Kualitas Telur Ayam Ras Petelur Cokelat (Hibrida) Isa Brown yang Dipelihara di Kandang Closed House dan Open House
Abstract
ABSTRACT. Kualitas telur sangat dipengaruhi oleh sistem pemeliharaan, ayam petelur dapat dipelihara dengan perkandangan closed house dan open house. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas telur ayam ras petelur cokelat (hibrida) yang dipelihara di kandang closed house dan open house. Sampel penelitian sebanyak 160 butir telur yang terdiri dari kandang closed house dan open house, telur yang digunakan berumur 5 hari. Parameter yang diteliti dalam penelitian ini adalah berat telur, kantung udara, indeks kuning telur dan haugh unit. Hasil penelitian yang diperoleh pada berat telur pada kandang closed house adalah 66,42 ± 4,006 dan kandang open house 66,04 ± 3,669, kantung udara pada telur closed house adalah 0,52 ± 0,093 cm dan kandang open house adalah 0,56 ± 0,078 cm, indeks kuning telur pada kandang closed house adalah 0,45 ± 0,038 dan kandang open house adalah 0,40 ± 0,044, haugh unit telur pada kandang closed house adalah 85,72 ± 8,889 dan kandang open house adalah 76,17 ± 8,664. Dari hasil uji t-independent bahwa kualitas telur pada kandang closed house dan open house yang terdiri dari berat telur, kantung udara, indeks kuning telur dan haugh unit menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata pada taraf (α) 0,05. Dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan kualitas telur ayam ras petelur cokelat (hibrida) isa brown yang dipelihara di kandang closed house dengan kualitas telur ayam ras petelur cokelat (hibrida) isa brown yang dipelihara di kandang open house.
(Quality of eggs brown layings hens (hybrid) reared in closed house and open house)
ABSTRAK. The quality of eggs is greatly influenced by the maintenance system, laying hens can be raised with closed house and open house. This study aimed to determine the differences in the quality of eggs of brown laying hens (hybrids) raised in closed house and open house cages. The sample used was 160 eggs kept in closed house cages and open house, Used eggs used were 5 days old. The parameters examined in this study were egg weight, air bag, yolk index and haugh unit. The results obtained from the weight of eggs in Closed House cages were 66,42 ± 4,006 and the Open House was 66,04 ± 3,669 the air sacs of eggs reared in Closed House were 0.52 ± 0.093 cm and the Open House is 0.56 ± 0.078 cm, the egg yolk index in the Closed House is 0.45 ± 0.038 and the Open House is 0,40 ± 0.044, Haugh unit of eggs reared in Closed House were 85,72 ± 8,889 and Open House were 76.17 ± 8,664. It can be concluded that there is a difference in the quality of eggs of brown laying hens (hybrids) raised in closed house cages with the quality of eggs of brown laying hens (hybrids) raised in Open House cages.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agro, L. B., Tristiarti. Dan Mangisah, I. 2013. Kualitas fisik telur ayam arab petelur fase I dengan berbagai level azolla microphylla. Animal Agricultural Journal, 2(1):445-457.
Akyurek H, Okur AA. 2009. Effect of storage time, temperature andhenage on egg qualifying free-range layer hens. Journal of Animal and Veterinary Advances. 8:1953-1958.
Angkow, M. E., Leke, J. R., Pudjihastuti, E. dan Tangkau, L. 2017. Kualitas internal telur ayam mb 402 yang diberi ransum mengandung minyak limbah ikan cakalang (Katsuwonus pelamis L). Jurnal Zootek, 37(2):232- 241.
Ashori, S. 2017. Perbandingan hasil produksi telur dengan penggunaan kandang open house dan close house semi otomatis di prayogo farm kecamatan Kandat Kediri. Simki-Techsain, 1(1):1-10.
Castellini, C., F. Perella, C. Mugnai, and A. Dal Bosco. 2006. Welfare, productivity and quality traits of egg in laying hens reared under different rearing systems. National Journal of Animal Science. 54 (2):147-155.
