara besar-besaran, kekurangan sumber daya keuangan, tidak mampu membayar hutang akibat dari aliran pendapatan proyek yang tidak mencukupi, penundaan penutupan keuangan, tidak tersedianya lahan, kondisi geografis, keterlambatan dalam progres pekerjaan, kesalahan desain, force majeure, kondisi cuaca, permasalahan terkait dokumen kontrak dan kesalahan asumsi data pada tahap studi kelayakan.

Kata kunci: Analisis Risiko Kritis, Aspek Finansial, Jalan Tol, KPBU, Trans Sumatera


Keywords


Construction Engineering & Management

References


Kemenkeu, 2021. KPBU bukan Privatisasi/Swastanisasi. https://kpbu.kemenkeu.go.id/read/23-228/umum/tentang-kpbu/kpbu-bukan-privatisasi-swastanisasi.

T. Déau and J. Touati, 2017. Using PPPs to fund critical greenfield infrastructure projects | McKinsey & Company. Hal: 49–53, https://www.mckinsey.com/industries/public-sector/our-insights/using-ppps-to-fund-critical-greenfield-infrastructure-projects.

G. Hodge, G. Carsten, and E. B. Anthony., 2010. International Handbook on Public – Private Partnerships. UK: Edward Elgar Publishing Limited.

T. H. Diez, 2015. PPP on Toll Road in Indonesia. Escola Tecnica Superior d’Enginyeria Industrial. Barcelona.

A. Nguyen, A. Mollik, and Y.-Y. Chih, 2018. Managing Critical Risks Affecting the Financial Viability of Public–Private Partnership Projects: Case Study of Toll Road Projects in Vietnam. J. Constr. Eng. Manag. vol. 144, no. 12, p. 05018014. doi:10.1061/(asce)co.1943-7862.0001571.

L. B. Sihombing, Y. Latief, A. D. Rarasati, and A. Wibowo, 2018. Project financing models for toll road investments: A state-of-the-art literature review. Civ. Eng. Archit. vol. 6, no. 3, Hal:115–127. doi: 10.13189/cea.2018.060301.

M. Wraharjo, 2021. Evaluasi Kelayakan Finansial Jalan Tol (Studi Kasus: Ruas Kayu Agung Palembang Betung). Palembang: Teknik Sipil Unsri.

HK, 2021. Data Lalu Lintas Harian (LHR).

Permen Pu No. 1/ 2021. Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengadaan Badan Usaha Untuk Pengusahaan Jalan Tol. Hal: 1–38. https://jdih.pu.go.id/detail-dokumen/2882/1.

M. G. Oladokun and M. O. Dada, 2008. Critical Success Factors in Public-Private-Partnership Projects in Nigeria: A Perceptual Survei. Transform. Through Constr. Hal: 1–10.

S. Q. Wang, R. L. K. Tiong, S. K. Ting, and D. Ashley, 2000. Evaluation and management of foreign exchange and revenue risks in China’s BOT projects. Constr. Manag. Econ.,vol. 18, no. 2, Hal: 197–207. doi: 10.1080/014461900370825.

M. M. Sanaky, L. M. Saleh, and H. D. Titaley, Analisis Faktor-Faktor Keterlambatan Pada Proyek Pembangunan Gedung Asrama Man 1 Tulehu Maluku Tengah. Jurnal Simetrik, vol. 11, no. 1, Hal: 432–439, doi: 10.31959/js.v11i1.615.

L. Yanuarni, H. Christady, and S. H. T. Utomo, 2018. Efektifitas Penggunaan Metode Vacuum Preloading pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Palembang Indralaya. Hal: 1–2. http://etd.repository.ugm.ac.id/.

M. Harissa, F. W. Mutiara, Sukarman, and I. Sulianti, 2014. Perbandingan metode pembebanan vakum dengan prapembebanan untuk mempercepat proses konsolidasi. Pilar J. Tek. Sipil, vol. 2, no. 2, Hal: 12–25.

M. A. Wibowo, J. U. . Hadmoko, and A. Nurdiana, 2012. Risk Management in Indonesia Construction Project: A Case Study of a Toll Road Project. Intech, Hal: 13. doi: http://dx.doi.org/10.5772/intechopen.79457.

R. Wahyudi, 2019. Analisis Kelayakan Investasi Jalan Tol Akibat Resiko Keterlambatan Proyek Dan Kesalahan Prediksi Lalu Lintas (Studi Kasus: Jalan Tol Pejagan Pemalang). J. Proy. Tek. Sipil, vol. 2, no. 2, Hal: 14–23. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/potensi.

A. Sandhyavitri and N. Saputra, 2013. Analisis Risiko Jalan Tol Tahap Pra Konstruksi (Studi Kasus Jalan Tol Pekan Baru-Dumai). J. Tek. Sipil, vol. 9, no. 1, Hal: 1–19. doi: 10.28932/jts.v9i1.1366.

BPS, 2022. Data curah hujan Provinsi Sumatera Selatan. https://sumsel.bps.go.id/indicator/151/220/2/curah-hujan.html.




DOI: https://doi.org/10.24815/jts.v12i1.30332

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


2021 | Jurnal Teknik Sipil Unsyiah