Analisis Motilitas Spermatozoa Sapi Aceh Setelah Pembekuan dalam Berbagai Konsentrasi Andromed®
Abstract
ABSTRAK. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi pengencer AdroMed® terhadap kualitas semen sapi aceh setelah proses pembekuan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 kelompok perlakuan pengenceran AndroMed®. Kelompok A1: AndroMed® 10% (5 ml AndroMed® + 45 ml Aquadestilata), A2: AndroMed® 15% (7,5 ml AndroMed® + 42,5 ml Aquadestilata), A3: AndroMed® 20%(10 ml AndroMed® + 40 ml Aquadestilata) dan A4: AndroMed® 25% (12,5 ml AndroMed® + 37,5 ml Aquadestilata). Masing-masing kelompok diulangi sebanyak 6 kali. Variabel yang di amati pada penelitian ini adalah Motilitas spermatozoa yang diamati tiap kelompok setelah pembekuan yang selanjutnya dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA) pola satu arah yang dilanjutkan dengan uji Duncant. Rata-rata persentase motilitas spermatozoa pada kelompok A1, A2, A3 dan A4 secara berturut-turut adalah 30,69±3,68%, 39,79±2,44%, 45,22±3,17% dan 42,42±4,24%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pengencer AndroMed® berpengaruh secara nyata (P<0,05) terhadap persentase motilitas spermatozoa sapi aceh. Persentase motilitas spermatozoa pada kelompok A1 tidak berbeda secara nyata dengan A2, dan keduanya berbeda secara nyata (P<0,05) dibandingkan dengan kelompok A3dan A4. Konsentrasi AndroMed® 20% lebih baik dari pada 10%, 15% dan 25% dalam mempertahankan motilitas spermatozoa sapi aceh setelah pembekuan.
(Analysis of Aceh Cattle spermatozoa motility after freezing using Andromed® with different concentration)
ABSTRACT. The study aims to determine the effect of diluent concentration of AndroMed® against the motility of aceh cattle spermatozoa following freezing process. This study uses a completely randomized design (CRD) with 4 treatment groups. Group 1 used diluent 15%; AndroMed®, Grroup 2 diluent 15%; Group 3 with AndroMed® 20%; and, Group 4 with AndroMed® 25%. Each group was repeated 6 times. Motility of spermatozoa assessed which each group observed after freezing.The motility data obtained were analyzed by one way analysis of variance (ANOVA) followed by Duncant test. The average percentage of motility after freezing were found in the group A1, A2, A3 and A4 respectively are 30,69 ± 3,68%, 39,79± 2,44%, 45,22± 3,17%, and 42,42± 4,24%. Statistical analysis showed that the concentration of diluent AndroMed® significantly affected (P<0.05) the motility of aceh cattle spermatozoa. There is no significant difference of sperm motility percentage, between A2 with A1 treatment but both are significantly different (P<0.05) compared to group A3. AndroMed® concentration affects the motility of aceh cattle spermatozoa after freezing. The treatment of 20% AndroMed® concentration were improved the quality of aceh cattle spermatozoa following freezing compared to those with AndroMed® 10%, 15%, and 25%.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, M.A.N. 2008. Karakteristik Genetik Sapi Aceh Menggunakan Analisis Keragaman Fenotip, Daerah D-Loop DNA Mitokondria dan DNA Mikrosatelit. Disertasi. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Aku.S. Achmad, B., Purwantara, dan Toelihere, R.M., (2005). Preservasi Semen Domba Garut (Ovisaries) dalam berbagai Konsentrasi Bahan Pengencer Berbasis Lesitin Nabati, Agriplus, volume 17 No 01:45-47Ahx RL. 2000. Semen Evaluation. Di dalam: Hafez, E.S.E & B. Hafez, editor. Reproduction in Farm Animal. 7th ed. USA: Lippincot Wiliams dan Wilkins.
Aminasari, P.D. (2009). Pengaruh umur terhadap kualitas semen beku sapi Limousin. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Malang.
Arifiantini, I., Yusuf, T.L dan Graham, N. 2005. Longivitas dan Recovery Rate Pasca Thawing Semen Beku Sapi Fresian Holstein Menggunakan Bahan Pengencer yang Berbeda. Buletin Peternakan. 29 (2): 53-61.