Cornelia, A., I. K. Suada, M. D. Rudyanto. 2014. Perbedaan Daya Simpan Telur Ayam Ras yang Dicelupkan dan Tanpa Dicelupkan Larutan Kulit Manggis. Indonesia Medicus Veterinus 3(2): 112-119.
Dirgahayu, F. I., Septinova, D. dan Nova, K. 2016. Perbandingan kualitas eksternal telur ayam ras strain isa brown dan lohmann brown. Jurnal Ilmu Peternakan Terpadu, 4(1) : 1-5.
Djaelani, M. A. 2016. Kualitas telur ayam ras (Gallus L.) setelah penyimpanan yang dilakukan pencelupan pada air mendidih dan air kapur sebelum penyimpanan. Buletin Anatomi dan Fisiologi, 24(1):122-127.
Fibrianti, S.M., I. K. Suada, M. D. Rudyanto. 2012. Kualitas Telur Ayam Konsumsi yang dibersihkan dan tanpa dibersihkan Selama Penyimpanan Suhu Kamar. Indonesia Medicus Veterinus 1(3):408– 416.
Ghişe, A., L. Olariu, L. Cărpinişan, and R. Zehan. 2010. The Evolution of The E Eggshell. Animal Science and Biotechnologies. 43 (1): 494−497.
Harmayanda, P. O. A., Rosyidi, D. dan Sjofjan, O. 2016. Evaluasi kualitas telur dari hasil pemberian beberapa jenis pakan komersial ayam petelur. J-PAL, 7(1): 25-32.
Jazil, N., Hintono, A. dan Mulyani, S. 2013. Penurunan kualitas telur ayam ras dengan intensitas warna coklat kerabang berbeda selama penyimpanan. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 2(1): 43-47.
Jones, D. R. 2006. Conserving and monitoring shell egg quality. Proceedings of the 18th Annual Australian Poultry Science Symposium. P. 157-167.
Kusumastuti, D. T., Praseno, K. dan Saraswati, T. R. 2012. Indeks kuning telur dan haugh unit telur puyuh (coturnix coturnix japonica. l) setelah pemberian tepung kunyit (curcuma longa l.). Jurnal Biologi, 1(1): 15-22.
Latipudin D, Mushawwir A. 2011. Regulasi panas tubuh ayam ras petelur fase grower dan layer. Jurnal Sains Peternakan Indonesia. 6(2): 77-82.
Lupu, J. S. I., Wuri, D. A. dan Detha, A. I. R. 2016. Perbandingan kualitas telur ayam kampung yang disimpan pada suhu ruang dan suhu lemari pendingin ditinjau dari tinggi kantung hawa, indeks kuning telur, indeks albumin, haugh unit dan total plate count (TPC). Jurnal Veteriner Nusantara, 1(1): 46-52.
Milinsk, M.C., A.E. Murakami, S.T.M. Gomes, M. Matsushita, N.E. Souza. 2003. Fatty acid profile of egg yolk lipids from hens fed diets rich in n-3 fatty acids. Food Chem 83:287–292.
Miranda, M. J., Anton, X., Valbuena, C. R., Saavedra, V.R., Rodriguez, J. A., Lamas, A., Franco, M. C. dan Cepeda, A. 2015. Egg and egg-derived food: effect on human health and use as functional foods. Nutrients, 7: 706-729.
Nurcholis, Hastuti, D. dan Sutiono, B. 2009. Tatalaksana pemeliharaan ayam ras petelur periode layer di popular farm desa Kuncen kecamatan Mijen kota Semarang. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 5(2): 38-49.
Nurhayati, T. 2019. Analisis performans ayam broiler pada kandang tertutup dan kandang terbuka. Jurnal Peternakan Nusantara, 5(2): 77-86.