Bearden, H.J and Fuquay, J.W., (1984). Applied Animal Reproduction 6th Edition. Pearson Prentice Hall: New Jersey.
Dewi, A.S., Ondho, Y.S dan Kurnianto, E. 2012. Kualitas semen berdasarkan umur pada sapi jantan jawa. Anim. Agricult. J.,1(2):126-133.
Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh, 2016. Laporan Tahunan. Banda Aceh.
Hafez, E. S. E. (2007). Artificial Insemination. In: Reproduction in Farm Animals. Hafez, E. S. E. (Ed.) 8th ed. Lea & Febiger, Philadelphia.
Hafez, E.S.E. (2004). X- and Y-Chromosome-Bearing Spermatozoa dalam Reproduction in Farm Animal, 8 th ed. Lea & Febiger Philadelphia, USA pp: 440-446.
Hasibuan, Z.F. (2009). Penggunaan air kelapa sebagai penyeimbang fruktosa dalam pengencer terhadap kualitas spermatozoa sapi Simmental. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Kementerian Pertanian. 2011. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 2907 Tahun 2011 tentang Penetapan Rumpun Sapi aceh. Jakarta: Kementan.
Kuswahyuni, I.S. (2009). Pengaruh Lingkar Skrotum dan Volume Testis terhadap Volume Semen dan Konsentrasi Sperma Jantan Simmental, Limousin, dan Brahman. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bandung.
Linder, M. C. 1992, Nutritional Biochemistry and Metabolism, (Terj.): Parakkasi A. 1992, Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. UI Press. Jakarta.: 201-214.
Mathevon, M., Buhr, M and J.C.M. Dekkers. 1998. Environmental, management and genetic factors affecting semen production in holstein bulls. Journal Dairy Science.,81:3321-3330.
Mc Laughlin, E.A., Ford, W.C.L and Hull, M.G.R. 1992. The contribution of the toxicity of a glycerol-egg yolk- citrate cryopreservative to the decline in human sperm motility during cryopreservation. J. Reprod. Fert., 95 : 749-754.
Sarastina, T. Susilawati, G., Ciptadi. 2006. Analisa Beberapa Parameter Motilitas Spermatozoa Pada Berbagai Bangsa Sapi Menggunakan Computer assisted Semen Analysis (casa). J. Ternak Tropika. 6. No.2: 1-12.
Simpson, P. B. & Russell, J. T. (1998). Role of mitochondrial Ca2+ regulation in neuronal and glial cell signalling. Brain Research Reviews (in the Press).
Situmorang, P. 2002. The effects of inclusion of exogenous phospholipid tris- diluent containing adiferent level of egg yolk on the viability of bull spermatozoa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor 7(3) : 131-187.
Steel, R.G.D and Torrie, 1990. Prinsip dan prosedur statistika suatu pendekatan biometrik. Alih bahasa Bambang Sumantri, PT. Gramedia Pustaka Utama; Jakarta
Sukmawati, E., Arifiantini, R.I dan Purwantara, B. 2014. Daya Tahan Spermatozoa terhadap Proses Pembekuan pada Berbagai Jenis Sapi Pejantan Unggul. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. 19 (3): 168-175.
Susilawati, T. 2011.Spermatology.Universitas Brawijaya (UB) Press. Malang. ISBN 978-602-8960-04-5.
Tambing, S.N. 1999. Efektivitas berbagai dosis gliserol dan waktu ekuilibrasi terhadap kualitas semen beku kambing peranakan etawah.Thesis pascasarjana IPB-Bogor.
Toelihere, M.R. (1993). Inseminasi Buatan pada ternak. CV Angkasa. Bandung.
White, I. G. 1993. Lipid and calcium uptake of sperm in relation to cold shock and preservation: A review. Reprod. Fertil. Dev. 5:639-658.
DOI: https://doi.org/10.17969/agripet.v17i2.8373
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Agripet
License URL: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/agripet/about/submissions#copyrightNotice
Copyright© 2000-2024 | ISSN: 1411-4623 | EISSN: 2460-4534
Jurnal Agripet is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by:
Animal Husbandry Department, The Faculty of Agriculture, Universitas Syiah Kuala
associated with Animal Scientist's Society of Indonesia (HILPI).
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Phone: +62-81383736633
Email: jurnalagripet@usk.ac.id
Online Submissions & Guidelines | Editorial Policies | Contact | Statistics | Indexing | Citations