Prihandanu, R., Trisanto, A. dan Yuniati, Y. 2015. Model sistem kandang ayam closed house otomatis menggunakan omron sysmac CPM1A 20-CDR-A- V1. Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro, 9(1): 54-62.
Primaditya, F. M., Hidanah, S. dan Soeharsono. 2015. Analisi pendapatan dan produktivitas ayam petelur system “closed house” dengan penggunaan mesin pakan otomatis dan manual di kuwik farm, kecamatan Badas, Pare. Agroveteriner, 2(3): 99-106.
Purwati, D., Djaelani, M. A. dan Yuniwarti, E. Y. W. 2015. Indeks kuning telur (IKT), haugh unit (HU) dan bobot telur pada berbagai itik lokal di Jawa Tengah. Jurnal Biologi, 4(2): 1-9.
Ramadhani, R. D. 2017. Analisa usaha peternakan ayam petelur system closed house di rossa farm desa Kendalrejo kecamatan Srengat kabupaten Blitar. Jurnal Aves, 11(2): 1-13.
Renata, Sarjana, T. A. dan Kismiati, S. 2018. Pengaruh zonasi dalam kandang closed house terhadap kadar ammonia dan dampaknya pada kualitas daging broiler di musim penghujan. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 28(3): 183-191.
Roesdiyanto. 2002. Kualitas Telur Itik Tegal yang dipelihara secara Intensif dengan Berbagai Tingkat Kombinasi Metionin. Lancang (Atlanta sp). J. Animal Production. 4(2):77-82.
Sapsuha, Y., Sjafani, N., Albaar, N. Dan Ishak, H. 2017. Karakteristik fisik dan kimia telur burung mamoa (Eulipoa wallacei) di pantai uwo-uwo kecamatan Galela kabupaten Halmahera Utara. Jurnal Sain Veteriner, 35(2): 236-242.
Setiawati, T., Afnan, R. dan Ulupi, N. 2016. Performa produksi dan kualitas telur ayam petelur pada sistem litter dan cage dengan suhu kandang berbeda. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 4(1): 197-203.
Sudarto, F., Kusumah, H. dan Nursohit. 2019. Prototype monitoring kondisi pengiriman telur berbasis arduino. Jurnal Sistem Informasi dan Teknologi Informasi, 8(2): 198-209.
Suradi, K. 2006. Perubahan kualitas telur ayam ras dengan posisi peletakan berbeda selama penyimpanan suhu refrigerasi. Jurnal Ilmu Ternak, 6(2): 136-139.
Swacita, I. B. N. dan Cipta, I. P. S. 2011. Pengaruh sistem peternakan dan lama penyimpanan terhadap kualitas telur itik. Buletin Veteriner Udayana, 3(2) : 91-98.
Talukder, A. Haselow, N. J., Osei, A. K., Villate, E., Reario, D., Kroeun, H., SokHoing, L., Uddin, A., Dhunge, S. dan Quinn, V. 2010. Home stead food production model contributes to improved household food security and nutrition status of young children and women in poor populations. Urban Agriculture, 1(1): 1-9.
Violetasari, P. I., Hidayat, N. dan Sucipto. 2016. Perancangan kemasan sekunder transportasi jarak jauh telur ayam ras dengan metode quality function deployment (Studi kasus di PT. Sugiarto Farm). Jurnal Teknologi Pertanian, 17(3): 177-186.
DOI: https://doi.org/10.17969/agripet.v23i2.22914
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Jurnal Agripet
License URL: http://www.jurnal.usk.ac.id/agripet/about/submissions#copyrightNotice
Copyright© 2000-2024 | ISSN: 1411-4623 | EISSN: 2460-4534
Jurnal Agripet is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by:
Animal Husbandry Department, The Faculty of Agriculture, Universitas Syiah Kuala
associated with Animal Scientist's Society of Indonesia (HILPI).
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Phone: +62-81383736633
Email: jurnalagripet@usk.ac.id
Online Submissions & Guidelines | Editorial Policies | Contact | Statistics | Indexing | Citations